HUMAN INTEREST
Cerita 3 Kakek di Lingga Kayuh Sepeda Puluhan Kilo Demi Jualan Ikan dan Kerupuk
Tiga kakek di Lingga ini berteman dekat. Setiap harinya mereka tempuh puluhan kilo dengan sepeda demi berjualan ikan dan kerupuk
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
"Kalau kakek jualan ikan," kata Aji.
"Kakek jualan kerupuk," sambung Azam.
"Saya sendiri jualan ikan, samalah dengan Tok Aji," ucap Bujang.
Mereka bercerita, umumnya masyarakat di Dabo Singkep telah mengenal mereka.
Lantaran mereka sudah lama berjualan keliling kampung dan dianggap ramah serta baik terhadap siapapun yang mereka temui.
Untuk perjalanan dari rumah, ketiganya menyebutkan lebih kurang sampai dalam waktu hampir 1 jam.
"Untuk ikan sama kerupuk ini kami ambil sama orang, kemudian dijual lagi," ucap Azam dibenarkan kedua temannya.
Kakek Aji mengungkapkan, sebelumnya ia pernah berjualan di dalam perusahaan timah di Dabo Singkep, beberapa puluhan tahun lalu.
"Saya masuk ke dalam, jualan ke karyawan. Tidak apa-apa masuk. Dulu masih ada zaman tambang timah," ungkap Aji.
Meski tidak pergi secara bersamaan, namun mereka akan pulang bersama dan biasanya akan duduk bersama di warung kopi.
"Biasanya pergi pukul 12 lewat atau pukul 1 lah dari rumah sesudah Zuhur," ucap ketiganya.
Ketiganya pun menuturkan, mendapatkan penghasilan yang tidak tentu dari hasil jualan mereka.
"Mungkin kalau tidak terbiasa olahraga tak akan kuat. Alhamdulillah kami masih kuat," tutur Kakek Bujang.
Pada pagi harinya, ketiga kakek ini akan melakukan aktivitas lain seperti berkebun atau memancing, dan baru berjualan pada siangnya.
Setiap sore, mereka akan kembali dari Dabo Singkep sekira pukul 16.00 WIB.
Meski tampak lelah, namun tidak ada setutur kata pun yang menunjukkan keluhan mereka ke TribunBatam.id.
Pekerjaan itu mereka jalani dengan rasa syukur dan selalu bersemangat, meski usia mereka sudah renta.
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Lingga