Dirut PLN Zulkifli Zaini Sebut Tarif Listrik Indonesia Paling Rendah se-Asia Tenggara
Meski mengklaim tarik listrik Indonesia lebih murah se-Asia Tenggara, Dirut PLN belum bisa memastikan potensi kenaikan tarif listrik kedepannya.
TRIBUNBATAM.id - Pernyataan mengejutkan disampaikan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Zulkifli Zaini.
Pria yang mengawali kariernya di dunia perbankan menjadi staf account officer di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1988 ini mengungkapkan jika tarif listrik yang ada di Indonesia lebih murah jika dibandingkan negara-negara se-Asia Tenggara.
Hanya saja menurutnya hal itu jarang terkomunikasikan sehiingga muncul persepsi seolah-olah listrik di Indonesia tidak kompetitif.
Zulkifli Zaini sebelumnya dipercaya untuk memimpin PLN sejak 2019 oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Dalam perjalanan kariernya, dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank BNI sejak 17 Maret 2015.
Baca juga: Tuntaskan Program Kepri Terang, Pemprov-PLN Kerja Sama Listriki 11 Pulau di Batam
Baca juga: Warga Sergap Terduga Pencuri Kabel Jaringan PLN di Toapaya Asri Bintan
Kariernya di bank tersebut berjalan mulus hingga kemudian ia mendapat persetujuan dari OJK melalui Fit and Proper Test, dan dilantik menjadi Komisaris BNI pada tanggal 17 Maret 2015.
Kariernya di perbankan, sempat membawa dirinya menjabat sebagai direksi di Bank Mandiri selama 10 tahun.
"Tarif listrik industri dan rumah tangga di Indonesia, itu relatif rendah dibandingkan dengan kawasan di Asia Tenggara. Apalagi kalau dibandingkan tarif listrik di Indonesia dengan negara-negara maju, itu jauh lagi," kata dia seperti dikutip Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Meski demikian, Zulfikli belum dapat memastikan apakah ada potensi kenaikan tarif listrik tahun depan.
Mengingat energi listrik akan banyak digunakan.
Termasuk kendaraan listrik yang mulai banyak dilirik sejumlah orang.
"Listrik itu adalah industri yang sangat regulated. Jadi, kenaikan tarif itu tidak ditentukan oleh PLN tetapi ditentukan oleh pemerintah. Kami ini hanya operator. Kalau pemerintah menyatakan kalau listrik harganya tetap, kami ikut tetap," ujarnya.
Baca juga: PLN Batam Bakal Jual Listrik ke Singapura, Gubernur : Jangan Sampai Listrik Kepri Terganggu
Baca juga: Sikap Gubernur Kepri Soal Rencana Proyek Ekspor Listrik bright PLN Batam ke Singapura
Sejauh ini listrik masih disubsidi dan ini merupakan bantuan komponen oleh pemerintah.
PLN optimistis tahun depan konsumsi listrik akan meningkat kisaran 4-4,5 persen.
Karena adanya pemakaian listrik yang semakin besar, mulai dari kendaraan, industri, serta rumah tangga.