Tanjungpinang Nihil Kasus Covid-19 Dalam Sepekan Terakhir, Capaian Vaksinasi di Atas 80 Persen
Terhitung dalam kurun waktu seminggu, kasus aktif Covid-19 masih tercatat hanya dua orang pasien di ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini.
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kota Tanjungpinang saat ini berada pada PPKM level 1 dengan status wilayah zona kuning.
Ini sejalan dengan dengan kasus Covid-19 yang kian menurun. Penularan Covid-19 dalam sehari pun berangsur minim bahkan nihil.
Terhitung dalam kurun waktu seminggu, kasus aktif Covid-19 masih tercatat hanya dua orang pasien di ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini.
Selain itu untuk jumlah kasus pasien yang meninggal akibat Covid-19 juga tercatat nihil hingga saat ini.
Di samping itu pasien kasus aktif per tiga hari ini masih tercatat 2 orang, dengan rincian 1 pasien rawat di Rumah Sakit, 1 pasien rawat isolasi mandiri.
Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Covid-19, dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Tanjungpinang per tanggal 21 November 2021, tercatat total kasus Covid-19 masih 10.208 kasus.
Meski kasus Covid-19 melandai, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, tak segan-segan terus mengimbau masyarakat agar senantiasa disiplin protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19 ini.
"Kita tidak boleh lalai, protokol kesehatan 5 M ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga ataupun di tempat kerja. Sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa kita cegah bersama-sama," imbaunya, Senin (22/11).
Ia juga mengapresiasi semangat masyarakat, TNI, Polri, tenaga kesehatan, dan jajaran Pemko Tanjungpinang memperkuat solidaritas dalam membangun Kota Tanjungpinang di tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, Koordinator Vaksinasi Tanjungpinang, Riono menjelaskan, bahwa hingga kini Pemko masih terus menggesa vaksinasi agar bisa segera mencapai target 100 persen.
Adapun jumlah total sasaran vaksinasi Covid-19 di Kota Tanjungpinang sebanyak 178.030 orang dengan rincian untuk sasaran usia 18 tahun ke atas adalah 154.242 orang dan untuk sasaran usia 12 - 17 tahun sebanyak 23.788 orang
Pencapaian vaksinasi di Tanjungpinang per Sabtu, (20/11/2021), untuk Dosis 1 untuk sasaran 18 tahun ke atas sudah mencapai 134.609 orang atau sekitar 87,27% bertambah sebanyak 16 orang.
Sementara itu capaian Dosis 2 sudah mencapai jumlah 112.908 orang atau sekitar 73,15% bertambah 65 orang.
Selain itu, untuk sasaran 12 - 17 Tahun capaian Dosis 1 sudah mencapai 21.458 orang atau sekitar 90,20% bertambah 1 orang.
Dan untuk Dosis 2 sudah mencapai 19,091 orang atau sekitar 80,25%, bertambah 6 orang.
Sementara itu, capain vaksinasi Lansia dosis pertama kini sudah mencapai 12.503 orang atau sekitar 86,2%, bertambah sebanyak 2 orang.
Dan untuk dosis kedua sudah mencapai 10,830 orang atau sekitar 74,7% bertambah sebanyak 2 orang.
Agar vaksinasi bisa terselesaikan dengan cepat, Riono mengimbau kepada seluruh masyarakat yang belum vaksin agar divaksin.
"Masyarakat yang belum divaksin agar mendatangi Faskes atau sentra vaksin. Ini bertujuan untuk capaian vaksin kita meningkat dan kekebalan kelompok dapat segera terwujud," pungkasnya.
Kebijakan Libur Nataru
Kebijakan pembatasan kegiatan selama Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021-2022, masih belum dibahas di tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyatakan pihaknya akan mulai membahas terkait Libur Nataru tersebut pada awal Desember 2021. Pasalnya, durasi waktu menjelang Libur Nataru masih sebulan lagi.
"Persiapan PPKM Level 3 untuk Nataru nanti kita bahas di awal Desember, itu kan masih lama," ujar Ansar, Senin (22/11/2021).
Sebelumnya, ia sudah mengimbau masyarakat untuk waspada akan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus, terutama pada saat Libur Nataru mendatang.
Untuk itu, sejalan dengan wacana pemerintah pusat, kemungkinan Kepri akan kembali menerapkan PPKM Level 3 selama masa liburan tersebut.
Tidak hanya kebijakan keluar masuk orang di Kepri, namun pembatasan aturan kapasitas dan durasi operasional di tempat-tempat umum seperti restoran, kafe, hotel dan tempat wisata lainnya masih akan dibahas lebih lanjut.
"Objek-obkek yang sekiranya bisa menimbulkan peningkatan angka Covid-19 kemungkinan akan kita batasi. Ini masih akan dibahas," jelas Ansar. (tribunbatam.id/rimna sari)