WISATA KEPRI

Tugu di Kepri Ini Mirip Simbol Densus 88 Anti Teror, Cerita Dibaliknya Sarat Nilai Sejarah

Tugu di Kepri ini sarat akan nilai sejarah. Cerita dibaliknya begitu mengharukan.

TRIBUNBATAM.id
Tugu Buak dekat Pelabuhan Sri Siantan, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Tugu di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri sarat akan sejarah dibalik proses pembuatannya.

Burung pada tugu ini persis dengan lambang Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Lokasi tugu ini persis di tengah ibu kota Anambas, Tarempa.

Kamu bisa melihatnya ketika turun dari Pelabuhan Sri Siantan.

Lokasi sekitar tugu ini biasanya ramai oleh orang yang berkumpul, termasuk orang yang berdagang.

Tugu Buak nama tugu ini memang punya ceritanya sendiri hingga dibangun di sana.

Letak tugu ini persis di depan Pelabuhan Sri Siantan, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan.

Baca juga: Lokasi Wisata Anambas Ini Instagramable Banget, Dilengkapi dengan Permainan Anak

Baca juga: PEMBERLAKUAN PPKM Level 3, Pelaku Usaha Pariwisata Menjerit, Ketua Aspabri: Berilah Kelonggaran

Warga di depan Batu Tompak Tige di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Warga di depan Batu Tompak Tige di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. (tribunbatam.id/rahmatika)

Dari Jalan Hang Tuah, posisinya berada di sebelah kanan jalan menuju pelabuhan.

Tugu burung hantu ini memang tidak ada hubungannya dengan Densus 88 Anti Teror.

Yang jelas, keberadaan tugu ini lebih dulu ada dibandingkan Tim Densus.

Bentuk tugu ini memiliki panjang sekitar 2,5 meter.

Sekeliling tugu ini memang sudah dipasang rantai pembatas. ‎

Sepeda motor banyak terparkir di depan Tugu Buak ini.

Pembangunan tugu ini dibangun bukan tanpa alasan.

Dibangun sekitar tahun 1974, tugu ini adalah penanda Tarempa sebagai kawasan pemberantasan buta huruf oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Program pengentasan buta huruf itu dilakukan sejak tahun 1971.

‎Selain masuk dalam kawasan pencanangan buta huruf, burung hantu itu melambangkan filosofi yang kuat akan makna pendidikan sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Layaknya burung hantu yang dapat melihat dalam gelap.

‎Sejumlah guru disebar untuk mengajar semisal ke Palmatak dan Siantan Timur.

Baca juga: Destinasi Wisata Kepri di Pulau Bintan Ini Disukai Turis Mancanegara, Berkonsep Ekowisata

Baca juga: Wisata Batam Tak Melulu Pantai, Wahana Anak Ini Berada di Pusat Kota

Proses penjemuran olahan cumi di Desa Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (20/10/2021).
Proses penjemuran olahan cumi di Desa Air Bini, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Rabu (20/10/2021). (TribunBatam.id/Kontributor Anambas)

Meski pada daerah tertinggal, namun angka buta huruf sudah ditekan tuntas pada tahun 1970-an itu.

Ragam destinasi wisata di Kepri sebelumnya membuat Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar optimis jika sektor andalan Kepri dalam menyumbang pendapatan daerah kembali bangkit.

Menurutnya, perlu kerja sama dari seluruh elemen untuk memajukan sektor pariwisata Kepri yang sempat terdampak pandemi covid-19.

"Kita harus optimis pariwisata Kepri akan kembali bangkit. Tidak hanya membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat sekitar, namun juga untuk Negara," ujarnya belum lama ini.

Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) selama pandemi covid-19.

Ini menurutnya penting agar kasus covid-19 tak lagi melonjak yang berdampak pada lesunya sektor pariwisata.

"Sekarang kan sudah lebih baik. Ada beberapa yang sudah dilonggarkan, sudah boleh dibuka. Tinggal penerapan prokesnya yang dijaga," ujarnya.(*/TRIBUNBATAM.id)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Wisata Kepri

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved