DEMO BURUH DI BATAM
CURHAT Buruh Wanita di Batam, Rela Panas-panasan Ikut Demo karena Alasan Ini
Di antara buruh yang demo memprotes kenaikan UMK Batam 2022 sebesar Rp 35.000 ada para buruh wanita. Ini alasan mereka ikut demo meski panas.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Pagar kawat berduri tampak telah membentang di sepanjang jalan, menghalau rombongan buru merangsek masuk ke area gedung pemerintahan tersebut.
Sejumlah personel polisi juga terlihat berjaga mengamankan keadaan.
Kedatangan buruh ini dalam rangka menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kenaikan upah minimum kota (UMK) yang dirasa kurang memuaskan bagi para buruh.
"Tahun lalu buruh sudah berjuang, kami bekerja keras tanpa kenal WFH, tapi cuma dikasih kenaikan sedikit. Sekarang? Angka Rp 35.000 itu seperti penghinaan," teriak seorang orator buruh bernama Japri Rajab.
Para buruh pun meneriakkan seruan setuju atas apa yang disampaikan.
Di bawah terik matahari, demo ini masih terus berjalan hingga adzan Dzuhur menjelang.
Tepat tengah hari, aksi demo pun dihentikan sebentar.
Hingga berita ini ditulis, para buruh belum berhasil menemui pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau.
Situasi di sepanjang Jalan Raja Isa, depan Graha Kepri, Batam Center pun dialihkan, terutama pada jalan yang mengarah ke gedung Pemko Batam. Antrean kendaraan pun mengular di sepanjang jalan ini sehingga menimbulkan kemacetan.
Jalanan Sempat Macet Parah
Jalanan di Muka Kuning, tepatnya di simpang Panbil dan Batamindo Batam sempat macet parah.
Hal itu dipicu oleh ratusan buruh yang berkumpul di lokasi itu karena akan menggelar aksi demo.
Akibatnya antrean panjang kendaraan pun terhindarkan.
Pantauan Tribun kendaraan mengular di sepanjang jalan itu, ada roda 2 hingga roda empat dan sejumlah alat berat.
Beberapa pengendara terdengar mengeluh. Bukan tanpa alasan, itu karena jalan di Muka Kuning yang biasanya dapat ditempuh hanya beberapa menit kini harus memakan waktu hampir 1 jam.