DEMO BURUH DI BATAM

CURHAT Buruh Wanita di Batam, Rela Panas-panasan Ikut Demo karena Alasan Ini

Di antara buruh yang demo memprotes kenaikan UMK Batam 2022 sebesar Rp 35.000 ada para buruh wanita. Ini alasan mereka ikut demo meski panas.

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng
Ratusan buruh sedang bersantai di sepanjang jalan Raja Isa Batam Kota di sela aksi demo di depan Gedung Graha Kepri di Batam menuntut kenaikan UMK. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dorongan untuk ikut berdemonstrasi bersama buruh lainnya sudah tak terbendung lagi oleh ‘emak-emak’ buruh.

Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) serta aliansi buruh se-Kota Batam itu mendatangi gedung Graha Kepri, Batam Center, Kamis (25/11/2021).

“Bukan apa bang, kami udah gerah lihatnya. Dari buruh melalui ketua-ketua kami sudah memintai kenaikan UMK yang patut tapi tak ada titik temu,” ujar seorang buruh, Rina yang merupakan ibu rumah tangga saat ikut berdemonstrasi. 

Tak hanya Rina, ada ratusan ‘emak-emak' lainnya yang ikut berjuang melakukan aksi unjuk rasa di gedung Graha Kepri itu. 

Rina mengungkapkan kekesalannya atas kenaikan UMK Batam 2022 yang hanya naik Rp 35.000 menurutnya, itu jauh dari permintaan yang disampaikan buruh.

“Bang, saya ini emak-emak. Saya tahu betul semua kebutuhan naik, harga minyak goreng naik loh bang. Itu pun naiknya sampai 40 persen dari harga biasanya,” ujarnya. 

Tak hanya itu, lanjut dia, harga bahan bakar minyak untuk jenis premium juga sudah dihapuskan. 

“Selama ini kalau kita berangkat kerja bensin motor isi 15 sudah cukup pulang pergi kerja, sekarang mana cukup bg. Premium sudah dihapus ganti pertalite, pertalite aj seliter 8000 ribu. Jadi sudah semua serba naik,” katanya.

Baca juga: BURUH Batam Bakal Demo 4 Hari, Suprapto: Buruh Belum Pernah Sekalipun Bertemu Gubernur

Untuk itu ia pun bersama ratusan pendemo wanita lainnya harus turun bergabung untuk bersama sama berjuang dengan rekan buruh lainnya. 

Hingga siang ini ribuan massa buruh masih bertahan di halaman gedung Graha Kepri itu.  

Sementara itu, para buruh bersikukuh meminta agar Upah Minimum Kota (UMK) tahun 2022 mengalami kenaikan berkisar 7 sampai 10 persen.

Dalam aksi demo siang ini, Kamis (25/11/2021), buruh yang tergabung dalam FSPMI dan Aliansi Buruh se-Batam menolak dengan tegas wacana kenaikan UMK hanya sebesar 0,85 persen atau sekitar Rp 35.000.

"Banyak pertimbangan kami, mulai dari harga bensin yang sekarang tidak ada lagi premium, dan juga bahan pokok," ujar Panglima Garda Metal Kota Batam, Suprapto ketika diwawancarai.

Pihaknya menyatakan penolakan terhadap mekanisme perhitungan upah menurut PP Nomor 36 Tahun 2021, karena dirasa tidak membuahkan hasil yang dapat memenuhi kebutuhan buruh.

Menurutnya, daya beli masyarakat dan kaum buruh saat ini sangat menurun, di tengah kondisi pandemi, sehingga kenaikan upah secara signifikan dapat menjadi keringanan bagi beban para buruh.

"Kalau dirupiahkan, naik tujuh persen itu UMK bisa mencapai Rp 4.400.000, saya kira itu cukup untuk memenuhi kebutuhan kami, buruh," tambah Suprapto.

Maka, hari ini pihaknya kembali menggelar aksi demonstrasi.

Baca juga: PROTES Angka Kenaikan UMK Batam 2022, Buruh: Naik Rp 35.000 Itu Seperti Penghinaan!

Rencananya demo ini akan berlangsung selama 4 hari, namun keputusan tersebut akan mempertimbangkan evaluasi hasil demonstrasi pada hari ini.

"Kami akan gelar demo selama 4 hari berturut-turut, sampai kami bisa ketemu Gubernur. Sampai saat ini kaum buruh tidak pernah sekali pun bertemu dengan Gubernur," ujar Suprapto. 

Diberitakan sebelumnya, gabungan serikat pekerja Batam kembali melakukan ujuk rasa di depan pintu masuk Graha Kepri Kamis, (25/11/2021)

Ratusan buruh yang tergabung dalam serikat pekerja memadati lokasi Graha Kepri sejak pagi hingga saat ini.

Pantauan TRIBUNBATAM.id di lokasi Graha Kepri, tampak ratusan buruh sedang bersantai di sepanjang jalan Raja Isa Batam Kota.

Tampak dua mobil pick up digunakan untuk memuat sound sistem untuk keperluan unjuk rasa.

Ratusan buruh tersebut tampak memakai berbagai macam seragam yakni biru, hitam dan beberapa warna lainnya.

Arus kendaraan dari arah Sincom macet total karena jalan di tutup total.

Saat ini parah buru sedang istirahat lantaran memasuki shalat Dzuhur waktu Batam dan sekitarnya.

Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) serta aliansi buruh se-Kota Batam kembali berdemo di beberapa titik Kota Batam, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: PROTES Angka Kenaikan UMK Batam 2022, Buruh : Naik Rp 35.000 Itu Seperti Penghinaan!

Mulanya, buruh sempat berdemo di sekitar kawasan Panbil, Mukakuning, Batam, sejak pagi hari.

Menjelang siang ini, rombongan buruh tersebut pun berbondong-bondong mendatangi Gedung Graha Kepri, Batam Center untuk melanjutkan demonya.

Jelang pukul 12:00 WIB ini, ratusan buruh sudah memenuhi jalan di sepanjang Graha Kepri Batam Center.

Pagar kawat berduri tampak telah membentang di sepanjang jalan, menghalau rombongan buru merangsek masuk ke area gedung pemerintahan tersebut.

Sejumlah personel polisi juga terlihat berjaga mengamankan keadaan. 

Kedatangan buruh ini dalam rangka menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kenaikan upah minimum kota (UMK) yang dirasa kurang memuaskan bagi para buruh.

"Tahun lalu buruh sudah berjuang, kami bekerja keras tanpa kenal WFH, tapi cuma dikasih kenaikan sedikit. Sekarang? Angka Rp 35.000 itu seperti penghinaan," teriak seorang orator buruh bernama Japri Rajab.

Para buruh pun meneriakkan seruan setuju atas apa yang disampaikan.

Di bawah terik matahari, demo ini masih terus berjalan hingga adzan Dzuhur menjelang.

Tepat tengah hari, aksi demo pun dihentikan sebentar.

Hingga berita ini ditulis, para buruh belum berhasil menemui pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau.

Situasi di sepanjang Jalan Raja Isa, depan Graha Kepri, Batam Center pun dialihkan, terutama pada jalan yang mengarah ke gedung Pemko Batam. Antrean kendaraan pun mengular di sepanjang jalan ini sehingga menimbulkan kemacetan.

Jalanan Sempat Macet Parah 

Jalanan di Muka Kuning, tepatnya di simpang Panbil dan Batamindo Batam sempat macet parah. 

Hal itu dipicu oleh ratusan buruh yang berkumpul di lokasi itu karena akan menggelar aksi demo.

Akibatnya antrean panjang kendaraan pun terhindarkan. 

Pantauan Tribun kendaraan mengular di sepanjang jalan itu, ada roda 2 hingga roda empat dan sejumlah alat berat. 

Beberapa pengendara terdengar mengeluh. Bukan tanpa alasan, itu karena jalan di Muka Kuning yang biasanya dapat ditempuh hanya beberapa menit kini harus memakan waktu hampir 1 jam. 

Di lokasi, beberapa personil kepolisian berupaya mengurai kemacetan.

Dua unit mobil Sabhara lengkap dengan personil juga tampak siaga di lokasi itu.

Baca juga: PENCURI Motor Berkeliaran di Sekupang Batam, Polisi Bekuk Seorang Pelaku, Satu Lagi Buron

Baca juga: Belum Vaksin Covid-19? Ini 12 Lokasi Vaksinasi Kota Tanjungpinang pada Hari Ini (25/11)

Sementara para buruh terus bergerak menuju kantor Pemerintah Kota Batam di Batam Center. 

“Iya bang, titik kumpul kita di Simpang Muka Kuning. Kemudian kita bertolak ke Kantor Pemko Engku Putri,” ujar seorang buruh. 

Turunnya aksi buruh tersebut diketahui merupakan rangkaian penolakan hasil pembahasan UMK Batam 2022 yang ditetapkan oleh Dewan Pengupahan di kantor Disnaker beberapa waktu lalu. 

Sebelumnya, Dewan Pengupahan memutuskan UMK Batam 2022 yang dihitung berdasarkan PP 36 Tahun 2021, artinya ada kenaikan sebesar 0,85 persen dari UMK tahun 2021, yaitu dari Rp 4.150.930 menjadi Rp 4.186.359 atau naik sebesar Rp 35.429,51. 

Perhitungan dari pemerintah itu berdasarkan PP 36/2021.M. 

Itu pula lah yang ditolak para buruh tersebut. (TRIBUNBATAM.id/Ronney Lodo Laleng/Hening Sekar Utami/Beres Lumbantobing)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved