Gejala Terinfeksi Varian Omicron, Jenis Covid-19 Terbaru, Dibanding Delta Lebih Bahaya Mana?

Varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan terdeteksi pertama kali oleh seorang dokter bernama dr Angelique Coetzee yang juga seorang praktisi kesehatan

istimewa
FOTO ILUSTRASI - Gejala Terinfeksi Varian Omicron, Jenis Covid-19 Terbaru, Dibanding Delta Lebih Bahaya Mana? 

TRIBUNBATAM.id - Informasi tentang varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan, memicu reaksi yang begitu cepat dari beberapa negara di dunia.

Inggris pada Jumat pekan lalu memberlakukan larangan perjalanan di beberapa negara Afrika Selatan, yang lantas keputusan itu ditentang oleh Afrika Selatan.

Apa yang dilakukan Inggris yang melarang perjalanan udara dari dan ke Afrika Selatan, diikuti sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dan Asia.

Varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan terdeteksi pertama kali oleh seorang dokter bernama dr Angelique Coetzee yang merupakan seorang praktisi dan Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan.

Ia menjadi salah satu orang pertama yang mencurigai adanya varian baru Covid-19, di mana pada 18 November 2021 lalu ada tujuh pasien datang ke kliniknya dengan gejala Covid-19 berbeda dari varian Delta.

Baca juga: WASPADAI Covid-19 Varian Omicron, Pengawasan PMI di Tempat Karantina Batam Diperketat

Baca juga: Fakta-fakta Covid-19 Varian Botswana dari Afrika Selatan, Punya 10 Mutasi Virus Bikin Geger Dunia

Menurut dia, varian Omicron berbeda dengan varian Delta, karena gejala varian terbaru tersebut sejauh ini ringan dan pasien dapat dirawat di rumah.

Dilansir dari Reuters, Ahad (29/11/2021), varian Omicron terdeteksi dan diumumkan oleh Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan pada 25 November 2021, berdasarkan sampel yang diambil dari laboratorium pada 14-16 November.

Coetzee mengatakan, pada 18 November 2021, seorang pasien datang ke kliniknya mengaku sangat lelah selama dua hari, ditambah nyeri tubuh dan sakit kepala.

"Gejala itu sangat mirip infeksi virus umum. Dan karena kami belum melihat pasien Covid-19 selama 8-10 pekan terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," katanya.

Saat hasil tes keluar ternyata pasien tersebut dan keluarganya positif Covid-19.

Di hari yang sama, ada lebih banyak pasien datang dengan gejala sama seperti pasien sebelumnya.

Di saat itulah Coetzee menyadari bahwa ada sesuatu yang baru dari Covid-19.

Baca juga: Kemenkes Waspadai Batam Soal Varian Omicron, Gejala dan Tingkat Fatalitas Masih Diteliti

Baca juga: UPDATE Aturan Masuk Indonesia, Satgas Covid-19 Terbitkan Surat Edaran Cegah Varian Omicron

Sejak saat itu, setiap hari minimal 2-3 pasien dengan gejala sama datang dan hasil tes Covid-19 mereka positif.

"Kami melihat banyak pasien Covid-19 yang terpapar varian Delta selama gelombang ketiga. Dan ini tidak sesuai dengan gambaran klinis (dari varian Delta)," katanya.

Seperti dikutip dari kompas.com, atas temuan itu ia lalu memberi tahu NICD pada hari yang sama dengan hasil klinisnya.

"Sebagian besar dari mereka mengalami gejala yang sangat, sangat ringan dan sejauh ini tidak ada yang menerima pasien darurat. Kami bisa merawat pasien ini secara konservatif di rumah," katanya.

Coetzee yang juga menjabat di Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin, mengatakan bahwa pasiennya tidak ada yang melaporkan anosmia atau kehilangan indra penciuman atau perasa, dan tidak ada yang mengalami penurunan kadar oksigen atau sesak napas.

Pengalamannya sejauh ini adalah bahwa varian tersebut memengaruhi orang yang berusia 40 tahun atau lebih muda.

Hampir setengah dari pasien dengan gejala Omicron yang dirawatnya tidak divaksinasi.

"Keluhan klinis yang paling dominan adalah kelelahan parah selama satu atau dua hari. Kemudian ditambah sakit kepala dan tubuh pegal-pegal."

Baca juga: Apa Itu Covid-19 Varian Mu? Terdeteksi WHO, Kini Ada 9 Jenis Mutasi Virus Corona

Baca juga: 4 Varian Covid-19 Paling Berbahaya Hasil Mutasi Virus Corona, Termasuk Delta

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved