Perusahaan China hingga Amerika Serikat Sahamnya Rontok Imbas Covid-19 Varian Omicron

Saham perusahaan asal China hingga Amerika Serikat (AS) rontok. Selain covid-19 varian Omicron, berikut pemicu lainnya.

TRIBUNBATAM.id/IST
Saham sejumlah perusahaan besar asal China hingga Amerika Serikat (AS0 dilaporkan anjlok, imbas covid-19 varian Omicron. Foto ilustrasi. 

Negara-negara di dunia pun mulai cemas dengan langkah yang diambil negara pimpinan Xi Jinping ini.

Salah satunya Amerika Serikat.

Dengan negeri Paman Sam, China sedang berkompetisi untuk membuat senjata hipersonik yang mematikan.

Tidak hanya itu, China diketahui sedang berlomba dengan Rusia untuk menguasai teknologi kecerdasan buatan.

Sekretaris Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Frank Kendall mengakui adanya perlombaan senjata hipersonik itu.

Serangkaian uji coba dalam satu tahun terakhir menunjukkan betapa seriusnya kedua negara.

Baca juga: Konsul Amerika Serikat untuk Sumatra Temui Gubernur Kepri, Terkesan dengan Teh Tarik

Baca juga: China Jegal Produk Amerika Serikat, Segera Buat Aturan Penggunaan Barang Lokal

Pernyataan Kendall bukan tanpa alasan, pada bulan Oktober lalu, Jenderal Mark Milley mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China.

Menurut para ahli, China sedang mengupayakan sistem yang dapat mengorbit Bumi untuk menghindari pertahanan rudal AS.

Sebuah rudal digolongkan ke dalam hipersonik apabila mampu bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam.

AS sendiri sepanjang tahun ini telah melakukan beberapa uji rudal hipersonik beserta sistem pendukungnya.

Bulan Oktober, Angkatan Laut AS berhasil menguji motor roket pendorong yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan peluncur yang membawa senjata hipersonik ke udara.

Dalam pemaparannya di Pentagon, Kendall berharap bisa mengumpulkan dana untuk segera menghadirkan sistem baru, termasuk program pengembangan hipersonik.

Saat ini Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023 dan bersiap menghentikan operasi sistem lama yang memiliki biaya perawatan yang mahal.

Beberapa persenjataan unggulan seperti jet tempur A-10, pesawat kargo C-130, serta drone MQ-9, disebut masih akan tetap dipertahankan.

Namun, Kendall mengakui bahwa persenjataan tersebut tidak bisa membuat China takut.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved