KEPRI TERKINI
DATA Pemprov Kepri Soal Kekerasan Anak, Internet dan Aplikasi Ponsel jadi Pemicu?
Pemprov Kepri melalui OPD-nya menghimpun kasus kekerasan anak selama 2021 yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Kasus kekerasan terhadap anak meningkat.
Ini terungkap dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Kepri.
Hingga 2021, setidaknya ada 256 anak menjadi korban kekerasan.
Rinciannya 181 perempuan dan 75 laki-laki.
Dari jumlah itu pula, anak yang menjadi korban kekerasan seksual di Kepri sebanyak 160 orang.
Kasus kekerasan seksual tersebut paling banyak terjadi di Kota Batam dengan jumlah 81 kasus, dan 35 kasus di Tanjungpinang.
Baca juga: KPPAD Lingga Minta Orang Tua Waspada, Kasus Kekerasan Anak Mengintai
Baca juga: Tingkat Kekerasan Anak dan Perempuan di Kepri Tinggi Jadi Atensi Gubernur
Jumlah ini diakui Kepala Dinas P3AP2KB Pemprov Kepri, Misni meningkat dibanding tahun 2020 dengan 237 kasus.
Dari total kasus itu, sebanyak 118 anak menjadi korban kekerasan seksual.
Sementara 80 sisanya merupakan korban kekerasan fisik.
"Tahun 2019 atau sebelum pandemi COVID-19, kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 240 orang, didominasi kekerasan psikis 57 orang dan kekerasan seksual 55 orang," sebutnya, Kamis (09/12/2021).
Menurutnya, penggunaan ponsel yang tidak tepat menyebabkan kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan meningkat selama pandemi COVID-19.
Sebab, penggunaan fasilitas internet dan aplikasi pada ponsel cerdas yang tidak tepat.
"Itu dari hasil penelitian kami, awlanya dimulai dari ponsel cerdas. Komunikasi antara pelaku dengan korban melalui sejumlah media sosial,"jelasnya.
Misni pun mengimbau kepada para orang tua agar lebih berperan aktif dalam mengawasi aktivitas anak.
"Kami minta agar para orang tua meningkatkan pengawasan dan perhatian kepada anak-anaknya untuk mencegah terjadi kekerasan terhadap mereka," imbaunya.