CORONA KEPRI
Polisi Turun Tangan Bujuk Siswa 6 Tahun di Bintan yang Menangis Tolak Disuntik Vaksin
Kenji (6) seorang siswa SDN 003 Bintim menangis ketakutan sembari memeluk tantenya. Kenji menolak disuntik vaksin sampai dibujuk 2 polisi di Bintan
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
Tingkah Kenji menangis sembari memeluk tantenya karena menolak disuntik, menjadi perhatian dari pihak kepolisian.
Di antaranya Kabagops Polres Bintan, AKP Monang P Silalahi dan Kapolsek Bintan Timur, AKP Suardi yang mengawasi vaksinasi saat itu langsung membujuk dan menyemangati Kenji Altara agar mau divaksin.
Namun Kenji terus menolak dan memeluk erat tantenya sembari menangis.
"Mau apa, mau permen atau makanan apa," kata Monang kepada Kenji yang menangis.
Kenji tetap menolak dan memeluk tantenya sembari menangis lebih kuat.
"Nggak mau, nggak mau. Takut," ucap Kenji sembari menangis dan pergi bersama tantenya.
Alhasil ia tidak jadi mengikuti vaksinasi hari itu.
Tak hanya Kenji, seorang anak lainnya bernama Cesil juga menangis saat hendak disuntik vaksin.
Cesil menangis sembari memeluk kaki ibunya. Meski menangis, Cesil tetap mau disuntik vaksin.
"Ma, takut sakit," ucap Cesil.
Berbeda dengan Kenji dan Cesil, Yohana (10) satu dari ratusan anak yang divaksinasi saat itu tampak tidak takut saat disuntik vaksin.
Yohana mengaku, efek yang dirasakannya setelah disuntik seperti digigit semut dan tidak sakit.
"Tidak sakit, kayak digigit semut saja," terangnya.
Ibu Yohana, Ira menuturkan, di keluarganya memang tinggal Yohana yang belum divaksinasi.
"Kita rata-rata sudah divaksin. Karena Yohana masih usia 10 tahun, belum ada sebelumnya. Jadi saat ada vaksin untuk anak usia 6-11 tahun langsung kita ikutkan," terangnya.