TRIBUN PODCAST

Natal Dalam Bayang-bayang Pandemi, Begini Cara Gereja Katolik Tanjungpinang Rayakan Nataru

Gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Tanjungpinang sudah menyiapkan skema perayaan Nataru agar tak ada klaster baru covid-19

Penulis: Thom Limahekin | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Tribun Podcast Batam dengan narasumber Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang, RD. Agustinus Dwi Pramodo, terkait Natal Dalam Bayang-bayang Pandemi 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Perayaan Natal 2021 dan Tahu Baru 2022 masih dirayakan dalam bayang-bayang pandemi Covid-19.

Karena itu, seluruh rangkaian perayaan keagamaan umat Nasrani ini diselenggarakan dalam bingkai protokol kesehatan Covid-19.

Gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang misalnya, sudah mempersiapkan segala sesuatu agar umatnya merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa ada klaster baru Covid-19.

Pastor Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang, RD. Agustinus Dwi Pramodo mengatakan, sebenarnya protokol kesehatan sudah diterapkan di gereja paroki dan stasi-stasi sejak awal pandemi Covid-19.

"Nah, pada perayaan Natal dan Tahun Baru nanti, kita akan mengawasi dan mengontrolnya lebih ketat lagi, " Ungkap Pastor Dwi kepada TRIBUN BATAM. id dalam acara Tribun Batam Podcast, pekan lalu.

Pastor Dwi menerangkan, selama ini protokol kesehatan Covid-19 sudah diberlakukan di gereja tersebut.

Misalnya, di depan gereja disediakan tempat cuci tangan dengan keran air yang bisa dibuka dengan kaki, ada sabun yang selalu tersedia dan ada petugas yang setia berdiri di depan gereja untuk mengukur suhu tubuh umat yang datang.

"Kalau ada umat yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celsius maka mereka disuruh untuk pulang istirahat," ucap Pastor Dwi.

Baca juga: Aturan dan Jadwal Libur Anak Sekolah saat Natal dan Tahun Baru Berdasarkan SE Kemendikbud

Baca juga: INILAH Daftar Sanksi Intai ASN jika Ngotot Cuti Pulang Kampung Periode Natal dan Tahun Baru

Selain itu, di dalam gereja semua umat diatur sedemikian sehingga posisi tempat duduknya berjarak satu dengan yang lain minimal 2 meter.

Tempat tersebut hanya diduduki oleh orang tertentu saja dengan alamat rumah yang sudah didata secara lengkap oleh pihak gereja.

Jika ada kasus Covid-19 dari umat yang ada di dalam gereja itu, maka pihak gereja dengan mudah mengidentifikasi orang tersebut dan orang-orang lain yang berkontak erat dengannya.

"Data-data semua umat sudah kami serahkan juga kepada Tim Satgas Covid-19 Kota Tanjungpinang," ungkap Pastor Dwi.

Gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang juga mempunyai Satgas Covid-19.

Mereka terdiri dari anak-anak muda Katolik yang bekerja secara suka rela mempersiapkan segala sesuatu untuk semua ibadah dan perayaan di gereja.

Pastor Dwi menyebutkan, anak-anak muda ini misalnya membersihkan dan menyemprot ruangan gereja dengan cairan disinfektan setelah ibadah dan perayaan berakhir.

Mereka juga mengatur tata tertib umat selama ini ibadah dan perayaan mulai tes suhu tubuh di depan pintu masuk gereja, mengarahkan umat untuk mencuci tangan, membagikan masker bagi umat yang tidak mengenakan masker dan mengantar umat sampai ke tempat duduknya.

"Semuanya itu sudah kami buat selama ini. Puji Tuhan, hingga sekarang tidak ada klaster kasus Covid-19 dari gereja paroki dan stasi-stasi," tegas Pastor Dwi.

Lantas bagaimana dengan persiapan Gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang merayakan Natal dan Tahun Baru.

Pastor Dwi memastikan pihak gereja sudah pasti akan mematuhi semua anjuran dari Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Bahkan pihak gereja selalu menerapkan ketentuan protokol kesehatan Covid-19 melebihi anjuran yang diberikan pemerintah.

"Semua protokol kesehatan yang kami terapkan selama ini tetap akan diberlakukan. Tetapi kami akan lebih ketat lagi," sebut Pastor Dwi.

Dia menjelaskan, pada perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, semua petugas yang terlibat harus menjalani rapid test.

Nah, pada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 ini, baik pastor pelayan perayaan, petugas dan umat diwajibkan sudah divaksin dan memiliki hasil negatif Tes PCR.

Umat yang menghadiri perayaan ekaristi di gereja juga dibatasi hanya sekitar 50 persen dari total umat yang biasa hadir dalam suatu perayaan.

"Kami juga menyediakan live streaming perayaan ekaristi bagi umat yang sakit dan lanjut usia. Mereka bisa mengikutinya dari rumah," tambah Pastor Paroki Gereja Katolik Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Kota Tanjungpinang itu.
(TRIBUNBATAM.id/ThomasTonekThomlimahLimahekin)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved