Pemuda di Sumut Melawan saat HP Dirampas dan Dikeroyok 4 Orang di Jalan, 1 Tewas

Dedi, warga Sumut diduga menjadi korban begal. Saat itu dia dihampiri 4 orang tak dikenal saat di jalan. Hp-nya dirampas, dan dikeroyok. Dia melawan

Editor: Dewi Haryati
istimewa
Pemuda di Sumut Melawan saat HP Dirampas dan Dikeroyok 4 Orang di Jalan, 1 Tewas. Foto ilustrasi pengeroyokan 

TRIBUNBATAM.id - Seorang pemuda di Sumatera Utara bernama Dedi (21) diduga menjadi korban begal di Jalan Sei Beras Sekata, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (21/12/2021).

Kejadian berawal saat dia melintas di kawasan tersebut pada malam hari dan mendapat panggilan telepon.

Karena hp-nya berdering, Dedi pun menepi ke pinggir jalan untuk menjawab panggilan tersebut.

Tiba-tiba ada empat orang tak dikenal menghampirinya.

Empat orang itu mencoba menginterogasi dirinya.

Tak disangka, keempat pelaku yang menggunakan sepeda motor itu langsung merampas handphone nya.

Tidak hanya itu, keempat orang itu juga hendak merampas sepeda motor korban.

"Saya matikan motor saya, saya tarik kuncinya, saya buang. Setelah itu saya dipukuli sampai helm saya lepas, dipukulin berkali-kali sampai jatuh," sebutnya, Sabtu (25/12/2021) dilansir dari Tribun-Medan.com.

Baca juga: Warga Tanjungpinang Resah, Aksi Begal Bawa Celurit Berkeliaran di Jalan Perumahan

Baca juga: 2 Pria Jadi Korban Begal Hingga Terluka, Pelaku Bawa Kabur Motor Sambil Ayunkan Sajam

Saat itu Dedi mengaku sempat berteriak meminta tolong kepada warga.

Namun, lantaran kondisi kawasan tersebut sepi, tidak ada seorang pun yang menolongnya.

Ia menjelaskan, kebetulan saat itu dirinya memang membawa sebilah pisau lipat yang diselipkan di dalam sakunya.

"Karena lihat saya mengeluarkan pisau, para pelaku ini mencoba lari. Tapi saya tarik satu orang pelaku, dia sampai megang besi belakang motor temannya, saya tarik terus," katanya.

Para pelaku lain tidak tinggal diam, Dedi mengaku sempat dipukul dengan pelaku lainnya saat menarik seorang pelaku yang belakangan diketahui bernama Reza.

"Yang lain ini tetap mukulin saya, mungkin dia (Reza) capek karena berat badanku, terlepas dari pegangan motor itu dia," ucapnya.

Di saat itulah, dirinya langsung menikam terduga pelaku bernama Reza hingga tewas.

"Di situlah saya mulai beraksi. Saya ingat waktu itu saya pelukan, sambil menikam, sekitar dua kali, terus pas dia jatuh cuma sekali saya tikam di bagian dada," ujarnya.

Ia melanjutkan, saat itu Reza yang ditikamnya sudah tidak berdaya. Sementara tiga orang pelaku lainnya kabur, meninggalkan mereka di lokasi kejadian.

"Saya periksa kantongnya, pas ada HP di sebelah kiri dia. Langsung saya kantongi HP itu, nggak dilihat ternyata bukan HP saya yang diambil itu," ucapnya.

Dedi yang panik, langsung bergegas mencari kunci sepeda motornya dan langsung melarikan diri pulang ke rumah.

"Sajamnya saya buang disekitar itu, saat itu saya panik, saya hidupkan motor langsung lari pulang," katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Muhammad Firdaus menjelaskan bahwa, memang benar dugaan pelaku pembunuhan tersebut merupakan korban begal.

"Info nya diduga pelaku pembunuhan merupakan korban begal, karena Hp nya diambil oleh para pelaku begal," kata Firdaus kepada tribun-medan.com.

Terancam Jadi Tersangka?

Pemeriksaan terus dilakukan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus pembegalan terhadap korban Dedi (21).

Bahkan informasi didapat di Polrestabes Medan, sejumlah petugas pada Sabtu (25/12/2021) malam, kembali ke TKP guna mencari bukti-bukti baru.

Tiga pelaku begal yang merupakan rekan dari Reza yang tewas dalam aksi itu, identitasnya sudah dikantongi pihak kepolisian dan sedang dalam pengejaran petugas.

Jonson David Sibarani SH pengacara dari Kantor Hukum Metro yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya bersyukur dan mengapresiasi kinerja Polrestabes Medan yang berkolaborasi dengan Polsek Sunggal.

"Saya juga sudah dapat informasi itu. Tapi bagusnya kawan-kawan tanya kepada pihak kepolisian. Karena itukan domainnya penyidik. Jika memang sudah terungkap identitasnya, semoga para pelaku bisa segera ditangkap dan diproses," katanya yang dihubungi di sela-sela pemeriksaan di Polrestabes Medan.

Dengan terungkapnya informasi ini, katanya, semakin terang lah posisi bahwa kliennya adalah korban begal.

Bukan sebagai pelaku seperti yang sempat beredar diisukan di masyarakat dan terancam jadi tersangka.

"Jadi Dedi ini benar-benar karena melakukan perlawanan dan mempertahankan haknya akibat handphonenya dirampok. Untung saja dia bisa selamatkan sepeda motornya dengan cara membuang kuncinya, sehingga pelaku tidak bisa membawa kabur," tuturnya.

Jonson berharap, pihak kepolisian bisa menyelesaikan perkara ini dengan penuh rasa kemanusiaan.

"Kita berharap kasus penemuan mayat di Polsek Sunggal bisa di-SP3. Kemudian, perkara begal yang kita laporkan di Polrestabes Medan bisa diproses hingga tuntas. Semoga ya," harapnya.

Diberitakan sebelumnya, Reza (20) ditemukan di Jalan Sei Beras Sekata, Kecamatan Sunggal, Selasa (21/12/2021) dini hari dalam kondisi sudah tak bernyawa. Ada luka tusukan diduga senjata tajam di tubuh. 

Motor Reza Diantar Orang

Terpisah, nenek Reza, Aminah menceritakan bahwa, cucunya keluar rumah pada sore hari. Namun, Reza tidak memberitahu mau kemana.

"Pukul 04.00 WIB, saya sudah dapat kabar. Dia (korban) enggak pernah bilang kalau pergi, biasa dia di sekitaran sini saja mainnya," kata Aminah terkait penemuan mayat cucunya.

Ia menuturkan, selama ini dirinya tidak mengetahui apakah cucunya tersebut memiliki musuh di luar atau tidak.

"Eggak pernah cerita ada musuh di luar. Enggak ada tanda apa-apa apapun," sebutnya.

Pengakuan serupa juga disampaikan oleh tante Reza, Vera. Ia menjelaskan saat ditemukannya jenazah, memang dalam keadaan penuh bekas luka tusukan di sekujur tubuh korban.

"Bagian badannya saya lihat di TKP, dia (korban) di situ sudah terlentang. Nampak banyak luka di bawah badannya. Pokoknya banyak lah luka tusukan," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa selama ini Reza memang tinggal bersama neneknya. Sementara ibu korban sedang berada di Batam.

"Dia tinggal dengan mama saya. Mamanya ini di Batam sedang dalam perjalanan menuju kemari," ucapnya.

Vera menuturkan, keponakan nya tersebut selama ini dikenal sebagai sosok yang pediam dan tidak banyak bicara. Kebiasaan selama ini hanya di dalam kamar saja.

"Dia sempat kerja juga. Tapi cuma berapa hari. Katanya enggak sanggup. Habis itu di rumah aja, di kamar aja dia sering, kalau pergi paling cuma sampai depan," ucapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa pihak keluarga memang ada mencurigai tiga orang teman korban. Namun, keluarga tidak mengetahui identifikasi temannya.

Lebih lanjut, Vera pun mengatakan bahwa, korban hanya kehilangan satu buah handphone saja.

Sementara, sepeda motor korban diantarkan oleh temannya ke rumah nenek korban.

"Ada tiga orang kami curigai. Hp-nya hilang. Sepeda motor dipulangkan oleh abang temannya. Adiknya itu sedang di kantor polisi. Dia (korban) enggak pernah bawa kawannya ke rumah. Jadi kami enggak tahu siapa-siapa kawannya," ujarnya. (tribun-medan.com/Alfiansyah)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KORBAN BEGAL Terancam Jadi Tersangka, Teranyar Polisi Sudah Kantongi Identitas Tiga Pelaku

dan judul Reza Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Sei Beras Sekata, Keluarga Lihat Banyak Bekas Tusukan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved