BANJIR DI BATAM
Banjir Batam Menyiksa Warga, Alih Fungsi Drainase Jadi Kaveling Menuai Sorotan
Banjir di Batam masih membekas bagi warga terdampak. Mereka menyoroti alih fungsi drainase menjadi kaveling sebagai penyebab genangan air meluap.
Saat ini ia hanya mengantongi kuitansi pembelian dari pengembang dan surat pernyataan hibah dari RT/RW setempat.
"Awalnya pengembang menjanjikan jalan itu akan dipindah. Tapi sekarang kan sudah dibikin parit, gimana mau dibikin jalan lagi? Jadinya tidak ada lagi jalan yang dijanjikan pengembang," ungkap Rosmauli Sinaga.
Direktur Lahan BP Batam, Ilham Eka Hartawan, ketika dikonfirmasi, masih belum dapat memastikan apakah lahan tersebut dialokasikan untuk jalan atau kaveling perumahan.
Ia mengakui, saat ini kesulitan mengawasi adanya pembalakan lahan kaveling liar di beberapa wilayah Kota Batam.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam untuk menindaklanjuti hal tersebut terkait adanya dugaan aktivitas ini.
"Beberapa sudah kami laporkan ke Ditpam BP Batam. Sudah ada yang dipasang papan peringatan di lahan itu," ujar Ilham.
Namun, papan peringatan yang dipasang Ditpam BP Batam tersebut menurut Ilham banyak yang tidak diindahkan dan bahkan hilang.
Baca juga: Dua Hari Diguyur Hujan, Jalanan di Batu Ampar Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa
Baca juga: Dua Hari Diguyur Hujan, Jalanan di Batu Ampar Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa
Terakhir kali, pihaknya memasang papan peringatan di lokasi lahan Patam Lestari, Kecamatan Sekupang, Batam.
Ia pun meminta agar warga melaporkan temuan penyalahgunaan alih fungsi lahan ke BP Batam.
Laporan tersebut nantinya dapat langsung ditindaklanjuti dengan mengecek ke lapangan.
"Warga kalau bisa lapor ke Direktorat Pertanahan atau ke Ditpam BP Batam supaya bisa kami tindaklanjuti," ujar Ilham.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Banjir di Batam