PILPRES 2024

Batam Tujuan Puan Maharani Bagi-Bagi Beras, Manuver PDIP di Pilpres 2024?

Kegiatan bagi-bagi beras di Batam oleh kader PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani dikaitkan dengan manuver Pilpres 2024.

TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah
Kegiatan bagi-bagi 8 ribu karung berisi beras oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani di Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (4/1/2022). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Apa yang dibuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kota Batam, Provinsi Kepri menyita perhatian saat awal 2022.

Tepatnya setelah Ketua DPR RI Puan Maharani membagikan 8 ribu karung berisi beras di kantor Sekretariat DPC PDIP Kota Batam, Selasa (4/1/2022).

Langkah ini kemudian dikait-kaitkan dengan manuver kader PDIP ini terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Puan Maharani sebelumnya digadang-gadangkan maju pada Pilpres 2024.

Selain dia, terdapat nama lain yang disebut-sebut bakal maju dari PDIP.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo salah satunya.

Meski sampai saat ini Ganjar Pranowo masih enggan terbuka soal pasti tidaknya ia maju di Pilpres 2024.

Baca juga: Survei Terbaru Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Beda Tipis, Disusul Anies Baswedan

Baca juga: Komunitas Kombatan Dukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024, Sebut Ganjar Sosok Paling Tepat

Ia masih fokus mengurus Jawa Tengah yang diamanahkan warga kepadanya.

Soal bagi-bagi beras yang dibuat Puan Maharani di Batam pun ditanggapi Ketua DPD PDIP Kepri, Soerya Respationo.

Ia menyebut, kegiatan itu justru menjadi bentuk keberpihakan partai terhadap kondisi perekonomian masyarakat saat ini.

Sedangkan untuk penetapan bakal calon untuk Capres dan Cawapres dari PDIP, ia menegaskan jika hal itu merupakan wewenang dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekranoputri.

Pihaknya hanya dapat meneruskan kebijakan dari pusat.

"Terserah orang mau bilang apa, yang penting kita tetap akan terus berbagi dan bergerak," tegasnya kepada TribunBatam.id.

Pria yang akrab disapa Romo itu menyampaikan pesan kepada seluruh kader 'partai banteng', khususnya di Kota Batam untuk memenangkan Pemilu 2024.

Menurutnya, 2 tahun tersisa merupakan waktu yang sempit untuk begerak.

"2024 sudah di depan mata. Tahun baru harus punya semangat baru. Target kami menang pilpres, pileg, dan pilkada. Tapi tidak bisa ngomong saja, harus kerja di lapangan," sebutnya.

Romo menuturkan, pihaknya juga akan terus bergerak ke semua lini untuk merealisasikan target partai tersebut.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Nama Prabowo Subianto Merosot, Ganjar Pranowo Posisi Pertama

Baca juga: Geliat Pilpres 2024, Poros Prabowo-Puan Terbentuk di Jakarta

"Dua tidak boleh ditawar, pilpres dan pileg. Pilkada harus kerja keras," ungkapnya saat ditanyakan Tribun Batam.

Pengamat politik sekaligus Dekan FISIP Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Kota Batam, Rahmayandi Mulda melihat jika agenda PDIP tersebut menjadi bentuk manuver partai untuk agenda politik ke depan.

Akan tetapi, ia justru menganggap wajar upaya tersebut.

"Ini adalah salah satu bentuk mencari simpati masyarakat. Lebih baik dilakukan jauh-jauh hari dan berkelanjutan, dari pada beberapa bulan sebelum Pemilu dimulai," jelasnya saat dihubungi Tribun Batam.

Bukan hanya PDIP, lanjut Rahmayandi, sejumlah partai politik bahkan juga sudah bergerak untuk memperkenalkan sosok elitnya di Kepri, khususnya Kota Batam.

Seperti Partai Golkar yang memasang sejumlah banner Airlangga Hartarto di tiap ruas jalan Kota Batam.

"Itu juga bentuk pengenalan figur dan partai," tambahnya.

Baca juga: Prabowo Subianto Diminta Kembali Maju di Pilpres 2024 Namun Gerindra Belum Beri Kepastian

Baca juga: Puan Maharani Tak Hiraukan Intrupsi Anggota DPR RI, Fahmi: Gimana Mau jadi Capres

"Artinya, suara di Kepri dan Batam memang diperhitungkan oleh elit di pusat," ucapnya.

DINAMIKA Internal PDI-P

Bursa calon presiden terus menghangat, khususnya di internal PDI Perjuangan (PDI-P).

Nama politisi PDI-P, Ganjar Pranowo pun melesat hingga digadang-gadangkan maju pada Pilpres 2024 nanti.

Nama Gubernur Jawa Tengah itu diketahui mengalahkan sejumlah nama lainnya, sebut saja Ketua DPR RI Puan Maharani.

Yang terbaru, muncul istilah kader 'celeng'.

Sebutan ini keluar dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah, Bambang Wuryanto.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul mengalamatkan kader 'celeng' untuk para kader PDI-P yang mendahului keputusan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri terkait Pilpres 2024.

Bambang bahkan menilai, kader tersebut telah keluar dari barisan.

Sebutan ini pula yang dimunculkan untuk menanggapi pendeklarasian Ganjar Pranowo sebagai capres dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Dianggap Lakukan Tindakan Intoleran, PDIP Batam Diminta Pecat Suherman

Baca juga: Geliat Pilpres 2024, Poros Prabowo-Puan Terbentuk di Jakarta

"Kalau di PDI-P, yang di luar barisan itu bukan banteng.

Itu namanya celeng. Apapun alasannya itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng," ujarnya seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Kader PDI-P yang mendukung Ganjar Pranowo maju pada Pilpres 2024 adalah Wakil Ketua DPC PDI-P Purworejo, Albertus Sumbogo.

Menurutnya, apa yang dilakukan merupakan ikhtiar politik untuk Pilpres 2024.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo ini menyampaikan, berdasar sejumlah survei, elektabilitas Ganjar Pranowo tinggi.

Meski sebagai ikhtiar politik, namun apa yang dilakukan belum sampai kepada tahap memberi masukan ke PDI-P.

Albertus menilai, dalam internal masih pada tahap mengorganisasi diri bersama relawan Ganjar Pranowo yang lain.

“Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega.

Bisa juga lebih obyektif memandang kader PDI-P yang baik dan memang punya kans menang,” ucapnya, Senin (11/10/2021), dilansir dari Kompas TV.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Airlanga Hartanto, Sama-sama Punya Kekuatan Besar Untuk Maju di Pilpres 2024

Baca juga: Sosok Ini Menjadi Penantang Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Punya Massa dan Pimpinan Partai Besar

Meski mendukung Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024, Albertus menegaskan jika dirinya masih berada dalam barisan PDI-P.

Mengenai pilihannya itu, dia mengaku hanya untuk menyalurkan aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, saya masih dalam barisan.

Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan.

Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar bukan.

Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” tuturnya.

Dia menyatakan siap menerima sanksi hingga pemecatan sebagai kader PDI-P bila dianggap melanggar aturan partai.

“Saya sudah katakan sejak awal, kalau itu dianggap melanggar aturan partai, saya sudah siap kok.

Diberi sanksi sampai dengan pemecatan sebagai pribadi, saya siap,” sebutnya.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah) (Kompas.com)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Pilpres 2024

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved