Pengungsi Afghanistan di Batam Ancam Bakal Demo Lagi, Kecewa Aksi Tak Berbuah Hasil
Aksi demo pengungsi Afhganistan di Batam kali ini lagi-lagi tak berbuah hasil. Mereka pun kecewa. Pengungsi ancam akan kembali demo besok hari
"Kami memilih berunjuk rasa kesini karena Kantor IOM (International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi) yang bertanggungjawab kepada pengungsi ada di dalam (Perumahan Royal Grande). Di Makasar semalam ada teman kami meninggal 2 orang dalam kurun waktu 24 jam," ujar Salah Seorang Pengungsi, Ali Akbar, Kamis (6/1/2022) sekira pukul 12.30 WIB.
Pihaknya menginginkan bertemu dengan Perwakilan IOM (United Nations High Commissioner for Refugees) di Kota Batam. Dalam aksinya mereka juga membagikan selebaran yang berisikan tuntutan mereka.
"Kami merasa ditahan oleh organisasi-organisasi di negara Indonesia," ujarnya.
Selain itu, pengungsi Afghanistan juga membantah bahwa UNCHR mengatakan seluruh pengungsi Afghanistan harus ditempatkan di Australia.
Padahal pihaknya meminta dipindahkan ke negara ketiga, di negara yang bisa menerima pengungsi Afghanistan.
"Kami tak bilang kami harus ke Australia. Kami hanya ingin dikirim ke negara ketiga, negara yang bersedia menerima mereka agar hidup secara layak dan manusiawi," kata Ali.
Dalam aksi ini, apabila pihak IOM tidak menemui mereka, pengungsi memilih untuk meninggalkan tempat tinggalnya. Dan hidup di jalan atau di tempat-tempat umum.
"Kami tak peduli lagi dengan bantuan UNHCR. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa kami akan tinggal di jalanan. Kami butuh hidup layak. Apalagi sudah 10 tahun luntang lantung di negara Indonesia," tuturnya.
Ia menambahkan ada sebanyak 500 pengungsi Afghanistan di Kota Batam sudah 10 tahun.
Ironisnya mulai dari tahun 2017 hingga 2022, baru 2 orang yang dikirim ke negara ketiga.
"Mereka dikirim ke Amerika. Berapa lama lagi kami harus menunggu," ujar Ali.
Pantauan Tribunbatam.id, pengungsi Afghanistan tersebut menggunakan payung, baliho tak putus asa menyampaikan aspirasinya. Dalam aksinya, mereka juga diawasi oleh polisi dan Sekuriti Perumahan Royal Grande.
Sempat Ricuh
Aksi demo yang dilakukan pengungsi Afghanistan di depan Perumahan Royal Grande, Batam Center, Kamis (6/1/2022) sempat ricuh.
Kerumunan demo yang menggunakan sebagian lajur jalan masuk perumahan ini mengakibatkan arus keluar masuk kendaraan menjadi tersendat.