CORONA KEPRI
BTKLPP Batam Belum Temukan Varian Baru Covid Omicron di Kepri, Masih Alpha dan Delta
Pihak BTKLPP Batam menyebut, dominan sampel covid yang masuk ke tempatnya saat ini dari PMI, dan belum ada temuan varian baru selain Alpha dan Delta
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Delapan hari memasuki tahun 2022, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Batam belum menemukan kasus varian baru Covid-19 di Provinsi Kepri.
Itu seperti varian Omicron atau yang baru-baru ini muncul, IHU.
"Setiap hari, kita tetap melakukan pemeriksaan sampel yang masuk ke BTKLPP. Namun belum kita temukan adanya kasus Covid-19 varian baru yang masuk ke Kepri," kata Kepala BTKLPP Batam, Budi Santoso, Sabtu (8/1/2022).
Ia menjelaskan saat ini sampel yang masuk ke BTKLPP Batam didominasi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Kalau dari rumah sakit ataupun klinik di Kepri, jumlah sangat sedikit," kata Budi.
Ia melanjutkan, rata-rata per harinya ada sebanyak 335 sampel dari PMI yang masuk ke BTKLPP Batam sejak Oktober 2021.
"Namun belum ada kasus varian baru," kata Budi.
Untuk Kepri, sepanjang tahun 2021 sampai saat ini, kasus varian baru Covid-19 yang ada di Kepri yakni 10 varian Alpha dan 126 varian Delta.
Baca juga: Masih Ada 8 Kasus Aktif Covid-19 di Batam hingga Saat Ini, 7 di Antaranya Isolasi Mandiri
"Kalau varian lainnya belum ada," kata Budi.
Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan, agar tidak terjadi peningkatan kasus covid-19 di Kepri.
"Moment libur panjang, tahun baru, bisa memicu terjadinya gelombang ketiga penyebaran Covid-19," kata Budi.
Kasus Aktif di Batam
Di sisi lain, pasien covid-19 aktif di Batam belum kunjung selesai diisolasi.
Jumlah kasus aktif covid-19 saat ini pun masih terhitung sebanyak 8 orang hingga Sabtu (8/1/2022).
Memasuki awal bulan Januari 2022 ini, jumlah temuan kasus baru Covid-19 lebih banyak dibandingkan keseluruhan kasus di bulan sebelumnya, yaitu Desember 2021.
Dengan demikian, grafik temuan kasus bulanan meningkat sedikit setelah selama lima bulan belakangan terus menurun, sejak Juli 2021.
Pada masa lonjakan kasus gelombang kedua, capaian temuan kasus baru mencapai 9.651 kasus.
"Kasus aktif saat ini tersebar di beberapa wilayah kelurahan, seperti Kelurahan Belian 1 kasus, Sagulung Kota 1 kasus, Tiban Lama 1 kasus, Kabil 2 kasus, Bengkong Sadai 1 kasus, dan Tanjungbuntung 2 kasus," jelas Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi.
Tujuh di antara kasus aktif di Batam tersebut masih menjalani pemulihan secara isolasi mandiri. Kemudian, satu orang pasien lainnya dirawat di RS Budi Kemuliaan.
Optimis Lebih Baik
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menilai, pemulihan ekonomi di tahun 2022 sebagai dampak pandemi covid-19 bisa berjalan lebih baik dan cepat, dari pada tahun lalu.
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Berisiko Memperlambat Haid? Ini Kata Studi
Hal ini melihat geliat pelaku usaha dan daya beli yang terus membaik.
"Saya melihat di pusat perbelanjaan yang saya kunjungi, semua memperlihatkan grafik yang baik. Kondisi ini sangat berbeda saat awal tahun 2020 lalu ketika Covid-19 mulai merangkak naik. Harapan saya tentu semakin baik," ujar Wawako Amsakar, Sabtu (8/1/2022).
Diakuinya pertumbuhan ekonomi akan berjalan baik, dengan pemulihan ekonomi yang lebih baik. Pemulihan ekonomi menjadi hal yang paling fokus dilakukan, demi kebangkitan ekonomi di Batam.
Pusat perbelanjaan merupakan salah satu tempat bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Semakin membaiknya kondisi Covid-19 di Batam diharapkan turut memberikan dampak bagi pemulihan ekonomi.
"UMKM ini sebagai penggerak ekonomi nasional menjadi salah satu yang kami dorong untuk maju. Makanya pemulihan ekonomi sangat diharapkan bisa terealisasi dengan baik dan cepat," kata Amsakar.
Meskipun sektor wisata belum mulai dibuka, pihaknya bersama pelaku usaha terus mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.
"Kasus turun, dan hal ini menjadi jaminan bagi investasi kembali normal. Bertahap, upaya pengendalian Covid-19 mampu membuat pemulihan ekonomi yang lebih baik dari sebelumya," katanya.
Baca juga: Pasien Covid-19 di RSKI Galang Meroket, Hari Ini Tambah 37 Orang, Total Rawat 322
Baca juga: 80.140 Anak Usia 6 hingga 11 Tahun di Batam sudah Divaksin, 60,23 Persen dari Target
Setelah meninjau beberapa pusat perbelanjaan, didapatkan hasil yang cukup baik. Kerja sama pelaku usaha di pusat perbelanjaan turut membantu pemerintah dalam memulihkan ekonomi.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan prosedur dan arahan Satgas, dalam pengendalian penyebaran Covid-19.
Saat ini angka kasus covid-19 masih ada, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak. Namun begitu, pengendalian penyebaran tetap harus dilakukan. Pengetatan tracing untuk menemukan kasus, bisa membantu pengendalian penyebaran Covid-19 di Batam.
"Tenaga kesehatan juga terus jalan. Kalau ada kasus mereka langsung turun, guna memutus mata rantai penyebaran secepat mungkin. Karen kalau kondisi kembali seperti dulu, maka akan menyulitkan Batam dalam memulihkan ekonomi," katanya. (tribunbatam.id / Pertanian Sitanggang/ Hening Sekar Utami/ Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google