Ternyata Lebih Banyak Tentara Amerika yang Tewas Bunuh Diri Dibandingkan Kena Omicron

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengatakan bahwa ada lebih banyak anggota militer AS yang melakukan tindakan bunuh diri pada

Editor: Eko Setiawan
Tribunnews.com
Ilustrasi Mayat 

TRIBUNBATAM.id, AS - Dibanding tewas karena Omicron, ternyata tentara Amerika lebig bayank yang tewas karena bunuh diri.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengatakan bahwa ada lebih banyak anggota militer AS yang melakukan tindakan bunuh diri pada kuartal ketiga (Q3) 2021.

Angkanya bahkan melebihi jumlah anggota yang meninggal karena virus corona (Covid-19) sejak awal pandemi.

Dengan demikian, data Pentagon yang dirilis menunjukkan 163 anggota militer melakukan aksi bunuh diri pada periode Juli hingga September 2021.

Rinciannya adalah 70 anggota layanan aktif, 56 anggota cadangan dan 37 anggota Garda Nasional.

Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka bunuh diri di antara anggota aktif militer AS dibandingkan dengan kuartal kedua 2021.

Namun justru mengalami peningkatan diantara para anggota cadangan serta Garda Nasional.

Sementara itu pada September 2021, jumlah total kematian akibat Covid-19 di kalangan militer AS mencapai 43 kasus.

Kemudian pada 8 Januari 2022, jumlahnya meningkat menjadi 86, sebagian disebabkan oleh lonjakan kasus yang dipicu oleh penyebaran varian Delta pada periode September 2021 hingga Januari 2022.

Jika dibandingkan pada tiga kuartal di 2021, sebanyak 476 anggota militer AS tercatat telah melakukan aksi bunuh diri.

Sedangkan pada 2020, data Pentagon menunjukkan bahwa ada 701 anggotanya yang melakukan tindakan itu.

Kendati demikian, hingga kini belum ada tanggapan tentang angka yang dirilis Pentagon.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (10/1/2022), data tersebut muncul saat penelitian dari Cost of War Project yang merupakan sebuah kolaborasi antara Brown University dan Boston University serta diterbitkan pada musim panas lalu mengklaim bahwa 30.177 personel militer aktif AS dan veteran yang terlibat dalam perang pasca aksi teror 11 September, telah meninggal karena tindakan bunuh diri.

Angka ini 4 kali lebih besar dibandingkan 7.057 anggota layanan yang tewas dalam pertempuran selama rentang waktu yang setara.

"Keculi pemerintah AS dan masyarakat membuat perubahan signifikan dalam cara kita mengelola krisis kesehatan mental diantara para anggota layanan dan veteran kita. Tingkat bunuh diri akan terus mengalami peningkatan, itu adalah biaya perang yang tidak dapat kita terima," seperti yang tertulis dalam laporan tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved