BERITA CHINA
Sumpah Serapah Tak Bikin Kapok China, Negara Ini Beli Sistem Rudal Gegara Konflik Laut China Setalan
China mengabaikan putusan 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag bahwa klaim historisnya di Laut China Selatan tidak benar
Meski demikian, perlengkapan militernya masih belum bisa menandingi negara adidaya tetangganya, China.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana memberikan sedikit rincian tentang kontrak senilai hampir 375 juta dollar AS (Rp 5,3 triliun) yang diberikan kepada BrahMos Aerospace untuk, memasok sistem rudal anti-kapal berbasis pantai ke Angkatan Laut Filipina.
BrahMos - perusahaan patungan antara India dan Rusia - telah mengembangkan rudal jelajah yang menurut kementerian pertahanan India adalah yang tercepat di dunia.
Filipina akan menjadi negara pertama yang membelinya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan India menolak berkomentar menurut laporan AFP.
Kesepakatan itu mencakup pelatihan untuk operator dan pengelola serta dukungan logistik, kata Lorenzana di Facebook di mana ia mengunggah salinan "Pemberitahuan Penghargaan".
Duterte telah berusaha memperoleh sistem rudal untuk militer Filipina di bawah program modernisasi yang disebut "Cakrawala Kedua".
"Itu bagian dari pertahanan teritorial kami," kata Kolonel Ramon Zagala, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina.
Baca juga: MEMANAS, Militer China Usir Kapal Perang Negara Adidaya AS di Laut China Selatan
Baca juga: Filipina Kerahkan Malaikat Laut 81 Perempuan Redam Beijing di Laut China Selatan
Sistem itu akan bertindak sebagai pencegahan bagi calon agresor karena "Anda dapat mencapai target dari jauh", katanya.
Analis militer dan sejarawan Jose Antonio Custodio mengatakan bahwa sistem itu kemungkinan akan ditempatkan di sisi barat pulau utama Luzon atau di pulau Palawan.
Tetapi dia mengesampingkan pulau-pulau Spratly karena "kurangnya tempat penyembunyian".
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)
Sumber: Intisari