LINGGA TERKINI
DAIK Bakal Disulap Jadi Pusat Wisata Budaya dan Religi di Lingga
Daik bakal disulap menjadi pusat wisata budaya dan religi oleh Pemerintah Kabupaten Lingga. Begini persiapannya.
Penulis: Febriyuanda |
Dia mengajak dinas-dinas bersangkutan, untuk berinovasi dengan kerjasama yang baik dan tepat pada waktunya.
"Daik, Mepar dan Pangggak Darat menjadi tempat Wisata Budaya dan Religi. Rencana ini tentu menuntut dukungan dan peran serta masyarakat," ucapnya.
Dari sini, Nizar menekankan kepada Dinas Pariwisata, Kecamatan Lingga.
Bahkan peran PKK Kabupaten Lingga, untuk dapat memberikan sosialisasi atau bahkan pelatihan-pelatihan sadar wisata kepada masyarakat, baik itu di Daik sendiri, bahkan di desa-desa bersangkutan.
"Karena kita fokus di kecamatan Lingga ini. Tentu perlu keterlibatan masyarakat. Ini yang harus kita persiapkan, baik itu dalam memberikan sosialisasi atau pelatihan-pelatihan.
Memang masyarakat yang bersangkutan harus siap, misal dalam menyediakan homestay. Maka itu perlu dilakukan gerakan bersama dalam waktu waktu tertentu," jelas mantan Ketua DPRD Lingga ini.
Dia menuturkan, penataan ini dimaksud sebagai langkah dini, dalam persiapan menjadikan wilayah Kecamatan Lingga sebagai pusat Kota Budaya, yang identik dengan wisata Budaya dan Religi.
Namun tidak itu saja, Gunung Daik dan Sepincan bakal menjadi pelengkap, menyuguhkan wisata alam yang menakjubkan.
"Saya yakin dan percaya, apabila Malaysia ataupun Singapura sudah dibuka ke Lagoi, sebagaimana janji pemerintah kota Batam, dan Dinas Pariwisata Provinsi. Mungkin akan terjawab setiap bulan itu 500 wisatawan," ungkap Nizar.
Sebagaimana di ketahui, Kota Daik memang sudah dikenal sebagai pusat pemerintahan sejak tahun 1787.
Masa berpindahnya pusat kerajaan dari Hulu Riau oleh Sultan Mahmud Riayat Syah III.
Tentunya sepeninggal para Sultan Melayu ini banyak meninggal bukti, betapa hebatnya tamadun masa dulu di Daik.
Budaya melayu yang kental, kearifan lokal, kesenian, keagamaan, pendidikan dan lainnya. Dengan bukti sejarah yang kaya ini, sehingga diakui dan mendapatkan gelar Bunda Tanah Melayu. (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google