HUMAN INTEREST
Kisah Efendi, Dari Tukang Servis Panggilan Kini Punya Bengkel saat Covid Menurun di Lingga
Sudah 5 tahun Efendi jadi tukang servis panggilan di Lingga. Akibat pandemi covid-19, panggilan jasanya sempat menurun. Kini Efendi bisa buka bengkel
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 lalu, sangat berdampak pada perekonomian masyarakat.
Tak terkecuali bagi pelaku bisnis penjual jasa di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.
Bertahan mungkin menjadi satu-satunya pilihan yang harus dihadapi. Seperti halnya dengan Efendi.
Pria asal Kecamatan Selayar ini telah lima tahun menggeluti usaha servis elektronik panggilan dari rumah ke rumah.
Akibat pandemi Covid-19, Efendi mengaku panggilan jasanya menurun. Kini hanya seminggu sekali.
Berbeda dengan sebelumnya, ia bisa meraup keuntungan dari kemampuannya itu bisa hampir setiap hari.
"Tidak ramai seperti dulu, dalam sehari saya bisa melayani servis sebanyak 5 rumah. Ini bahkan dalam seminggu terkadang hanya 4 rumah saja," terangnya.
Berbagai barang elektronik bisa diperbaikinya. Mulai dari mesin cuci, kulkas, kipas angin hingga perkakas rumah tangga lainnya.
Baca juga: Kisah Haru Rohana Abdullah, Anak TKW Indonesia yang Ditinggal di Malaysia Sejak Umur 2 Tahun
Baca juga: KISAH Nelayan di Natuna Banting Setir Jadi Kuli Bangunan Gegara Tak Bisa Melaut
Memang susah, di samping dia harus bergerak ke rumah-rumah, Efendi juga mengungkapkan ingin membatasi gerak dan menjaga tubuhnya agar tidak terkena serangan Covid-19.
Terlebih lagi kasus yang memuncak pada Juli 2021 lalu, membuat Pemerintah Kabupaten Lingga harus melakukan PPKM Level 3.
"Maka saya mengatur waktu, jika ada panggilan 3 atau 4 rumah, baru saya bisa melayani servis elektronik di rumah warga," ucap pria 39 tahun ini.
Kini Lingga sudah lebih dari 3 bulan tanpa kasus aktif Covid-19.
Ia pun menyadari, turunnya angka Covid-19 juga berdampak pada penghasilannya yang mulai memulih.
Jika dibandingkan saat tingginya kasus Covid-19, pemasukannya dalam satu bulan di bawah Rp 2 Juta.
"Kini sejak 4 bulan terakhir penghasilan saya bisa mencapai Rp 6 juta lebih," ungkapnya.
Efendi pun kini sudah bisa membuka bengkel di salah satu ruko di Desa Penuba, Kecamatan Selayar.
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google