BATAM TERKINI
TERUNGKAP! Ini Dia 2 Orang yang Melempar Surat Berisi Permintaan Tolong di Batam hingga Viral
Polisi Polsek Lubuk Baja Batam bergerak cepat dan berhasil mengamankan penulis kertas berisi pesan permintaan tolong yang sempat viral. Siapa mereka?
Pesan yang ditulis tangan di kertas tersebut berisikan tentang permintaan tolong dari seseorang yang diduga merupakan karyawan sebuah PT di Batam.
Pesan tersebut diketahui dilemparkan dari atas sebuah ruko perkantoran dengan instruksi untuk menghubungi nomor yang tertulis di dalamnya.
Berikut ini bunyi pesan tersebut:
"Tolong kami, Kami sudah 1 minggu di PT busuk ini. Kami hanya menunggu tebusan dari keluarga kami. Tolong telfon no keluarga kami. Saya mohon atas dasar kemanusiaan. Ini adalah sebuah pemerasan yang berkedok PT."
Belum diketahui di mana letak PT yang dimaksud dalam postingan Facebook tersebut.
Namun, Tribun Batam berhasil menghubungi nomor yang tertulis di dalam kertas.
Seorang perempuan mengangkat telepon, dan mengaku bernama Rika.
Ia adalah seorang warga asal Palembang, Sumatera Selatan, yang memang memiliki anggota keluarga yang bekerja di Batam.
Baca juga: BESOK, Senin 24 Januari 2022, Travel Bubble di Kepri Mulai Dibuka
Baca juga: KASUS Positif Covid-19 di Batam Naik Terus, Kini Total 17 Kasus Aktif
"Ya, saya emang punya saudara kerja di pabrik roti di Batam, tapi dia baik-baik saja dan bisa dihubungi," ungkap Rika.
Ketika dikonfirmasi terkait pesan yang beredar di media sosial Facebook, Rika mengaku tidak tahu menahu.
Ia sempat menanyakan hal tersebut ke saudaranya yang bekerja di Batam, namun si saudara menyatakan tidak pernah membuat pesan sedemikian rupa.
Rika pun merasa kebingungan karena akibat pesan yang beredar dan memuat nomor ponselnya itu, tiba-tiba ia jadi sering menerima telepon.
Hari ini ia sudah menjawab 4 sambungan telepon menanyakan kabar serupa.
"Saudara saya merasa nggak pernah kirim pesan kayak gitu. Saya jadi banyak ditelpon orang, ini udah keempat kali," ujar Rika.
Ia menegaskan, bahwa nomor dirinya yang tercantum menyatakan sebagai sanak keluarga di dalam surat tersebut adalah tidak benar. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google