TRIBUN PODCAST
Wawancara Eksklusif, Strategi Pengawasan Keluar Masuk Barang di Batam Bersama BC Batam
Kepala Kantor Bea Cukai Batam Ambang Priyonggo menjelaskan strategi pengawasan keluar masuk barang di Batam dalam Tribun Batam Podcast
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tribun Batam Podcast (Tripod) belum lama ini menghadirkan Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Ambang Priyonggo sebagai nara sumber.
Tema yang dibahas terkait Strategi Pengawasan Keluar Masuk Barang di Batam.
Simak wawancara eksklusif Tribun Batam (T) dengan Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Ambang Priyonggo (A).
T : Berbicara terkait kinerja Bea Cukai Batam tahun 2022, tidak lepas dari pencapaian tahun sebelumnya. Lalu seperti apa pencapaian penerimaan yang berhasil dikumpulkan oleh BC Batam pada tahun 2021?
A: BC Batam memiliki tugas untuk memungut penerimaan negara yang sangat penting di Batam. Kita diberi target untuk mengumpulkan penerimaan sebesar Rp 284 miliar, namun kami berhasil melampaui target dan memungut penerimaan senilai Rp 1,1 triliun. Ini merupakan capaian luar biasa.
T: Bagaimana strategi pengawasan BC Batam selama ini?
A: Ada banyak bentuk pengawasan yang dilakukan BC Batam. Salah satunya dengan melakukan penegakan hukum. Pada tahun lalu BC Batam telah menindak hampir 500 penindakan baik di laut, pelabuhan maupun bandara hingga cukai.
Meskipun situasi pandemi yang cukup menantang, namun tidak menyurutkan semangat kami. Kami berharap tahun ini keadaan semakin membaik.
Baca juga: BC Batam Musnahkan Barang Tanpa Cukai Senilai Rp 67,92 M, Ini Respons Sekda Jefridin
Baca juga: Perbatasan Indonesia, Malaysia, Singapura Atensi Bea Cukai dan TNI AL, Gelar Patroli Bersama
Kami mengucapkan banyak terima kasih juga terhadap peran-peran dari stakeholder.
T: Di tahun 2021 apakah realisasi penerimaan negara cukup memuaskan?
A: Iya, nilai tersebut hampir 4 kali lipat dari target yang diberikan kepada kita. Lebih dari itu kami juga memungut penerimaan perpajakan senilai Rp 3,1 triliun yakni 3 kali lipat dari target.
Ini amat kita syukuri, dimana dengan memaksimalkan penerimaan tujuannya untuk PEN (Pertumbuhan Ekonomi Nasional).
T: Strategi apa yang dilakukan oleh BC Batam sehingga naik signifikan?
A: Ada faktor intern dengan memperkuat komitmen, integritas dan profesionalisme. Dengan satu koridor tujuan BC batam dan Menkeu yakni mengoptimalkan penerimaan.
Kita harapkan di tahun 2022 kita bisa meraih kinerja yang lebih baik lagi karena tantangan tidak berkurang.
T: Tahun 2022 sudah ada target untuk BC Batam?
A: Target naik menjadi Rp 300 miliar, tapi kita optimis bisa melampaui dari target.
T: Skema masing-masing objek pengawasan BC Batam seperti apa?
A: Objeknya tentu banyak seperti ferry laut internasional, domestik, pelabuhan udara, laut, dan peredaran cukai.
Kantor BC Batam tidak hanya mengawasi Batam saja namun juga pulau-pulau lain di sekitar Batam.
Kita ada strategi manajemen risiko. Dengan memanfaatkan sumber daya dan teknologi, kami yakin bisa memaksimalkan pengawasan.
Terlebih lagi kami didukung dengan pangkalan sarana operasi yang bagus serta lainnya seperti anjing pelacak.
Semua prestasi pengawasan yang kami lakukan juga tak terlepas dari dari kontribusi TNI dan Polri, masyarakat hingga kejaksaan.
T: Dari pengawasan pelabuhan laut, udara dan cukai, paling banyak temuan kasus dimana?
A: Bervariasi biasanya dari barang kiriman seperti kargo pelabuhan besar. Kalau narkotika paling banyak di bandara yang dibawa oleh para penumpang.
Kalau di laut banyak tangkapan cukai seperti rokok ilegal, minol, dan lain-lainnya.
T: Mengapa?
A: Karena letak geografis kita yang mayoritas perairan, biasanya di pelabuhan laut. Dari Batam hingga Galang ada 57 pelabuhan tak resmi.
Itu menjadi tempat potensial untuk melakukan penyelundupan. Maka itu perlu kerja sama dengan mitra untuk area tertentu. Kami juga punya unit intelijen berbasis data analitik dan juga kerja sama dengan negara lain untuk narkotika, dan lainnya.
T: Sumber daya manusia, sarana dan prasarana BC Batam sendiri bagaimana? Apakah mendukung atau sudah lengkap?
A: Kita cukup memadai. Yang jelas kita tidak berbasis pada manusianya namun kompetensinya juga.
T: Pak dari pengawasan BC Batam, apakah semuanya mutlak ditindak atau seperti apa?
A: Ada berbagai bentuk pelanggaran ya. Ada yang kesalahannya sangat minor, ada yang administratif. Namun paling tinggi derajatnya adalah pelanggaran pidana kepabeanan.
Tahun 2021 kita melakukan pidana pada kasus yang memang berunsur pidana dan juga kita memberikan denda pada kasus administratif.
T: Pengawasan BC Batam pasti melibatkan pihak lain. Pernahkah terjadi perlawanan bahkan kontak senjata?
A: Pasti, kita biasanya mendapat support dari aparat penegak hukum lain ya, karena kita punya hubungan koordinasi yang sangat baik. Termasuk narkotika, apalagi kita titik berbatasan dengan negara lain.
T: Yang paling sering konflik dimana?
A: Rawannya memang di laut.
T: Banyak hal dikeluhkan oleh masyarakat Batam, terkait barang keluar dari Batam yang dirasa kian sulit. Bagaimana tanggapannya?
A: Tidak sulit namun ada aturannya saja. Kita sebagai kawasan FTZ (Free Trade Zone) punya privilege yang luar biasa dan jangan sampai jadi kontra produktif.
Kita harus jaga itu. Memang semuanya ada prosudur tertentu, yang tujuannya bukan untuk mempersulit. Maka dari itu kita perlu ikuti saja peraturan yang ada.
T: Apa kiatnya agar barang kiriman lolos secara legal?
A: Barang yang keluar dari Batam ada ketentuannya. Untuk itu, bawalah barang yang wajar. Masyarakat harus terus disosialisasi agar lebih paham terkait informasi-informasi kepabeanan dan itu semua bisa diakses langsung dari website kami.
T: Tahun ini potensi kerawanan yang menjadi fokus Bea Cukai Batam apa?
A: Selain narkotika, kita juga fokus dengan barang-barang berbahaya dan juga memfokuskan pada potensi penerimaan yang tinggi.
T: Pada bulan Maret 2021 lalu, Batam Logistic Ecosystem (BLE) diresmikan. BLE menjadi pilot project National Logistic Ecosystem (NLE) dan BC Batam menjadi salah satu leading sectornya. Bagaimana kondisinya di lapangan?
A: BLE memang selain untuk menaikkan penerimaan negara, namun juga ditujukan untuk menekan logistik cost kita yang masih sangat mahal.
Apabila logistik cost yang mahal, menyebabkan harga barangnya menjadi tinggi dan tidak kompetitif.
Untuk itu perlu adanya komitmen ekosistem logistik yang bagus agar bersaing di luar negeri.
BLE sejauh ini sudah memberikan progres yang cukup bagus. Sudah ada auto gate system juga dan menuai antusias bagus dari masyarakat.
T: Ada keunggulan setelah ada auto gate system pada BLE?
A: Tentu jadi lebih ringkas. Gatenya akan terbuka otomatis kalau dokumennya lengkap. Kerjanya sudah berbeda dibandingkan dahulu dan semua by system.
(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google