Nelayan Tanjungpinang Berburu Ikan Dingkis 'Pembawa Hoki' Jelang Imlek 2022
Seorang nelayan Tanjungpinang Ruslan sebut, ikan dingkis yang jadi tradisi bagi etnis Tionghoa setiap Imlek, akan diburu saat kondisi air sedang surut
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pada perayaan Imlek, biasanya ikan dingkis akan menjadi salah satu pelengkap sajian khas bagi etnis Tionghoa.
Pasalnya ikan dingkis saat masa perayaan Imlek akan bertelur dan tidak berbau anyir.
Bahkan ikan yang berenang secara berkelompok ini dipercaya dapat membawa keberuntungan.
Khususnya bagi nelayan pesisir yang ada di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), ikan dingkis ibarat harta karun di laut yang menguntungkan setiap jelang Imlek .
Seorang nelayan pesisir Sungai Jang, Ruslan (40) mengatakan, ikan dingkis diburu pada saat kondisi air laut sedang surut, sekira waktu sore hingga malam setiap harinya jelang perayaan Imlek.
"Kita bisa disebut nelayan tradisional yang pakai sampan bukan boat besar. Kalau saat Hari Raya Imlek begini banyak nelayan turun nyari ikan dingkis karena kalau yang bertelur harganya bisa tinggi. Kita turun dari Maghrib sampai Isya dan hanya gunakan jaring," ujarnya saat ditemui di Dermaga Sungai Jang, Senin (31/1/2022).
Sambil merapikan jaringnya di atas sampan dan bergegas mengikat tali sampannya di tiang dermaga, ia menaiki anak tangga sembari terus berbicara dan mengambil lokasi teduh di teras rumah.
"Kalau air pasang dingkis tak bakalan ada. Tapi kalau surut dia pasti ada dan lumayanlah. Ikan dingkis di sini beda dengan ikan dingkis karang di pulau. Di sini kita sebutnya dingkis setu," sebutnya.

Ia melanjutkan pembicaraannya. Ikan dingkis setu di perairan Sungai Jang berukuran kecil hingga sedang, tidak anyir dan tentunya segar.
"Sekali turun melaut apalagi saat Hari Raya Imlek sekarang ini, kita bisa dapat lumayanlah sekira 15-20 Kg dan nanti kita jual per kilonya Rp 45 ribu bang," terangnya.
Baca juga: Imlek 2022, Nelayan Keluhkan Permintaan Ikan Dingkis di Bintan Menurun: Harga Lebih Mahal
Baca juga: JELANG Imlek, Nelayan Ngaku Tangkapan Ikan Dingkis Tak Sebanyak Tahun Lalu
Nantinya ikan dingkis hasil tangkapannya akan dipisah dengan ikan dingkis yang bertelur untuk dijual khusus kepada pembeli dari etnis Tionghoa yang datang ke dermaga.
"Mereka nanti yang datang menjemput ke sini. Kalau yang tak bertelur tak mau diambil, ya mungkin menurut kepercayaan mereka ikan itu bisa bawa keberuntungan. Apalagi saat Imlek. Biasa mereka tak akan nawar-nawar lagilah kalau kita jual harga Rp 45 ribu per kilo," tuturnya.
Diterangkannya pula, untuk mendapatkan ikan dingkis di Tanjungpinang, warga dapat langsung ke nelayan pesisir Sungai Jang, Jalan Salam atau Dompak Lama.
"Kan kalau beli langsung sama nelayannya lebih murah dari harga di pasar. Kalau dapat, saat bongkar malam datang saja atau besok paginya," ujar Ruslan. (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google