BATAM TERKINI
JELANG Imlek, Nelayan Ngaku Tangkapan Ikan Dingkis Tak Sebanyak Tahun Lalu
Menjelang perayaan Imlek, ikan dingkis selalu dianggap sebagai harta karun dari laut karena banyak diburu untuk sajian Imlek.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menjelang perayaan Imlek, ikan dingkis selalu dianggap sebagai harta karun dari laut karena banyak diburu untuk sajian Imlek.
Ikan dingkis lebih spesial karena masuk waktu ikan dingkis bertelur dan baunya tidak amis seperti biasanya.
Di Batam, ikan dingkis banyak dihasilkan di Tanjung Piayu, Pulau Kasu, Pulau Karas, dan juga di perairan wilayah Jembatan Barelang. Nelayan di Batam biasanya menangkap ikan dingkis dengan kelong.
Kelong adalah salah satu alat perangkap ikan yang digunakan oleh nelayan pesisir.
Biasanya kelong dibuat dari kayu libung, kayu khusus yang berbentuk pipih tapi kokoh. Bentuk kelong menyerupai huruf Y.
Jika rombongan ikan sudah masuk mulut kelong, nelayan bersiap menutup pintunya.
Terdapat 3 pintu yang dilalui ikan, sebelum masuk ke dalam jaring-jaring nelayan.
Namun berburu ikan dingkis tidak selamanya mudah.
Baca juga: VIRAL! Video Pemotor Tendang Motor Lain di Batam, Pelaku Ungkap Alasannya di Hadapan Polisi
Baca juga: Blue Fire Bar & Resto Hadir di Park Avenue Batam, Tawarkan Suasana Santai bagi Pengunjung
Nelayan Ikan Dingkis di Tanjung Piayu, Wiwin mengaku tangkapan ikan dingkis 2022 ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun harga tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu .
"Tahun dulu ikannya ada tapi harganya anjlok," ujar pria yang memiliki Kelong ini.
Ia memaparkan bongkar pertama pada Rabu (26/1/2022) lalu, ia mendapat ikan dingkis 30 kg.
Dijual dari harga Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu perkilogram.
"Kalau yang sedang Rp 80 ribu. Kalau yang besar Rp 100 ribu," ujar Wiwin, Senin (31/1/2022) kepada Tribunbatam.id.
Selanjutnya bongkar kedua, Jumat (28/1/2022) tangkapan ikan dingkis sebanyak 11 kilo. Dijual dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.