Daftar Booster Covid-19, Efek Samping dan Penggunaan Sesuai Vaksin Primer yang Dipakai
Total ada enam jenis vaksin booster dan dipakai untuk booster homolog dan heterolog. Berikut penjabaran efek samping dan penggunaan vaksin booster
TRIBUNBATAM.id - Pemerintah telah memulai program vaksinasi tahap ketiga atau booster.
Kini total ada enam jenis vaksin booster dan dipakai untuk booster homolog dan heterolog.
Homolog artinya vaksin booster yang sama dengan vaksin primer (dosis satu dan dua).
Sedangkan heterolog merupakan vaksin booster berbeda dengan jenis vaksin primer.
Adapun keenam vaksin Covid-19 tersebut antara lain CoronaVac atau Sinovac, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, Zifivax dan yang terbaru vaksin Sinopharm.
Baca juga: Warga Karimun Ogah Terima Vaksin Booster? Capaian Vaksin Corona Dosis 3 Baru 2 Persen
Baca juga: 38.011 Warga Batam Sudah Jalani Vaksin Booster
Efek samping vaksin booster
Adapun pemberian vaksinasi dapat memberi reaksi atau efek samping tertentu, termasuk pada penggunaan vaksin booster Covid-19.
Namun, sejauh ini efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dari jenis-jenis vaksin booster yang digunakan terbilang dapat ditoleransi.
Berikut informasi mengenai efek samping dari vaksin booster di Indonesia:
- CoronaVac atau Sinovac
Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Sinovac antara lain nyeri di lokasi suntikan, dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.
- Pfizer
Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin Pfizer antara lain nyeri otot, demam dan nyeri sendi.
- AstraZeneca
Efek samping yang mungkin muncul atas pemberian vaksin AstraZeneca antara lain nyeri di lokasi suntikan, kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang dan mual.
Baca juga: Ribuan Warga Bintan Sudah Dapat Vaksin Booster Covid-19 Cegah Varian Omicron
Baca juga: Tuntaskan Vaksinasi Covid-19, 75 Orang Pengurus LAM Batam Divaksin Booster