Gunung Anak Krakatau Sempat Erupsi, Pos Pantai GAK Intens Pantau Ancala di Selat Sunda

Pos Pantai Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan terus memantau aktivitas giri yang berlokasi di Selat Sunda setelah ancala itu erupsi.

TribunBatam.id/Istimewa via TribunLampung.co.id
Potret erupsi Gunung Anak Krakatau hasil amatan Kantor Pos Pantau Gunung Anak Krakatau pada Kamis (3/2/2022) sekira pukul 16.15 WIB. 

TRIBUNBATAM.id - Pos Pantai Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargopancuran, Lampung Selatan terus memantau aktivitas gunung yang berada di Selat Sunda itu.

Itu setelah Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas, Kamis (3/2/2022) sekira pukul 16.15 WIB.

Mereka sebelumnya memantau adanya erupsi dengan kolom abu sekira 200 meter di atas puncak (sekira 357mdpl).

Penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran yang ada di Lampung Selatan, Andi Suardi mengungkap, meski terjadi hembusan menerus, namun tidak terdengar adanya suara dentuman.

TribunLampung.co.id pada Jumat (4/2/2022) sekira pukul 02.39 WIB menyebut jika Gunung Anak Krakatau berstatus level II atau waspada.

Baca juga: Khawatir Soal Gunung Anak Krakatau Erupsi, Siwon Super Junior: Kita Semangat Bersama Ya

Baca juga: Dentuman Keras Bukan dari Anak Krakatau, PVMBG Gunung Gede dan Salak Sebut Gelegar Petir

Dimana masyarakat/nelayan dilarang mendekati GAK dalam radius 2 kilometer dari kawah.

Sementara itu data dari Magma Indonesia terkait erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), dari pengamatan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0.

Teramati kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang 25-100 meter dari puncak.

Cuaca cerah berawan. Angin lemah ke arah selatan dan barat daya.

Dari sisi klimatologi, saat itu cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan dan barat daya. Suhu udara sekitar 27 derajat. 32,2 celcius. kelembaban 43-72 persen.

Hasil pengamatan kegempaan, telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan dengan amplitudo 4 mm, dan Lama gempa 10 detik.

Baca juga: Sejarah - Syair Lampung Karam Bukti Kesaksian Warga Atas Kengerian Letusan Gunung Krakatau

Baca juga: Postingan Netizen Tayang di Media Inggris, Krakatau Kami Sedang Lawan Virus Corona, Tolong Tidurlah

Sebanyak 17 kali gempa low frequency dengan amplitudo 5-17 mm, dan lama gempa 2-5 detik.

Terjadi 9 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-22 mm dan lama gempa 2-13 detik.

Kemudian 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 16 mm. S-P 1.6 detik dan lama gempa 9 detik.

Sebanyak 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 45-47 mm. S-P 2.46-2.47 detik. dan lama gempa 40-46 detik.

Terjadi 1 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 22 mm. S-P 13.3 detik dan lama gampe 63 detik. Dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-13 mm, dominan 1 mm.

“Dari data VEN (Volcanic Eruption Notice) KESDM, Badan Geologi, PVMBG di Pos pantau GAK, kolom abu teramati berwana kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah timur laut,” ujarnya kepada Tribun Lampung, Kamis sore.

Andi menambahkan, untuk pengamatan GAK dari pos pantau di Desa Hargopancuran pada sore ini tidak dapat melihat dengan jelas aktivitas GAK.

“Untuk pengamatan dari pos pantau GAK di Hargopancuran gelap, tidak teramati aktivitas GAK. Karena kabut,” katanya.

Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau Pasca Meletus, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer

Baca juga: Jawaban PVMBG Terkait Suara Dentuman Misterius di Jabodetabek, Bantah dari Letusan Anak Krakatau

Dikatakan Andi, dalam beberapa hari terakhir aktivitas GAK cendrung normal. Tidak ada peningkatan aktivitas yang berarti.

Warga diimbau tak mendekat radius 2 kilometer.

Imbauan ini langsung dari Kantor Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang terletak di Kecamatan Rajabasa.

Sebagaimana diketahui Kantor Pos Pantau Gunung Anak Krakatau telah menginformasikan adanya aktifitas Gunung Anak Krakatau pada Kamis (3/2/2022) sekitar pukul 16.15 WIB.

Adapun erupsi dengan ketinggian kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak kurang lebih 357 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 0 detik.

Kepala Pos Pantau Gunung Krakatau yang terletak di Kecamatan Rajabasa Andi Suardi membenarkan telah terjadi erupsi pada Gunung Anak Krakatau.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Ungkap Abu Tebal Menyembur hingga Pulau Sebesi

Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau Pasca Meletus, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer

"Nggak ada kerugian yang ditimbulkan dari erupsi gunung anak krakatau ini. Nggak ada gempa-gempa juga. Cuma ada asap disekitar gunungnya aja," kata Andi, pada Kamis (3/2/2022) malam.

Andi mengatakan saat ini status Gunung Anak Krakatau masih berada di level II waspada.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekat ke Gunung Anak Krakatau dahulu, hingga radius 2 kilometer.

"Imbauan kepada masyarakat masih sama. Diimbau kepada masyarakat agar tidak mendekat dulu ke Gunung Anak Krakatau ini, hingga radius 2 km," ucapnya.

"Untuk gempa-gempa belum ada. Cuma beberapa kali mengeluarkan asap aja," sebutnya.

JANGAN Terpancing Hoaks

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi mengatakan, aktivitas erupsi ini adalah aktivitas yang biasa terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Itu erupsi embusan," kata Andi saat dihubungi, Kamis malam.

Baca juga: Dentuman Keras Bukan dari Anak Krakatau, PVMBG Gunung Gede dan Salak Sebut Gelegar Petir

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat (10/4) Malam, Warga Berlarian Setelah Cium Bau Belerang

Meski demikian, Andi mengatakan, dengan Gunung Anak Krakatau yang masih berstatus waspada, nelayan ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.

Selain itu, warga juga diimbau tidak terpancing isu yang tidak benar, alias hoaks. "Jangan mudah terpancing isu, setiap perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau selalu kami pantau," kata Andi seperti dilansir Kompas.com.(TribunBatam.id) (TribunLampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus/Dedi Sutomo) (Kompas.com/Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Gunung Anak Krakatau

Sumber: TribunLampung.co.id

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved