LIGA INDONESIA

Berita Liga 1 Usai Laga Persebaya vs Persipura, Ribut Soal Beda Hasil Tes Covid-19, Ini Kata PT LIB

Ada perbedaan antara hasil tes swab Covid-19 yang dilakukan pihak PT LIB dengan tes mandiri oleh internal Persebaya Surabaya sendiri

Editor: Mairi Nandarson
persebaya.id
Ilustrasi Tes Covid-19 : Pemain muda Persebaya Surabaya saat menjalani tes usap sebelum pertandingan beberapa waktu lalu. (dokPersebaya Surabaya) 

Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu sempat mempertanyakan hasil tes PCR yang diberikan oleh PT LIB.

Saat itu, 19 pemain Persebaya harus absen saat melawan Persipura Jayapura pada laga pekan ke-23, Minggu (6/2/2022).

Setelah melakukan tes PCR mandiri, tim Bajul Ijo menemukan hasil yang berbeda.

Beberapa pemain dinyatakan negatif pada tes mereka lakukan.

Hal ini membuat tim Bajul Ijo mempertanyakan hasil tes versi PT LIB.

Terkait masalah ini, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan tanggapan.

Menurutnya, semua keputusan harus merujuk kepada Regulasi Liga 1 2021-2022 pada pasal 52.

Sehingga, baik klub dan PT LIB akan memiliki pedoman yang sama.

“Semuanya harus berpatokan pada Regulasi Kompetisi Liga 1 2021/2022."

"Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid-19 dan turunannya," kata Mochamad Iriawan.

Pria yang biasa disapa Iwan Bule ini menilai tes PCR harus dilakukan secara bertanggung jawab.

Hal ini untuk menghindari polemik di kemudian hari.

Sehingga perlu ada koordinasi antara klub dan PT LIB jika ingin melakukan tes PCR ulang.

"Dengan demikian, semua hasil PCR harus akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait."

Ketum PSSI menghimbau kepada semua tim agar selalu berkordinasi dengan PT LIB terkait hasil tes PCR.

Sehingga, tes PCR mandiri juga bisa dijadikan dasar dalam status pemain yang siap bertanding.

"Saya mengimbau kepada semua klub, terkait hasil tes Covid-19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 BRI Liga 1 2021/2022."

"Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama,” kata Mochamad Iriawan.

Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, menilai harusnya tes PCR mandiri oleh Persebaya bisa dikomunikasikan dengan PT LIB agar bisa dipertanggung jawabkan.

Menurutnya, tes PCR mandiri oleh klub bisa mengubah penentuan pemain yang bisa bertanding.

Namun, harus ada koordinasi antara kedua bilah pihak agar tes bisa dipertanggung jawabnya secara bersama.

“Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar."

"Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya,” kata Sudjarno seperti dikutip dari BolaSport.com.

“Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial."

"Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya."

“Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma,” kata Sudjarno.

Sudjarno menegaskan jika 19 pemain yang terindikasi terpapar covid-19 tidak diijinkan bermain pada laga tersebut.

Hal ini merujuk pada regulasi Liga 1 2021-2022 pada pasal 52 yang berisi tentang hasil tes covid.

“Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test Antigen."

"Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya,” beber Sudjarno.

Untuk kasus Persebaya, harusnya tim bisa berkoordinasi dengan PT LIB atau satgas terkait.

Sehingga hasil dari tes mandiri bisa dipertanggung jawabkan secara bersama antara klub dan PT LIB.

“Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar."

"Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya,” urainya.

Hal ini juga bisa berpengaruh kepada pemain yang bertanding karena penentuan line up bisa berubah hingga 90 menit sebelum pertandingan.

“Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya."

"Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami,” ujar Sudjarno.

( AMINUDDIN )

.

.

.

Sumber : Persebaya.id, bolasport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved