Komisi III DPRD Natuna Bertemu PDAM Tirta Nusa, Bahas Kesiapan Hadapi Musim Kemarau
Direktur PDAM Tirta Nusa Natuna, Muhammad Zaki sebut, stok air bersih saat musim kemarau hanya mencapai 40 persen karena beberapa intek rusak
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna menggelar rapat kerja bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Nusa Natuna.
Pertemuan itu guna membahas kesiapan menghadapi kelangkaan air bersih saat musim kemarau.
Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Banggar DPRD Natuna pada Senin (7/2/2022) kemarin.
Rapat kerja dipimpin oleh Rusdi dari PDIP.
Dalam rapat tersebut, Direktur PDAM Tirta Nusa Natuna, Muhammad Zaki mengatakan, ketersediaan air bersih saat musim kemarau hanya mencapai 40 persen.
Hal ini dikarenakan beberapa tempat penampungan air bersih (Intek) sudah menyusut atau pun mengalami kerusakan.
Akibatnya, penampungan air tidak terpenuhi dengan normal.
Terkait permasalahan ini, Zaki menjelaskan, pihaknya akan menerapkan sistem bergilir nantinya. Mengingat jumlah air yang ada pada penampungan Intek terbatas.
Baca juga: Berkunjung ke Sedanau, Bupati Natuna Resmikan Penggunaan 5 Proyek Prioritas 2021
Baca juga: Natuna Waspada, Kasus Baru Covid-19 Tambah Lagi, 4 Pasien Masuk Tanpa Gejala
"Pertama kita akan melakukan penyuplaian air ke pelanggan dengan jadwal bergilir. Untuk saat ini diprediksi sudah mencapai 40 persen titik kemarau, karena ada sebagian intek kita menyusut," ucap Zaki saat rapat kerja berlangsung.
Sementara itu, Lamhot Sijabat Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), menanyakan keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Bunguran Batubi kepada PDAM Tirta Nusa Natuna.
"Kemungkinan dalam tahun ini SPAM Batubi diusahakan aktif walaupun hanya beberapa jam. Kendalanya saat ini ada beberapa mesin diketahui sudah rusak dan sebagian alat-alat penunjang lainnya hilang," papar Zaki.
Selanjutnya, Junaidi dari Partai Hanura juga sempat mempertanyakan keberadaan air bersih di Desa Sepempang dan sekitarnya.
Ia mempertanyakan bagaimana pihak PDAM Tirta Nusa Natuna mengelola SPAM yang ada di wilayah Sepempang.
"Keberadaannya tetap akan diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat banyak. Insya Allah nanti akan kita koordinasikan ke kepala desa setempat mengenai hal itu, supaya bisa kembali lagi ke PDAM, karena tahun-tahun sebelumnya pernah dikelola PDAM," jelas Zaki.
Selain itu, Eri Marka dari Partai Golkar juga mempertanyakan kesiapan air bersih khususnya di wilayah Kecamatan Bunguran Selatan.
Ia bertanya mengapa dalam satu bulan kemarin pendistribusian air di daerah tersebut sempat terganggu.
Menurut Direktur PDAM Tirta Nusa Natuna, hal tersebut dikarenakan adanya jaringan pipa yang terganggu dan saat ini telah selesai diperbaiki.
"Alhamdulillah kerusakan jaringan pipa di wilayah Bunguran Selatan sudah selesai diperbaiki. Sekarang sumber air di sana sudah cukup lumayan, jaringan pipanya juga dibuat tersendiri tanpa ada menempel atau konek dengan jaringan lain. Pipa khusus sampai ke Cemaga sudah tersendiri, jika pendistribusiannya belum merata itu dikarenakan tekanan air ke Bunguran Selatan masih belum normal," ungkap Zaki.
Pada momen ini, Zaki sangat berterima kasih kepada Komisi III DPRD Natuna dan berharap nantinya bisa membantu akses untuk kesejahteraan dan mengatasi permasalahan yang dialami PDAM Tirta Nusa Natuna khususnya pelayanan masyarakat melalui pembangunan bak air dan pembenahan jaringan pipa. (*/Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google