Doa Nabi Muhammad agar Rezeki Lancar, Tertulis di Kitab Adzkar Karya Imam Nawawi, Baca Sebelum Kerja
Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan bahwa dirinya lemah dan hanya Allah yang paling memahami. Doa adalah bentuk komunikasi langsung kepada Allah
lihat foto
TRIBUNBATAM.id - Berusaha dan berdoa adalah amalan yang harus dilakukan seorang Muslim untuk menggapai sesuatu.
Berusaha saja dianggap tidak lengkap tanpa memanjatkan doa kepada Allah, Maha Pencipta Segalanya.
Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan bahwa dirinya lemah dan hanya Allah yang paling memahami.
Doa adalah bentuk komunikasi langsung seseorang dengan Sang Maha Pencipta.
Ada banyak doa yang diajarkan dan diriwayatkan dalam Alquran dan Hadist.
Salah satunya adalah doa agar mendapatkan rezeki lanzar dan dirahmati Allah SWT.
Dalam Kitab Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan sebuah doa Nabi Muhammad agar rezeki lancar.
Baca juga: Doa Nabi Sulaiman, Amalkan Rutin untuk Kemudahan dan Keberkahan Mencari Rezeki
Baca juga: Bacaan Alquran Surat Al Anbiya Ayat 87, Doa Nabi Yunus saat Hadapi Kesulitan di Perut Ikan Paus
Doa Nabi Muhammad ini diajarkan kepada para sahabat yang menceritakan tentang kesusahan secara ekonomi.
Doa Nabi Muhammad ini juga bisa kita amalkan sebagai ikhtiar agar rezeki senantiasa lebar dan mengalir lancar.
Apalagi, saat pendemi Covid-19 tampaknya masih terus panjang dan membuat segala hal menjadi sulit.
Sebagai Muslim, kita selain terus berikhtiar dengan bekerja halal apa saja, bisa juga dengan melakukan amalan doa Nabi Muhammad ini.
Dilansir dari KompasTV, doa ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Ibnu Umar tentang doa apabila dalam kesulitan ekonomi.
Sebaiknya, dibaca ketika hendak keluar rumah untuk menjemput rezeki halal atau saat sebelum bekerja.
Baca juga: Jumat Sore Waktu Mustajab Berdoa, Bisa Baca Ayat Seribu Dinar
Baca juga: Dalil Waktu Mustajab Berdoa di Hari Jumat Setelah Sholat Ashar, Sampaikan Permohonanmu
Doa Nabi Muhammad Soal Rezeki
Bismillahi ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma Raddhini bi qada'ika, wa barik li fi ma quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta'khira ma 'ajjalta.
