Ahok Prediksi SPBU Bakal Sepi 5 Tahun Lagi: Pertamina Harus Ada Perubahan
Komisaris Utama Pertamina, Ahok memprediksi nasib SPBU 5 tahun ke depan bakal sepi. Apa yang mendasarinya?
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 3 juta unit populasi kendaraan listrik di Indonesia pada 2030.
Target tersebut sejalan dengan komitmen untuk menurunkan emisi CO2 hingga 41 persen dalam periode yang sama, dengan asumsi tingkat CO2 berkurang 4,6 juta ton.
Tak hanya itu, 105.866 unit kendaran listrik berbasis baterai juga akan digunakan instasi pemerintah.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menyebut pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat era kendaraan bermotor listrik di dalam negeri.
Satu di antaranya melalui penggunaan sepeda motor dan mobil listrik dalam lingkup instansi pemerintah, sebagaimana yang ditetapkan dalam peta jalan atau roadmap EV selama 2021-2030.
"Pemerintah akan membeli produk-produk kendaraan listrik dari produsen otomotif yang bermanufaktur di Indonesia dengan basis TKDN," ujar Taufiek, akhir tahun lalu.
NASIB Premium di Batam
Sementara di Batam, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium saat ini jarang terlihat di sejumlah SPBU.
Baca juga: INI Alasan Harga BBM di SPBU Coastal Area Karimun Beda dengan SPBU Lain
Baca juga: Reaksi Ahok Dilaporkan ke KPK : Sudah Pernah Diperiksa Semua
Ternyata, stok BBM jenis premium berkurang pada 2022 ini.
"Premium di SPBU untuk sementara ini tak ada lagi," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, belum lama ini.
Diakuinya pemerintah saat ini masih menyediakan BBM jenis premium di Batam karena belum ada putusan pembatalan premium. Hanya saja BBM jenis premium saat ini diperuntukkan hanya untuk nelayan saja.
"Jadi sekarang peruntukkannya untuk nelayan saja," katanya.
Ia menuturkan ada 3 jenis BBM yang diusulkan kepada pemerintah pusat. Pertama LPG, BBM jenis premium dan BBM jenis solar.
"Khusus untuk solar dan premium sudah keluar alokasinya," ujar Gustian.
Diakunya untuk kedua jenis BBM tersebut, memang alokasinya berkurang untuk 2022 ini. Namun pihaknya masih menggunakan kartu Brizzi untuk mengontrol pembelian.