BATAM TERKINI

31 Siswa SMPN 9 Batam Positif Covid-19 dari Hasil Tes Antigen, Dinkes Bakal Tracing Massal

Menyikapi ada 31 siswa SMPN 9 Batam yang positif covid-19 dari hasil tes antigen, Dinkes Batam akan melakukan tracing kepada seluruh siswa

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
Seorang siswi SMPN 9 Batam sedang masuk ke dalam lingkungan sekolah. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam akan melakukan tracing massal terhadap siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Batam di Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung.

Itu menyusul ada 31 siswa dan dua guru positif covid-19, setelah menjalani test antingen secara random pada Senin (14/2/2022).

"Dalam waktu dekat kita akan lakukan tracing massal untuk seluruh anak didik di SMPN 9," kata Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa (15/2/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan bagi warga sekolah yang positif Covid-19 dari hasil antingen, diminta untuk melakukan isolasi mandiri sesuai aturan yang ada.

Saat ditanya, apakah akan dilakukan test PCR untuk 31 murid dan dua guru yang positif Covid-19, Didi menjelaskan hal tersebut akan dipantau dari perkembangan kesehatan.

"Nanti orang puskesmas akan melihat perkembangan kesehatannya. Jika diperlukan, test PCR akan dilaksanakan. Tetapi yang jelas bagi yang positif kita arahkan untuk isolasi mandiri," kata Didi.

Sementara di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Sei Lekop Erizal yang dikonfirmasi Tribunbatam.id menjelaskan, untuk anak didik SMPN 9 yang positif Covid-19 dari tes antingen, diminta untuk isolasi mandiri.

"Untuk random test antingen yang kita lakukan di SMPN 9, sudah lebih dari 10 persen jumlah siswa satu angkatan yakni Kelas VII. Jadi hal itu sudah memenuhi syarat untuk dilakukan penutupan sekolah sementara dan anak didik belajar online," kata Erizal.

Baca juga: 31 Siswa SMPN 9 Batam Reaktif Hasil Tes Antigen, Siswa Satu Kelas Langsung Belajar Daring

Baca juga: Bupati Anambas Buka MTQ 2022, Gaungkan Ayat Al-Quran saat Pandemi Covid-19

Erizal juga kaget mendapat informasi bahwa kelas VIII dan IX masih belajar tatap muka.

"Seharusnya mereka sudah harus belajar online," kata Erizal.

Dia juga menjelaskan, pihak Puskesmas tidak akan melakukan test antingen massal.

"Yang sudah kita lakukan, mengambil sample dari 141 siswa dan guru. Yang positif covid-19 dari hasil tes antigen sudah cukup banyak," kata Erizal.

Dia juga menjelaskan, Puskesmas Sei Lekop sudah berkoordinasi dengan Dinkes.

"Kita sudah laporkan hasilnya ke Dinkes Batam," kata Erizal.

Dari 31 murid dan dua guru yang positif Covid-19, hanya beberapa orang saja yang memiliki gejala. Selebihnya tanpa gejala.

"Yang memiliki gejala hanya 4-5 orang. Kita masih melakukan pemantauan kesehatan mereka," kata Erizal.

Untuk siswa dan guru yang positif Covid-19, akan dipantau perkembangan kesehatan mereka selama 5 sampai 7 hari ke depan.

"Nanti akan kita tes kembali, jika hasilnya baik maka selesai pemantauan," kata Erizal.

Siswa Satu Kelas Langsung Belajar Daring

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 31 murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung dinyatakan reaktif saat menjalani random Test Antingen.

Menyikapi hal itu, sekolah langsung mengambil kebijakan untuk belajar daring.

Kepala SMPN 9, Eny Murtiyastuti, yang ditemui TRIBUNBATAM.id, Selasa (15/2/2022) menjelaskan, kronologis kejadian di mana awalnya ada salah satu murid mereka yang duduk di kelas VII sakit pada Sabtu (12/2/2022).

"Kebetulan orangtua murid kami ini kerja di Dinas Kesehatan, jadi anaknya dibawa berobat,"kata Eny.

Saat dibawa berobat anak tersebut menjalani test antingen.

"Saat tes antingen, anaknya reaktif Covid-19,"kata Eny.

Adanya informasi tersebut, pihak puskesmas Sei Lekop, melakukan tracing di SMPN 9 secara random, untuk yang kontak dengan anak yang bersangkuatan.

"Itulah hari Senin (14/2/2022) kami menjalani test antigen secara random khusus kelas VII yakni 10 kelas," kata Eny.

Dari 10 kelas VII ditambah satu kelas VIII, jumlah jumlah muridnya 400 lebih.

"Sample yang diambil yakni 10 persen dari 400-san. Jadi yang ikut test antingen sebanyak 141 orang, dan ada beberapa orang guru," kata Eny.

Dari 141 orang yang ikut test antingen ditemukan 31 siswa dan dua orang guru reaktif Covid-19.

"Jadi kita langsung buatkan surat dan koordinasi dengan Dinas pendidikan. Pihak Dinas memberikan arahan agar dilaksanakan pembelajaran online dari tanggl 15 sampai dengan 19," kata Eny.

Saat ini, yang belajar online baru kelas VII, sementara kelas VIII dan IX masih tatap muka secara terbatas.

"Kita masih menunggu informasi perkembangan dari hasil test antigen anak-anak yang lainnya," kata Eny.

Dia menjelaskan untuak siswa -siswi kelas VII yang lainnya diimbau kepada orangtua agar melakukan test antigen secara mandiri.

"Ya kita sudah himbau. Agar mereka melakukan test antigen secara mandiri, nanti hasilnya dikirim ke Wali kelas. Hal ini agar kita bisa mengambil kebijakan lainnya," kata Eny.

Dia menjelaskan, sampai saat ini untuk 31 anak didik yang hasil antigennya reaktif Covid-19 dan dua guru mereka yang hasil tes antingennya reaktif, kondisinya sehat.

"Kita sudah komunikasi dengan guru kita, mereka sehat. Mereka saat ini isolasi mandiri," kata Eny.

Dia menjelaskan satu dari guru mereka yang reaktif sedang hamil.

"Kita berharap semuanya baik-baik saja," katanya.

Eny, juga mengetakan pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari Dinas Pendidikan.

"Jika Dinas meminta untuk kelas lain belajar daring, kita akan ikuti," kata Eny. (TRIBUNBATAM.id/Pertanian Sitanggang)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved