Dokter Calon Perwira Karir Lolos Dengan Catatan Menjadi Prajurit TNI, Ini Tangapan Panglima TNI
Berikut ini sosok Rifqha Aulina, seorang dokter Calon Perwira Karier TNI yang diloloskan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan catatan.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Seorang wanita yang mecoba peruntungan di TNI melalui penerimaan Perwira Kariri sukses mencapai keinginannya.
Namun ia diterima dengan catatan karena ada beberapa syarat tidak diloloskan oleh panitia.
Berikut ini sosok Rifqha Aulina, seorang dokter Calon Perwira Karier TNI yang diloloskan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan catatan.
Keputusan ini diambil Andika Perkasa dalam Sidang Pantukhir Penerimaan Calon Pa PK TNI (Reguler) Tahun 2021.
Awalnya, seorang panitia meminta pada Andika agar mempertimbangkan untuk menerima Rifqha.
Lantaran, hasil psikologi dan akademi Rifqha bagus.
Selain itu, ia merupakan binaan TNI AD di Universitas Indonesia (UI).
"Mohon dipertimbangkan, ini karena psikologinya bagus, akademinya bagus."
"Juga, ini hasil binaan kita Panglima, untuk UI di Angkatan Darat," ujar panitia tersebut, dikutip Tribunnews.com dari YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (21/2/2022).
"Ini tidak memenuhi syarat kenapa?" tanya Andika menanggapi.
Ternyata, Rifqha dinyatakan tak lolos lantaran tinggi badannya kurang dari 1 cm.
Ia juga mengenakan kacamata, yang berarti untuk bidang kesehatan juga tak lolos.
"Pakai kacamata, (minus) satu setengah, Panglima," kata panitia.
Yang terakhir, Rifqha tak lolos karena kondisi fisiologis tak memenuhi syarat.
Mendengar penjelasan dari panitia, Andika Perkasa pun langsung menyatakan Rifqha diterima, tapi dengan catatan.
"Diterima, tapi kasih bintang (catatan)" tegas Andika.
Lantas, siapakah sosok Rifqha Aulina?
Ia merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Kelas Internasional Universitas Indonesia (UI).
Rifqha masuk sebagai mahasiswi UI pada 2014 dan lulus di tahun 2021.
Skripsi miliknya diketahui berjudul Perbandingan Aktivitas Spesifik Glutation Peroksidase di Plasenta Kehamilan Normal, Preeklampsia Onset Awal, dan Preeklampsia Onset Lambat di Rumah Sakit Terpilih di Jakarta.
Dalam kesempatan wawancara, ia mengaku termotivasi menjadi dokter militer karena sang ayah.
Namun, yang utama adalah karena ia mengidolakan Brigjen TNI Dewi Puspitorini, Dokter Spesialis Pulmologi atau Paru-paru.
Saat ini, Dewi menjabat sebagai Dirprofnakes RSPAD.
"Beliau (Dewi) merupakan seorang perempuan dan bisa memiliki pangkat tinggi."
"Dan itu meyakinkan saya bahwa dengan menjadi perempuan, itu tidak membatasi berkarier di (dunia) tentara," kata Rifqha.
Sebelum mengetahui dirinya lolos, Rifqha mengaku tak keberatan ditempatkan di manapun.
Tetapi, ia berharap suatu saat nanti bisa berdinas di RSPAD Gatot Soebroto.
"Saya ingin mengabdi, jadi saya bisa ditempatkan di mana saja," ujarnya.
"Nantinya saya berharap bisa bekerja di RSPAD," imbuhnya.
Jika ditempatkan di RSPAD, Rifqha berharap bisa bekerja di Cell Cure Centre agar bisa menerapkan ilmunya.
Ia juga ingin melanjutkan kuliah di luar negeri untuk memperdalam ilmu stem cell, supaya bisa diterapkan lebih jauh di Indonesia.
"Dan jika diberikan kesempatan, saya ingin kuliah lagi di luar negeri untuk meneruskan ilmu stem cell (sel punca)."
"Agar bisa diterapkan lebih jauh di Indonesia dan saya bisa memberikan kontribusi ke perkembangan terapi stem cell di Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Rifqha Aulina, Dokter Calon Perwira Karier TNI yang Diloloskan Jenderal Andika dengan Catatan