PERBANKAN
Cara Menghitung Bunga Deposito dan Pengembaliannya, Apa Bedanya dengan Tabungan Biasa?
Bunga deposito lebih tinggi dari tabungan serta lebih stabil dari produk investasi lain seperti reksadana dan saham.
1. Menghitung keuntungan bunga deposito
Rumus: Suku Bunga Deposito x Nominal Uang Yang Ditanamkan x Jumlah Hari Menyimpan Uang)/365.
Contohnya, seorang nasabah Bank BCA menyimpan uang Rp 100 juta untuk jangka waktu atau tenor 12 bulan dan bunga deposito sebesar 1,9 persen.
Baca juga: Jadi Investasi Masa Tua, Begini Cara Menabung Emas di Pegadaian dengan Cicilan Ringan per Bulan
Baca juga: Satgas Waspada Investasi Tutup Aktivittas 50 Pinjol dan 5 Pegadaian Bodong, Berikut Daftarnya
Maka penghitungannya 1,9 persen x Rp 100 juta x 365 hari : 365 = Rp 1.900.000.
Jadi nasabah akan mendapatkan bunga deposito sebesar Rp 1,9 juta selama 12 bulan.
Jangan lupa untuk menghitung pajak bunga deposito dengan rumus dan cara menghitung bunga deposito untuk potongan pajaknya di bawah ini.
2. Menghitung Pajak deposito
Rumus: Tarif Pajak x Bunga Deposito
Contohnya, 20 persen x Rp 1.900.0000=Rp 380.000
Jika sudah mendapatkan nominal bunga deposito dan pajaknya, selanjutnya cara menghitung bunga deposito untuk total pengembalian deposito
3. Menghitung pengembalian deposito
Rumus: Nominal Investasi + (Keuntungan Bunga Deposito – Pajak Deposito)
Contohnya, Rp 100.000.000 + (Rp 1.900.000 - Rp 380.000) = Rp 101.520.000
Jadi total pengembalian deposito yang akan diterima setelah jangka waktu berakhir sebesar Rp 101.520.000.
Angka tersebut sudah dipotong pajak dan termasuk bunga deposito.