Bukan cuma Lansia, 4 Kelompok Ini Paling Berisiko Alami Keparahan saat Terinfeksi Corona

Tak ada yang bisa menjamin seseorang terbebas dari Covid-19 dan berdampak buruk atau parahkan kondisi seseorang yang terpapar virus yang tak reda-reda

Tribun Palopo
Ilustrasi pasien Covid-19 - Bukan cuma Lansia, 4 Kelompok Ini Paling Berisiko Alami Keparahan saat Terinfeksi Corona 

TRIBUNBATAM.id - Hingga 2022, ancaman kematian masih mengintai manusia yang terinfeksi Covid-19.

Tak ada yang bisa menjamin seseorang terbebas dari Covid-19, dan berdampak buruk atau parahkan kondisi seseorang yang terpapar virus yang tak kunjung mereka tersebut.

Sejak awal kemunculannya akhir 2019 silam, entah sudah berapa banyak nyawa melayang di seluruh dunia.

Parahnya, tak satu pun negara atau ilmuan yang berhasil menemukan penangkalnya.

Mengantisipasi terus menularnya Covid-19 dan banyaknya nyawa yang melayang, ahli mengungkapkan ada beberapa kelompok paling berisiko mengalami sakit parah bila terinfeksi.

Direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, dr Michael Osterholm, menyatakan beberapa kelompok paling berisiko itu, antara lain;

Baca juga: Lokasi Karantina Penuh, 325 Pasien Positif Covid-19 di Batam Diminta Isoman Dulu

Baca juga: Cara Perbaiki Data yang Salah pada Sertifikat Vaksin Covid-19 di PeduliLindungi

1. Pasien transplantasi organ

Dilansir dari Eat This, Sabtu (19/2/2022) pasien transplantasi organ menjadi salah satu kelompok rentan mengalami keparahan penyakit akibat infeksi virus corona.

Dokter Osterholm mengatakan bahwa penerima transplantasi organ menggunakan obat yang mencegah sistem kekebalan menolak organ yang ditransplantasikan.

Efek samping dari penggunaan obat tersebut salah satunya menurunkan sistem kekebalan, sehingga membuatnya kurang mampu untuk melawan virus.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bahkan telah merekomendasikan orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan, seperti penerima transplantasi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dosis keempat.

Baca juga: Tak Terapkan Pengetatan di Lapangan, Pemko Batam Gencarkan Vaksin Covid-19 hingga Dosis 3

Baca juga: 6 Pasien Covid-19 di Batam Meninggal Dunia, Kasus Aktif Capai 1.414 Orang, 370 Probable Omicron

2. Orang lanjut usia

Pasien Covid-19 pada orang berusia di atas 65 tahun atau lansia diketahui termasuk kelompok paling berisiko mengalami penyakit parah, rawat inap atau kematian akibat Covid-19.

Menurut CDC, lebih dari 81 persen kematian karena infeksi virus corona dialami orang berusia di atas 65 tahun.

Sebab, seperti dilansir dari kompas.com, sistem kekebalan tubuh mereka melemah seiring bertambahnya usia.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa orang yang berusia di atas 65 tahun harus divaksinasi Covid-19, dan disiplin protokol kesehatan untuk menghindari penularan virus.

3. Orang dengan penyakit penyerta

Berdasarkan laporan The Times, puluhan juta penduduk Amerika Serikat, memiliki setidaknya satu penyakit penyerta seperti asma atau diabetes, yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi akibat Covid-19.

Baca juga: 80 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Batam Belum Divaksin

Baca juga: Transisi Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Pemerintah Gunakan Beberapa Indikator

Di samping itu, CDC membeberkan beberapa kondisi yang menempatkan mereka dalam risiko tinggi mengalami sakit parah atau meninggal akibat infeksi virus corona, antara lain:

- Penyakit ginjal kronis

- Penyakit hati kronis

- Penyakit paru-paru kronis

- Demensia

- Diabetes

- Penyakit jantung

- Kelainan imun

- Kondisi kesehatan mental

- Kegemukan/obesitas

- Tidak aktif secara fisik

- Kehamilan

- Perokok

- Stroke

- Tuberkulosis

Baca juga: Pemerintah Siapkan Transisi Pandemi Covid-19 Jadi Endemi, Apa Bedanya?

Baca juga: Mulai Hidup Bersama Covid-19, Sejumlah Larangan Bakal Dicabut oleh Pemerintah Inggris

4. Penderita kanker

Kemoterapi yang dilakukan oleh pasien kanker dapat mengurangi sel-sel sistem kekebalan yang sehat, dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit ringan.

Artinya, orang-orang sehat yang berada di sekitar pasien kanker harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran virus, yang dapat ditularkan kepada mereka, termasuk divaksinasi dan mendapatkan vaksin dosis ketiga.

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved