CORONA KEPRI
Tempat Karantina Pasien Covid-19 di Batam Penuh, 6 Wilayah Kepri PPKM Level 3
Saat ini, 6 dari 7 Kabupaten/Kota di Kepri berstatus PPKM Level 3. Hanya Lingga yang masih PPKM level 2. Batam menjadi penyumbang kasus terbanyak.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Grafik perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri terus menanjak cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan, Kota Batam saat ini menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 3.
Selain Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas juga PPKM level 3.
Hanya Kabupaten Lingga yang menerapkan PPKM Level 2. Hal ini sesuai dengan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2022 tertanggal 28 Februari 2022.
Data harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Selasa (1/3), terdapat 332 kasus dalam 24 jam terakhir, tersebar di tujuh kabupaten/kota.
Kota Batam menjadi penyumbang tertinggi dengan 158 kasus, menyusul Kota Tanjungpinang (85), Kabupaten Karimun (36), Bintan (35), Anambas (16), dan Natuna (2). Sementara, Kabupaten Lingga bertambah satu kasus, namun belum masuk data Satgas Kepri.
Kasus di Kepri sebenarnya menunjukkan trend menurun dalam lima hari terakhir, terutama Kota Batam yang mulai turun di bawah 200 kasus per hari.
Namun, tingginya angka kasus aktif membuat sejumlah tempat karantina atau isolasi penuh dan kewalahan menampung pasien.
"Jumlah kasus baru agak menurun, tapi masih capai ratusan kasus per hari," ujar Ketua Bidang Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmardjadi, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam Tak Terpengaruh Omicron, Ribuan Penumpang Hilir Mudik Setiap Hari
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Karimun Terapkan PPKM Level 3 hingga 14 Maret 2022
Meskipun tidak ada penyekatan wilayah, namun kebijakan PPKM level 3 ini membatasi sejumlah aktivitas publik, terutama pembatasan jumlah orang dalam area atau kegiatan.
Misalnya, kapasitas pusat perbelanjaan/mal, restoran dan kafe dibatasi 50 persen dari kapasitas.
Begitu juga kapasitas rumah ibadah.
Seluruh wilayah mainland di Kota Batam dalam sepekan terakhir zona merah. Tiga kecamatan di hinterland berzona kuning.
Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, naiknya level PPKM Kota Batam karena jumlah kasus harian dalam seminggu terakhir yang tinggi.
"Hari ini (Selasa kemarin-red) angkanya sudah 2.173 yang positif. Khusus hari ini saja ada 158 orang,” kata Amsakar, kemarin.
Kendati demikian, lanjut dia, tingkat kesembuhan di Batam juga cukup besar. Kemarin ada 207 orang yang dinyatakan sembuh.
"Jadi yang membuat level 3 itu, karena kasus konfirmasi tinggi, kemudian tingkat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit juga tinggi. Kalau kasus tinggi otomatis rumah sakit juga tinggi," ujarnya.
Amsakar menuturkan, trend Covid-19 ini meningkat lantaran pihaknya gencar melakukan tracing.
Angka tracing di Batam rata-rata 16.4 atau di atas standar 15 orang. Dalam aturan, setiap saqtu kasus konfirmasi, harus dilakukan tracing atau pelacakan minimal 15 orang.
"Seperti hari ini ada 158 orang yang terpapar. Nah 1 orang dikali 15 orang, berarti ada ribuan orang yang dilacak oleh tenaga Puskesmas kita," katanya.
Penerapan PPKM level 3, sesuai dengan Inmendagri serta SE Walikota Batam No.14/2022, juga mensyaratkan pengaktifan kembali posko Satgas Covid-19 di berbagai satuan terkecil, baik di lingkungan masyarakat maupun lembaga/insitusi dan perkantoran.
Hal ini untuk memastikan protokol kesehatan (prokes) tetap terjaga. Terutama sekali memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan kerumunan serta rajin cuci tangan.
Hal ini yang terlihat mulai terlihat kendor di tengah masyarakat saat ini. Sehingga, menyebaran virus terus meningkat, terutama sekali varian Omicron yang menular lebih cepat.
Untungnya, tingkat vaksinasi di Provinsi Kepri tertinggi nasional sehingga jumlah kasus yang saat ini semakin tinggi di luar Jawa-Bali, tidak terlalu menekan BOR rumah sakit. Hanya karantina terpadu yang naik penghuninya.
Di Kota Batam, misalnya, saat ini banyak pasien menjalani isolasi mandiri (isoman).
Dari jumlah kasus aktif saat ini 2.173 orang, 942 orang menjalani isoman. Hal ini karena isolasi terpadu (isoter) yang disediakan penuh.
"Sebenarnya isolasi mandiri itu harus kita hindari, tapi tempat yang kita siapkan memang tidak mencukupi," ujar Amsakar.
Pasien di isoter Asrama Haji yang diutamakan untuk pasien bergejala rinfan sebanyak 384 orang, sisanya tersebar di beberapa rumah sakit.
"Provinsi Kepri BOR-nya tinggi. Ini komunikasi kami dengan Menko (Perekonomian) terakhir. Kami disarankan untuk menyiapkan tempat tidur tambahan di rumah sakit sebagai antisipasi,” katanya.
Tidak hanya pemerintah, kepolisian juga kembali akan “menumpangkan” prokes dalam Operasi Seligi 1-14 Maret ini, selain razia tertib lalulintas.
Kapolsek Lubuk Baja Kompol Budi Hartono mengatakan, pengendara sepeda motor yang melintas di wilayahnya, akan ditanyakan bukti vaksin.
"Jika belum vaksin, langsung diarahkan untuk vaksinasi di Polsek Lubuk Baja," ujar Budi. (Hsu/rus/als/yen/ron/yda)