Rusia - Ukraina Saling Klaim, Viral Tentara Vladimir Putin Menangis Sambil Hubungi Ibunya
Operasi militer khusus Rusia ke Ukraina masih berlangsung. Kedua negara saling klaim keberhasilannya, hingga viral di sosial media.
TRIBUNBATAM.id - Operasi militer khusus Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung.
Dua negara itu saling klaim tentang keberhasilan mereka, termasuk soal jatuhnya korban jiwa.
Invasi Rusia ke Ukraina itu sebelumnya dipertegas dengan perintah Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Kamis (24/2/2022).
Otoritas Ukraina sebelumnya mengklaim sekitar 9.000 personel Rusia telah tewas atau terluka.
BBC seperti dikutip Tribunnews.com pada Kamis (3/3/2022) melaporkan jika pasukan Ukraina telah menghancurkan 217 tank, 90 sistem artileri, 31 helikopter dan 30 pesawat atau pesawat lain.
Sementara Rusia mengklaim telah menguasai sejumlah kota termasuk objek vital di Ukraina.
Pasukan Rusia bahkan melaporkan telah menghancurkan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang terletak di Zaporizhzhia.
Vladimir Putin mengatakan operasi militer khusus itu bertujuan untuk melindungi orang-orang yang 'menjadi sasaran genosida' oleh Kyiv dan untuk 'demiliterisasi dan denazifikasi' Ukraina.
Baca juga: Rusia Salah Perhitungan Saat Lakukan Invansi, Kini Sejumlah Negara dan Nato Berikan Dukungan Penuh
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Targetkan Kemenangan Pada 2 Maret Atas Ukraina
Putin pun seolah tak bergeming meski sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutu mengutuk langkah yang mereka lakukan.
Sejumlah sanksi bahkan telah berlaku untuk Rusia, namun langkah penempatan pasukan militer tetap digelar.
Pemerintah Ukraina telah meminta orang-orang di seluruh dunia untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.
Tapi, sejumlah pemerintah seperti AS dan Inggris telah menginstruksikan warganya sebaliknya, sebagaimana dilansir CNN.
Amerika Serikat dan sekutunya telah mengirimkan bantuan kepada Ukraina dalam bentuk senjata dan bantuan.
Mereka juga menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Ukraina pun sedikit lega setelah mendapat bantuan pejuang asing untuk membantu gempuran pasukan militer Rusia.
Hal tersebut disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui sebuah unggahan di Facebook, Kamis (3/3/2022).
Hanya saja, Zelensky tidak merinci dari mana saja para pejuang asing yang telah tiba di Ukraina itu berasal.
"Ukraina sudah menyambut sukarelawan asing. (Yang) 16.000 pertama sudah dalam perjalanan untuk melindungi kebebasan dan kehidupan bagi kita, dan untuk semua," kata Zelensky seperti dikutip Kompas.com.
Baca juga: Ribuan Warga Sipil Ukraina Daftarkan Diri Jadi Tentara Untuk Perangi Tentara Rusia
Baca juga: Eropa Tidak Bisa Lacak Kekayaan Vladimir Putin, Eropa Kesulitan Bekukan Kekayaan Presiden Rusia
Dia juga memuji sekutu karena mengirim persenjataan ke Ukraina.
Zelensky mengatakan, negaranya menerima amunisi baru setiap hari dari mitra mereka, dari 'teman sejati'.
"Setiap hari kami memiliki senjata yang semakin kuat," kata Zelensky.
Zelensky juga mengumumkan rencana untuk membangun kembali Ukraina setelah perang usai.
Dia berujar, sebuah program telah dibentuk untuk membantu warga Ukraina yang kehilangan pekerjaan dan berjanji bahwa semua pensiun akan dibayarkan.
"Ukraina di semua wilayah yang hancur oleh perang menerima semua yang diperlukan. Markas koordinator bekerja secara penuh, kargo kemanusiaan sedang dalam perjalanan," ucap Zelensky.
Media sosial juga sempat dibuat heboh dengan rekaman seorang tentara Rusia yang menangis ketika menyerah ke rakyat Ukraina.
Pada rekaman yang viral, Rabu (2/3/2022), terlihat seorang tentara Rusia menangis setelah seorang warga memberikan ponsel kepadanya untuk menghubungi ibunya.
Tentara muda itu bahkan diberikan teh dan ditenangkan oleh sekelompok perempuan setelah melemparkan senjatanya ke tanah.
Salah satu perempuan bahkan berkata kepadanya, bahwa semuanya baik-baik saja sambil menepuk punggungnya.
Saat sedang minum teh dan memakan kue, salah seorang perempuan tersebut memberikannya ponsel.
Tentara yang ditangkap itu pun langsung menangis setelah mendengar suara ibunya di telepon.
Salah satu perempuan di tempat itu kemudian terdengar berbicara dengan ibu sang tentara di telepon.
Baca juga: WNI di Ukraina Laporkan Kondisi Mencekam saat Serangan Rusia, Dengar Deru Pesawat di Langit
Baca juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Roman Abramovich Tinggalkan Chelsea, Ini Pernyataannya
“Natasha, Tuhan besamamu. Kami akan menghubungi dirimu lagi nanti. Ia selamat dan sehat,” ujar perempuan itu dilansir dari Daily Mail.
Pada rekaman tersebut juga terdengar seorang pria yang taka da dalam kamera berbicara dengan bahasa Ukraina.
“Para pria muda ini, bukanlah salah mereka. Mereka tak tahu kenapa bisa berada di sini. Mereka menggunakan peta lama, mereka tersesat,” ujarnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pun mengungkapkan bahwa para tentara itu hanya anak yang bingung dan telah diperdaya oleh pemimpin Rusia.
Klip yang penuh emosi tersebut dibagikan di Twitter, yang menunjukkan warga Ukraina memberikan para tentara Rusia yang menyerah makanan.
“Tentara Ukraina menyerahlah, warga Ukraina akan memberi Anda makanan, menyerahlah,” bunyi keterangan video di sosial media tersebut.
Video itu pun viral di Ukraina dan Rusia, yang berujung pada pujian atas pengampunan yang ditunjukkan perempuan Ukraina terhadap mereka yang diperintahkan untuk menyerang negaranya.
Sejumlah pengguna Twitter berkomentara betapa mudanya tentara Rusia tersebut.
Bahkan sejumlah tentara Rusia yang ditangkap oleh pasukan Ukraina diyakini banyak yang masih sangat muda.
Rekaman itu muncul setelah Kementerian Pertahanan Ukraina mempesilakan ibu-ibu Rusia untuk dating ke Kiev dan mengambil putranya yang telah ditahan.
Presiden Zelensky pun mengungkapkan dari kejadian itu, para tentara Rusia itu tak lebih dari anak yang kebingungan.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Tolak Invasi Rusia ke Ukraina, Ingatkan Makna Perdamaian bagi Anak-Anak
Baca juga: WNI di Ukraina Bakal Dievakuasi, Dampak Serangan Militer Rusia
“Mereka bukan prajurit dari negara kuat, ini hanyalah anak-anak yang bingung dan telah diperdaya,” katanya.
“Mereka tak akan mendapat kedamaian di sini, mereka tak akan mendapat makanan di sini, tak akan ada waktu yang sepi di sini,” ancam Zelensky seperti dikutip Kompas.tv.
Presiden yang merupakan mantan komedian itu pun menegaskan penjajah hanya akan menerima satu hal dari Ukraina, yaitu penolakan.
“Mereka akan ingat bahwa kami tidak akan menyerah,” tambahnya.
Zelensky pun menegaskan 9.000 tentara Rusia sudah terbunuh sejak invasi dimulai, dan moral pasukan Rusia sudah mulai menurun.
“Militer kami, penjaga perbatasan, pasukan pertahanan teritorial kami. Bahkan petani biasa telah menangkap militer Rusia setiap hari. Semua tahanan mengatakan satu hal, mereka tak tahu kenapa melakukannya. Meski faktanya mereka memiliki pasukan lebih banyak, tetapi moral musuh semakin menurun,” lanjutnya.(TribunBatam.id) (Kompas.tv/Haryo Jati) (Kompas.com/Danur Lambang Pristiandaru) (Tribunnews.com/Facundo Chrysnha Pradipha/Chrysnha, Tiara Shelavie)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Rusia vs Ukraina
Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com, Kompas.tv