Israel Coba Mediasi Konflik Rusia - Ukraina, Sebelumnya Ikut Mengutuk Invasi Vladimir Putin
Perdana Menteri Israel berbicara dengan Presiden Rusia dan Ukraina. Padahal sebelumnya, Israel ikut mengutuk aksi yang dilancarkan Vladimir Putin.
Melansir Reuters, Kamis (3/3), Kremlin kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa Bennett memulai panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Israel sebelumnya ikut mengutuk Rusia karena menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Israel menyebut serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai pelanggaran tatanan internasional.
Meski demikian, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menggarisbawahi hubungan dekatnya dengan Moskwa dan Kiev, sebagaimana dilansir AFP.
"Serangan Rusia ke Ukraina merupakan pelanggaran serius terhadap tatanan internasional," kata Lapid.
Dia menambahkan bahwa Israel 'mengutuk' serangan itu.
Baca juga: China Bersikap Hadapi Konflik Rusia vs Ukraina, Vladimir Putin Minta Pasukan Nuklir Siaga
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Targetkan Kemenangan Pada 2 Maret Atas Ukraina
Tetapi Lapid juga mencatat bahwa Israel memiliki hubungan yang dalam, tahan lama, dan baik dengan Rusia serta Ukraina.
Kremlin mengatakan, Vladimir Putin kepada Bennett mempertimbangkan kepentingan keamanan Moskow adalah salah satu syarat utama untuk menyelesaikan konflik.
Israel memiliki hubungan baik dengan Moskow dan Kyiv.
Sementara itu memilih dengan mayoritas besar di Majelis Umum PBB pada hari Rabu untuk menegur Rusia karena menyerang Ukraina.
Atas permintaan Kyiv, Bennett menawarkan Israel untuk menengahi pembicaraan damai.
Dia juga telah menyuarakan solidaritas dengan Ukraina dan mengirimkannya bantuan kemanusiaan.
Pejabat di kantor Bennett mengkonfirmasi panggilan tersebut tetapi tidak memberikan rincian lainnya.
“Para pemain yang berbeda menginginkan kami di tempat di mana kami dapat mengadakan dialog dengan semua orang,” kata Bennett dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada hari Rabu di Channel 13 Israel.
Israel ingin mempertahankan peringkat dengan sekutu AS-nya dalam krisis. Tetapi juga memperhatikan pengaruh militer Moskow di sebelah Suriah, di mana Israel secara teratur menyerang sasaran Iran.