VIRAL DI MEDSOS

Viral Sales Mobil Palsu Nekat Tipu Calon Konsumen di Diler Resmi

Sosial media sempat dibuat heboh dengan aksi penipuan sales mobil abal-abal yang nekat beraksi di diler resmi.

TribunBatam.id/Istimewa via Kompas.com/(instagram.com/_yunita_sari_)
Tangkapan layar oknum sales menipu di diler resmi Honda MT Haryono, Jakarta, Minggu (6/3/2022). 

Dia pun mengirim uang Rp 134 juta sisanya ke rekening diler Honda sesuai percakapannya dengan Ruhan.

Semua palsu YS mengaku tidak curiga lantaran transaksi dilakukan di dalam diler dan dilengkapi dengan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dan bukti kuitansi.

Namun belakangan, pihak Honda MT Haryono menyebut bahwa SPK dan kuitansi itu palsu.

"Kuitansi-kuitansi lanjutan semua palsu karena kalau yang asli bentuk capnya persegi panjang, kalau yang saya terima bulat," ungkap YS.

Selang kejadian itu, Ruhan pun tidak bisa dihubungi.

Ketika data diri sales penipu tersebut diselidiki, seperti KTP dan KK, datanya tidak terdaftar dalam Dukcapil.

Lalu, diketahui Ruhan adalah junior sales, baru dua minggu kerja sehingga ID cardnya palsu dan kartu nama nyetak sendiri.

"Ketika mediasi pun pihak Honda MTH mengatakan bahwa itu bukan karyawan resmi, baru training 2 minggu, ID card di leher palsu, kartu nama nyetak sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? Kemudian masalah SPK PALSU yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi?" tulis YS dalam unggahannya.

Sementara Dedi Ashadi adalah senior salesnya Ruhan, bukan bukan SPV seperti yang dikatakan Ruhan tempo hari.

Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan Lowongan Kerja PT Saipem, Dua Wanita Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Waspada Penipuan Modus Ganjal ATM! Ibu Rumah Tangga di Batam Nyaris Jadi Korban

Dalam mediasi, Dedi Ashadi pun tidak tahu menahu mengenai uang Rp 10 juta yang ditransfer YS pertama kali ke rekeningnya.

Rekening tersebut dipinjam Ruhan, dan langsung memberikan Rp 9 juta ke Ruhan karena dikasih Rp 1 juta untuknya.

Setelah mediasi, pihak Honda hanya bisa refund dana yang masuk ke rekening diler, yakni Rp 134 juta.

Sedangkan Rp 47 juta lainnya dianggap kesalahan YS karena mau transfer ke rekening pribadi di luar tanggung jawab Honda.

"Pada kasusku ini, aku sudah sadar betul hilangnya Rp 47 juta karena kebodohanku transfer ke rekening pribadi. Tapi aku lakukan itu semua di dalam dealer resmi, dengan sales resmi yang menggunakan atribut lengkap Honda," beber YS.

Tanggapan Manajemen

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved