Penumpang Pesawat Tak Lagi Wajib Tes Covid, Ini Cara Lindungi Diri dari Corona saat Perjalanan Udara
Dengan ditiadakannya syarat wajib tes Covid-19 penumpang harus menjalankan protokol ketat di dalam pesawat. Apalagi vaksin bukan obat Covid-19
TRIBUNBATAM.id - Pemerintah resmi mengatur persyaratan perjalanan darat, laut dan udara yang terbaru.
Dalam aturan yang terbaru, disebutkan bahwa penumpang pesawat yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua atau tiga (booster) tak wajib menunjukkan tes Covid-19 (tes Antigen atau PCR).
Padahal sebelumnya, baik tes Antigen maupun PCR menjadi syarat paling wajib calon penumpang yang ingin bepergian naik pesawat udara.
Tes Antigen maupun PCR dianggap sebagai filter agar tak terjadi penularan Covid-19 antarpenumpang dan membawa virus ke daerah tujuan.
Dengan ditiadakannya lagi syarat tersebut, tentu penumpang harus menjalankan protokol ketat di dalam pesawat.
Apalagi, vaksin bukan obat Covid-19 dan banyak kasus orang-orang yang sudah divaksin bisa terserang Covid-19.
Lantas apa yang harus dilakukan untuk menghindar atau mengantisipasi dari tertular Covid-19 di dalam pesawat?
Baca juga: Persyaratan Penerbangan Pesawat Citilink & Lion Air Berdasarkan SE Satgas Covid-19 dan SE Kemenhub
Baca juga: Naik Pesawat tak Perlu PCR dan Antigen Lagi, Jumlah Penumpang di Bandara Hang Nadim Batam Naik
Menurut dokter perawatan paru dan penyakit kritis Joseph Khabbaza, MD, selama penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan baik itu dapat meminimalkan risiko tertular Covid-19.
"Tetap jaga jarak dan memakai masker di sekitar orang lain. Selain itu, jaga tangan tetap bersih dan jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut ketika tangan sedang kotor," kata Dr. Khabbaza.
Ketika hendak bepergian dengan pesawat terbang, ingatlah untuk selalu fokus melindungi diri sendiri.
Terlebih sebelum naik pesawat banyak prosedur yang harus dilewati.
Mulai dari pemeriksaan keamanan, pemeriksaan dokumen, proses check-in, hingga proses boarding untuk masuk ke pesawat.
Ini meningkatkan kemungkinan tangan menyentuh permukaan yang sering disentuh banyak orang.
Selain itu, selama melewati prosedur kita juga dipertemukan dengan banyak orang.
Ingatlah, untuk sering-sering mencuci tangan dengan air dan sabun serta menjaga jarak dari orang lain.
Bila tidak memungkinkan untuk mencuci tangan, gunakan hand sanitizer.
Baca juga: Penumpang Pesawat Wajib Tahu! Ini Cara Terbaru Mengisi e-HAC di Aplikasi PeduliLinduningi
Baca juga: Ini Etika Naik Pesawat yang Harus Dipahami Penumpang, Mulai dari Berfoto hingga Barang Dilarang
Lalu saat berada di dalam pesawat, jangan juga lalai menerapkan protokol kesehatan.
Sebab kita tidak tahu kondisi kesehatan penumpang lain yang duduk di sebelah.
"Jika tetap memakai masker, menjaga tangan tetap bersih, serta menghindari menyentuh wajah selama penerbangan, risiko terpapar virus rendah," ujar Dr. Khabbaza.
Sementara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sebagian besar virus tidak menyebar dengan mudah di dalam pesawat selama penerbangan.
Hal ini dikarenakan sistem sirkulasi dan penyaringan udara di pesawat.
Dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19, banyak maskapai penerbangan yang mengambil tindakan pencegahan.
Saat ini pesawat memiliki filter HEPA sehingga tetap aman bagi penumpang untuk menghirup udara selama penerbangan.
Banyak pula maskapai penerbangan yang benar-benar membersihkan dan bahkan melakukan disinfektan terhadap kursi, sabuk pengaman, serta permukaan lain yang sering disentuh.
Baca juga: 441 Warga Kepri Sembuh dari Terpapar Covid-19, Pasien Meninggal Dunia Ada 5 Orang
Baca juga: 7 Warga Kepri Meninggal Dunia Kena Covid-19, 4 Wilayah Masih Berstatus Zona Oranye
Beberapa maskapai penerbangan juga telah menyesuaikan pengaturan tempat duduk agar bisa menerapkan jaga jarak.
Kendati demikian, penumpang pesawat juga perlu melindungi dirinya sendiri.
Misalnya membersihkan sandaran tangan, kursi, tombol lampu, dan bahkan pegangan pintu kamar mandi sebelum digunakan.
Dr. Khabbaza mengingatkan, keputusan untuk bepergian dengan pesawat terbang ada di tangan calon penumpang. Tapi jangan lupa untuk memerhatikan kondisi kesehatan.
Dilansir dari kompas.com, urungkan niat untuk pergi jika sedang sakit atau berisiko tinggi terpapar virus corona.
Hal yang sama juga berlaku jika teman atau anggota keluarga lain ingin ikut bepergian.
"Bepergian menggunakan pesawat terbang dapat dilakukan aman dengan berpegang pada dasar-dasarnya," pungkas Dr. Khabbaza.
Baca juga: Selama Februari, 3.825 Penumpang Masuk ke Batam dari Malaysia, 186 Reaktif Covid
Baca juga: Kecamatan Lubuk Baja Tak Lagi Zona Merah Covid-19, Batam Catat 1.015 Kasus Selama Maret 2022
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)