TANJUNGPINANG TERKINI

Harga Cabai Makin Pedas, Disperdagin Tanjungpinang Ungkap Penyebabnya

Disperdagin Tanjungpinang membenarkan adanya kenaikan harga cabai di pasaran saat ini. Alasannya karena stok cabai dari distributor dan transportasi

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Rahma Tika
Pedagang cabai di Pasar Baru I Tanjungpinang. Harga cabai saat ini makin pedas 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kenaikan harga cabai merah keriting masih dirasakan oleh pedagang dan masyarakat di Tanjungpinang.

Harga cabai merah keriting dibanderol Rp 60 - Rp 64 ribu per kilogramnya, Senin (14/3/2022).

Kondisi ini membuat sebagian masyarakat, khususnya ibu rumah tangga harus putar otak agar tetap bisa menikmati pedasnya cabai merah keriting.

Kepala Bidang (Kabid) Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang, Muhamad Endy Febri membenarkan perihal kenaikan harga cabai itu.

Ia mengatakan, kondisi ini dikarenakan stok cabai dari distributor yang tiba ke Tanjungpinang tidak banyak.

“Kami sekali seminggu itu melakukan pantauan. Cuma memang alasan dari pedagang, stok mereka ambil itu terbatas dari agen. Kita tidak bisa menekan agar harga tetap stabil. Sebab kan ada hukum pasar,” ucap Endy saat ditemui di ruang kerjanya, Senin.

Di sisi lain, Endy mengungkapkan faktor naiknya harga cabai selain dari agen, juga terjadi pada transportasi yang membawa cabai ke Tanjungpinang.

“Faktor lain memang transportasi, kadang kalau kapal lambat atau terkendala, pedagang ini kirim pakai pesawat, kebanyakan cabai di Tanjungpinang berasal dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan sebagian ada juga dari Jawa,” sebutnya.

Baca juga: Selain Cabai, Harga Telur dan Daging Ayam di Karimun Ikutan Naik Jelang Ramadhan

Baca juga: Satgas Pangan Karimun Sidak ke Pasar : Minyak Goreng Aman, Harga Cabai Naik

Namun ada juga beberapa stok cabai yang didatangkan langsung dari Kepulauan Riau (Kepri), akan tetapi stoknya tidak banyak.

“Seperti di Bintan dan Karimun, kita ada juga cabai lokal tapi tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata Endy.

Sehingga, naiknya harga cabai merah kerting dan cabai rawit setan, selain faktor harga dari daerah asal juga faktor biaya transportasi.

“Pedagang jadinya tidak mau ambil banyak, karena di perjalanan lumayan lama. Kadang mereka ambil pas masih hijau, tiba di sini sudah merah, dan dikhawatirkan ambil banyak akan cepat busuk,” ungkapnya.

Sementara itu, ia memastikam stok cabai di pasaran Tanjungpinang mencukupi jelang Ramadhan. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved