CORONA KEPRI

Covid-19 Masih Intai Warga Tanjung Pinang Jelang Ramadhan, 425 Pasien Masih Berjuang Sembuh

Virus corona atau covid-19 masih mengintai warga Tanjungpinang jelang Ramadhan/Ramadan 1443 Hijriah.

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 425 warga di Kota Tanjungpinang berjuang untuk sembuh dari covid-19.

Mayoritas dari mereka sedang menjalani isolasi mandiri dengan jumlah 390 orang.

Kemdian 5 pasien menjalani isolasi terpadu, sisanya 30 pasien menjalani perawatan di Mes Bhayangkara.

Ratusan warga yang masih berjuang untuk sembuh ini merupakan jumlah kasus aktif virus corona mulai 15 hingga 18 Maret 2022.

Selama beberapa hari itu, terdapat 187 kasus baru covid-19, serta 365 penambahan pasien sembuh corona baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri mengakui dalam beberapa hari belakang terjadi tren penurunan kasus, namun ia menegaskan kasus tersebut saat ini masih ada, sehingga masyarakat jangan lalai terhadap protokol kesehatan.

Baca juga: Klaim Singapura Tekan Kasus Covid-19, Tenaga Kesehatan Kini Hadapi Masalah Baru

Baca juga: Update Corona di Anambas Hari Ini, Pasien Sembuh 12, Kasus Positif Tambah 4

“Betul sudah mulai menurun lagi kasusnya, tapi ingat virus itu masih ada, dan masyarakat jangan lalai terhadap prokes,” ucap Sandri, Sabtu (19/3/2022).

Sandri menambahkan, penurunan kasus covid-19 belakangan ini selain masyarakat taat menjalankan prokes, juga dalam penanganannya saat ada pasien terpapar langsung dilakukan isolasi.

"Sehingga virusnya tidak menyebar ke banyak orang, karena segera diisolasi," kata Sandri.

Selain itu, varian omicron yang tengah berkembang saat ini juga tidak berisiko tinggi, pasien juga lebih cepat sembuh.

Berbeda dengan varian lain yang masa isolasinya sampai 14 hari. Omicron ini penularannya yang lebih cepat dibanding varian lain.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Tanjungpinang juga mendata terdapat penambahan 4 pasien covid-19 meninggal dunia sejak tanggal 15 hingga 18 Maret 2022 itu.

ATURAN PMI Masuk Kepri Terbaru

Aturan baru sebelumnya dibuat untuk pekerja migran Indonesia (PMI) asal Malaysia maupun Singapura yang hendak masuk melalui batam.

Baca juga: Apa Lagi Ini, Varian Kombinasi Delta-Omicron (Deltacron) Muncul? Simak Penjelasannya Menurut Ahli

Baca juga: Pasien Covid-19 di RSKI Batam Berkurang, Pasien Rawat Tinggal 182 Orang

Perubahan aturan ini khususnya mengenai lama waktu karantina bagi pahlawan devisa yang hendak pulang ke Indonesia via Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat kondisi covid-19.

Sebelumnya, mereka yang tiba di Batam wajib menjalani karantina pada sejumlah fasilitas yang telah disediakan pemerintah.

Lama waktunya bahkan lebih dari 5 hari.

Selama masa karantina itu, mereka akan menjalani pemeriksaan swab PCR.

Jika terbukti dua kali positif covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka akan dipindahkan ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Galang.

Kini aturan baru telah diperbaharui.

Masa karantina mereka dipangkas menjadi satu hari.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316 Batam sekaligus Kepala Satgas Pemulangan PMI Kota Batam, Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan mengungkap masa karantina yang singkat berdampak pada proses pemulangan PMI menuju daerah mereka masing-masing menjadi singkat pula.

Baca juga: Penumpang Pesawat Tak Lagi Wajib Tes Covid, Ini Cara Lindungi Diri dari Corona saat Perjalanan Udara

Baca juga: Belum Vaksin Lengkap? Simak Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Karimun pada Kamis (17/3)

"Sekarang rumah susun yang disiapkan hanya 1 saja, di rusun BP Batam yang berada di Tanjung Uncang,” ujar Sigit usai peresmian Kampung Pancasila di Kampung Tua Belian, Rabu (16/3/2022).

Adapun proses evakuasi PMI masih sama.

Bagi mereka yang terpapar Covid-19 akan dirujuk ke RSKI Covid-19 Galang.

“Tetap dirujuk ke RSKI, hotel tempat mereka karantina juga masih tetap ada,” katanya.

Hingga 16 Maret 2022, jumlah PMI yang ada di Kota Batam sebanyak 734 orang. Sigit memastikan, menjelang arus mudik mendatang, pihaknya sudah siaga dengan kedatangan para PMI.

“Karena masa karantina semakin singkat, jadi sirkulasi orang di rusun sebagai lokasi karantina juga cepat, jadi masih memadai nanti menampung mereka,” ucapnya.

Sementara itu, jumlah PMI yang sedang dirawat di RSKI sebanyak 249 orang, dan 1 orang warga Batam juga dirawat di sana.

Baca juga: Penumpang Pesawat Tak Lagi Wajib Tes Covid, Ini Cara Lindungi Diri dari Corona saat Perjalanan Udara

Baca juga: Pasien RSKI Covid-19 Galang Mayoritas PMI, Berikut Jumlah Data Terbaru

Ia menambahkan menjelang Ramadan, jumlah PMI yang akan kembali ke Indonesia belum diketahui. Sigit menyampaikan sampai saat ini jumlah kedatangan PMI masih normal.

“Secara rata-rata harian, jumlah PMI yang ke Batam mencapai 200-an orang,” tuturnya.

Aturan bagi PMI ini diketahui berbeda, terlebih dengan dibandingkan dengan Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) Khusus Pintu Masuk Bali, Batam, dan Bintan dalam Masa Pandemi Covid-19.

Dalam surat edaran itu, pelaku perjalanan luar negeri yang hendak masuk ketiga entry point ini bebas menjalani karantina.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved