Stok Minyak Goreng di Batam Aman Hingga Ramadhan, Kapolres Wanti-wanti Distributor Nakal
Sementara sejumlah lokasi yang menjadi tempat sidak yakni Pasar Tos 3000, Distributor CV Murni Sawit di Komplek Bintang Industrial, Batuampar, serta p
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Forkopimda Kota Batam melakukan sidak langsung ke pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan minyak goreng untuk warga Batam.
Diketahui, sidak minyak goreng ini dilakukan oleh Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto, Dandim 0316 Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau.
Sementara sejumlah lokasi yang menjadi tempat sidak yakni Pasar Tos 3000, Distributor CV Murni Sawit di Komplek Bintang Industrial, Batuampar, serta produsen PT Synergy Oil Nusaantara di Kabil, Nongsa.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolresta Barelang, Kombes Nugroho Tri Nuryanto menyebutkan kegiatan ini karena adanya laporan kalau minyak goreng langka di Kota batam.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini merupakan atensi dari Kapolri dan Pemerintah.
"Kita lihat di beberapa daerah terjadi kelangkaan minyak goreng, Alhamdulilah di Batam masih aman," sebutnya.
Nugroho menjelaskan dari sidak tersebut diketahui stok minyak curah di pasar masih terpenuhi.
Sedangkan stok di distributor mencapai 20 ton, dan stok di pabrik mencapai 2500 ton.
Baca juga: Minyak Goreng Curah di Batam Masih Dijual dengan Harga di Atas HET, Ini Alasan Pedagang
Baca juga: Inilah Misteri Langkanya Minyak Goreng yang Dibongkar Mendag ke Komisi VI DPR saat Rapat Kerja 6 Jam
"Dalam sebulan kebutuhan masyarakat di Batam 1750 ton. Artinya stok dalam sebulan ke depan masih terpenuhi, sampai bulan Ramadan nanti," katanya.
Selain stok yang terpenuhi, dari sidak tersebut diketahui harga minyak curah dari pabrik ke distributor Rp 12.500 per liter, dari distributor ke pasar atau pedagang Rp 13.800, serta harga dari toko ke konsumen Rp 14.500-15.000.
"Kita juga mengontrol harga di pasaran, sesuai HET yang ditetapkan pemerintah," ungkap Nugroho.
Nugroho juga menegaskan kepada para pedagang, distributor serta produsen minyak goreng untuk tidak melakukan penimbunan yang menyebabkan kelangkaan.
"Jika ada monopili harga, maka kita kenai undang perdagangan. Kita imbau distributor dan pedagang untuk menjual sesuai aturan atau akan kita tindak," tegasnya.
Sementara itu, Dandim 0316 Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan minyak goreng yang tersedia sesuai stok.
"Banyak pertanyaan masyarakat terkait minyak goreng merek tertentu. Tidak usah melihat merek, karena stok minyak di Batam tetap aman," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau mengatakan sidak tersebut dilakukan untuk mengecek harga minyak goreng di pasaran yang sudah ditetapkan
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Republik Indonesia (RI) nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah. Ketentuan ini mengatur HET minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu per liter.
"Kita sudah melakukan evaluasi bersama Poltabes dan Polda, dilakukan pengawasan produsen dan distributor. Sampai pengawasan ke RT RW juta," katanya.
Dengan sidak ini, kaya Gustian, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir dengan isu kelangkaan produk minyak goreng. Sebab, dari kegiatan tersebut diketahui stok minyak masih terpenuhi.
"Alhamdulillah kita ada produsen minyak goreng di Batam. Jadi tidak perlu khawatir lagi," tutupnya.
Sehari, Distributor Minyak Jual 6,7 Ton Minyak Goreng Curah
CV Murni Inti Sawit selaku distributor minyak goreng curah dalam sehari menjual 6,7 ton minyak. Minyak ini dijual dengan harga Rp 13.800 per liter ke toko atau pedagang.
"Kita hanya mengambil untuk Rp 500 per liter. Dalam 3 hari bisa habis 20 ton," ujar Direktur CV Murni Inti Sawit, Mona.
Ia mengaku dalam beberapa pekan ini stok minyak goreng curah tetap lancar. Bahkan, di gudang distributor tersebut tersedia puluhan ton.
"Kalau kelangkaan di pasar tak tau lah apa sebabnya. Tapi di sini (distributor) semuanya lancar," katanya.
Sementara sejumlah pedagang di Tos 3000 mengaku heran dengan sidak yang dilakukan Forkopimda tersebut. Padahal, sebelumnya minuak goreng curah sangat sulit ditemukan di kawasan pasar.
"Pedagang di sini sampai 5 hari tidak ada minyak. Ini sudah ada saja di salah satu toko," keluh Sukma, salah seorang pedagang.
Sukma berharap dengan sidak yang dilakukan pimpinan kepala daerah tersebut dapat menyebarkan minyak goreng secara merata sesuai stok yang ada.
"Kalau memang banyak stok, pasti tidak akan langka. Pastikan seluruhnya sampai ke pedagang dan masyarakat," katanya.
Memang sejauh ini ketersediaan minyak goreng di Kota Batam masih tergolong aman, hanya saja harganya membuat pening kepala ibu-ibu.
Hal ini yang menjadi keluhan masyrakat selama ini. (*)