HUMAN INTEREST

Junardi, Bocah Penjual Kue Pasung Keliling di Anambas Bermimpi Jadi Tentara

Junardi, bocah penjual kue pasung di Jembatan SP 1 Tarempa Anambas, bermimpi menjadi seorang prajurit dan bisa sekolah tinggi

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Noven Simanjuntak
Junardi, bocah penjual kue pasung keliling tengah menanti pembeli di jembatan Selayang Pandang I Tarempa, Anambas, Selasa (22/3/2022) sore 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Suasana sore itu cukup riuh dengan suara kebisingan knalpot motor yang hilir mudik di sepanjang jembatan Selayang Pandang I Tarempa, Anambas, Selasa (22/3/2022).

Tak lama, azan salat Ashar pun berkumandang dari Masjid Agung Baitul Makmur yang terletak di ujung jembatan.

Tak jauh dari tempat itu, seorang bocah bertopi hitam tengah sibuk menata meja dan bangku lapuk yang tampak dimakan usia di tepi batas jembatan.

Perlahan, toples bening dengan ukuran besar yang sebelumnya dijunjung di atas kepala mungilnya, mulai ditaruh di atas meja. Sedangkan kantong kresek pembungkus terikat di tali peregangan.

Ia tengah menjajakan dagangan kue pasung buatan ibunya.

Ia duduk manis, sesekali bangkit mondar-mandir menatap beningnya laut biru di atas jembatan, seolah menutup kebosanannya menantikan para pengendara yang dengan sengaja berhenti untuk membeli kue dagangannya.

Namanya Junardi, bocah usia 12 tahun.

Anak kecil berwajah polos itu tampak sendiri, tiada manusia lain yang menemani untuk sekedar mengajaknya mengobrol.

Baca juga: Siapa Sangka Bocah Cilik ini Jadi Artis Terkenal, Kekayaan Capai Rp 73 Miliar & Suka Bagi-bagi Duit

Baca juga: Kisah Pilu 3 Bocah Kakak Adik Hidup Tanpa Orang Tua di Batam, Tak Mau Dipisahkan

Kepada pewarta, ia mengaku terbiasa berjualan dengan berjalan kaki hampir mengitari separuh Pulau Siantan ketika sepulang sekolah.

"Kalau pulang sekolah atau libur biasa jualan jalan kaki dari Antang ke Air Terjun Temburun lepas tuh ke Tarempa juge," ucapnya dengan logat Melayu kental.

Sambil memainkan senapan lantak (bahan bambu) ukuran kecil dengan peluru biji jambu air di tangannya, Junardi kini tinggal dan diasuh oleh ibu dan ayah tirinya.

Ayah kandungnya telah dijemput Yang Maha Esa.

"Hari ini cume bawa 50 aje bang, harga sebiji die dua ribu rupiah," ucapnya dengan bola mata liar seolah melirik pengendara untuk singgah.

Tak terbesit malu ataupun gengsi akan pandangan orang dan teman sekolah.

Pilihan jualan keliling yang cukup lama ditekuninya itu lantaran untuk membantu orang tua dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved