BATAM TERKINI

Semua Pelabuhan Internasional Bakal Dibuka, Agen Travel Singapura Berharap Ada Tambahan Kuota

Mr Logan, pengelola agen travel Singapura berharap ada tambahan kuota kunjungan ke Batam dan Bintan karena permintaan wisatawan sangat tinggi.

TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi
Suasana di Pelabuhan Batam Center belum lama ini. Pengelola agen travel Singapura berharap ada tambahan kuota kunjungan ke Batam dan Bintan karena permintaan wisatawan sangat tinggi. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id – Warga Singapura semakin antusias berkunjung ke Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau.

Mereka selalu mengikuti perkembangan informasi terkait protokol masuk ke Indonesia.

Keinginan itu semakin besar ketika mereka mendengar ada kebijakan terbaru Pemerintah Indonesia yang membuka seluruh pelabuhan internasional dan menerapkan kembali bebas visa.

Seperti diketahui, pemerintah sudah menetapkan bahwa seluruh pelabuhan internasional di Batam, Bintan dan Tanjungpinang bisa menjadi entry point bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Setelah Surat Edaran (SE) Satgas Nomor.13/2022 itu, Dirjen Imigrasi Kemenkumham menindaklanjuti dengan SE yang mengatur juknis dan kemudahan bagi PPLN yang masuk ke pelabuhan internasional tersebut.

Dalam SE Nomor IMI-0533.GR.01.01/2022 yang diterbitkan Senin (21/3/2022), sembilan negara dinyatakan bebas visa –termasuk Singapura dan Malaysia.

Sedangkan warga dari 25 negara diberikan kemudahan untuk mendapatkan visa saat kedatangan atau Visa on Arrival (VoA).

Kebijakan ini ditutup sejak pandemi Covid-19 Mr Logan, pengelola agen travel di Singapura mengaku senang mendengar kebijakan terbaru tersebut.

Dia spontan memastikan akan berkunjung ke Indonesia pada April 2022 nanti.

“Wow, it’s good. Saya senang,” ungkap Mr Logan kepada Tribun, Selasa (22/3/2022) malam.

Logan mengatakan, hingga saat ini belum ada reaksi Pemerintah Singapura terkait pembukaan seluruh pelabuhan internasional di Batam dan Bintan tersebut.

Baca juga: Covid-19 di Singapura Menurun saat Masuk Batam Bebas Visa Kunjungan

Baca juga: Minyak Goreng Merek Baru Wajib Miliki Legalitasnya dari BPOM

Otoritas Maritim dan Pelabuhan (Maritime and Port Authority/MPA) belum memberikan informasi. Begitu juga Otoritas Imigrasi (ICA) Singapura.

“Hingga saat ini, semua warga Singapura hanya bisa ke Batam melalui Nongsapura dan ke Bintan melalui Bintan Telani di Bintan Resort,” kata Logan.

Ia juga berharap ada tambahan kuota kunjungan ke Batam dan Bintan karena permintaan wisatawan Singapura sangat tinggi.

Untuk diketahui, saat ini MPA memberikan kuota 700 orang per pekan ke Kepri, masing-masing 350 orang ke Batam dan 350 ke Bintan.

Reaksi yang sama datang dari Eva Johan, warga Singapura.

Wanita ini selalu memantau informasi terbaru seputar perkembangan di Kota Batam.

Dia bahkan tahu Hotel Harmoni ditutup.

“Padahal itu hotel yang paling saya suka karena ada banyak restoran fastfood dan kafe di sekelilingnya. Saya bisa keluar kapan saja,” tutur Eva.

Eva sempat menanyakan beberapa isu terkait aturan baru ini, termasuk soal warga Singapura harus menetap satu malam dahulu di 4 hotel dalam kawasan Nongsa Sensation sambil menunggu hasil Tes PCR.

“Kalau semuanya dibuka dan dilonggarkan Pemerintah Indonesia, saya yakin pemerintah kami juga akan buka Harbour Front,” tegas Eva Johan.

Mr Logan menambahkan, kebijakan membuka semua pelabuhan internasional di Batam, Tanjungpinang dan Bintan, akan memudahkan warga Singapura.

Dia mengakui pemerintah negaranya belum membuka Pelabuhan Harbour Front untuk jalur pelayaran Singapura ke Batam atau Bintan.

Namun, menurutnya hal tersebut tidak terlalu berdampak besar meskipun pelabuhan tersebut paling banyak melayani penyeberangan ke Batam Centre.

Warga Singapura bisa masuk lewat Tanah Merah. Menurutnya, yang penting ada izin pelayaran bagi kapal dari MPA.

Selama ini, rute dari Tanah Merah masuk lewat Sekupang, Nongsapura atau Harbour Bay serta Tanjungpinang dan Bintan Telani.

“Tidak apa-apa, kami bisa tetap ke Batam dari pintu mana saja. Mudah-mudahan ada kabar baik juga dari (pemerintah) Singapura,” katanya.

Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Provinsi Kepri, Surya Wijaya menyebutkan bahwa para agen travel di Kepri selalu berkomunikasi dengan agen-agen travel Singapura terkait perkembangan, termasuk kebijakan pembukaan pelabuhan ini.

“Mereka semangat dan berharap ada dorongan dari pemerintah Indonesia ke pemerintah Singapura. Sebab, keputusan itu G to G (government to goverment) melalui kementerian Luar Negeri,” katanya.

Langsung Rapat

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad langsung menggelar rapat koordinasi dengan stake holder pelabuhan internasional di Batam, Tanjungpinang dan Bintan. Rapat berlangsung di Graha Kepri Kota Batam, Selasa (22/3/2022).

Gubernur meminta seluruh pengelola pelabuhan menyiapkan fasilitas penyambutan Wisman karena banyak sekali detil yang harus disiapkan untuk pelayanan ini.

"Semua pengelola pelabuhan mesti menyiapkan semua fasilitas penyambutan wisman, juga stake holder lainnya," kata Gubernur Ansar.

Fasilitas penyambutan tersebut mulai dari ketersediaan berbagai tempat pelayanan dan petugas profesional untuk melayani tamu.

Sebab, standar pelayanan saat ini jauh berbeda dibanding sebelum pandemi.

Begitu juga staf yang disiapkan oleh berbagai unit, seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Pelindo, Imigrasi dan Bea Cukai, semuanya harus memiliki pemahaman dalam penanganan Covid-19.

Ansar bilang, saat ini ada delapan pelabuhan yang disiapkan.

Rinciannya, di Batam adalah Pelabuhan Nongsa Terminal Bahari, Pelabuhan Internasional Batam Centre, Pelabuhan Internasional Sekupang, Pelabuhan Citra Tri Tunas, Pelabuhan Marina Teluk Senimba.

Kemudian Pelabuhan Bandar Bentan Telani dan Pelabuhan Bandar Seri Udana Lobam di Bintan serta Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

Gubernur akan terus meminta pemerintah pusat untuk menambah pelabuhan lain yang ada di Kepri sebagai pintu masuk kedatangan wisman, terutama di Kabupaten Karimun dan Anambas.

Selain itu, pihaknya juga sudah meminta Pemerintah Singapura untuk tidak membatasi kouta bagi warga negaranya yang akan berkunjung ke Kepri.

“Saat ini masih membatasi 700 orang per pekan (total untuk dua pelabuhan). Kita minta kedepan tidak ada lagi pembatasan kuota" harapnya.

Gubernur Ansar telah meminta bantuan Duta Besar RI di Singapura untuk melobi Pemerintah Singapura.

Selain itu, Pemprov Kepri juga terus menggesa program vaksinasi booster.

Saat ini kisaran vaksin booster masih 19,5 persen.

Ia berharap akhir bulan April 2022 nanti bisa mencapai 30 persen.

“Semakin tinggi angka booster kita, semakin memberi keyakinan bagi pihak luar untuk berkunjung ke Kepri,” kata Ansar.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar menambahkan, protokol kesehatan yang diterapkan di seluruh pelabuhan yang disiapkan harus sama dengan Nongsapura dan Bintan Telani.

Semua pelabuhan harus punya konter khusus untuk melayani visa on arrival, mempunyai tempat tes PCR bagi wisatawan serta memiliki daftar hotel untuk menunggu hasil tes PCR.

“Ini tidak semudah pelayanan sebelum pandemi. Semuanya punya standar, mulai dari kapal, pintu pelabuhan sampai hotel. Hotel juga harus punya angkutan khusus untuk membawa penumpang. Nggak bisa mereka jalan kaki dari Pelabuhan Sri Bintan Pura ke hotel di dekat pelabuhan seperti dulu,” kata Buralimar.

Terkait pelayanan VoA, saat ini baru ada di Pelabuhan Internasional Ferry Batam Center dan Pelabuhan Harbour Bay. Kedua pelabuhan tersebut juga sudah menyediakan hotel yang dipakai sebagai tempat menginap wisatawan sebelum menerima hasil tes PCR.

Sedangkan pelabuhan lainnya belum menyediakan hotel-hotel tersebut termasuk alat pendukungnya.

“Kalau semuanya sudah siap, baru kita bisa mengajukan pelonggaran kepada pemerintah Singapura,” kata Buralimar. (Tom/dra)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved