Pelabuhan Internasional Bakal Dibuka, Pelaku Pariwisata Siapkan Event dan Paket Wisata

Ketua Aspbari Kepri Surya Wijaya mendukung rencana pemerintah menggeliatkan kembali sektor pariwisata di Kepri

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Kedatangan penumpang dari Singapura di Pelabuhan Harbour Bay, Batu Ampar Batam, Rabu (23/3/2022). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Rencana pembukaan beberapa pelabuhan internasional di Batam dan Kepulauan Riau (Kepri) untuk wisatawan mancanegara (wisman), disambut baik oleh para pelaku pariwisata, terutama travel agent.

Wacana pelonggaran pintu masuk ini dinilai menjadi kabar baik bagi para travel agent dan usaha wisata serta perhotelan yang sebagian pemasukannya berasal dari wisman.

Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepri, Surya Wijaya, menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah menggeliatkan kembali sektor pariwisata di Kepri melalui berbagai diskresi.

Pasalnya, kebijakan travel bubble saat ini masih belum dirasakan dampaknya bagi para pelaku travel agent, khususnya di Batam.

Menurutnya, para wisman Singapura banyak yang berkunjung ke Batam secara mandiri (walk in), tidak menggunakan jasa travel agent.

Sebagian wisman Singapura juga merupakan pengunjung yang dulunya memang rutin bolak-balik ke Batam untuk bekerja, atau bertemu keluarga.

"Saat ini kami dari travel agent masih menunggu, yang jelas kami sangat mendukung rencana pemerintah," ujar Surya ketika dihubungi via telepon, Kamis (24/3/2022).

Ia mengungkapkan, paket-paket wisata dari dan ke Batam (inbound dan outbound) sudah dipersiapkan sejak lama oleh para travel agent.

Baca juga: Pelabuhan Internasional SBP Tanjungpinang Bakal Hidup Lagi, Sopir Travel Gembira

Baca juga: Belum Ada Wisman, Penumpang Pelabuhan Internasional Batam Center Masih Didominasi PMI

Berbagai macam paket travel kini dapat dinikmati, baik oleh warga Singapura yang hendak ke Batam atau pun warga negara Indonesia yang ingin berkunjung ke Singapura melalui Batam.

Surya membeberkan, saat ini sudah banyak paket wisata murah yang menyesuaikan perkembangan kondisi regulasi yang ada.

Dengan membayar kisaran harga Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta saja, wisman dapat menikmati paket wisata lengkap dengan tiket kapal, kamar, konsumsi (makan), transportasi, dan layanan seperti massage.

"Ada juga paket, hanya Rp 700 ribu bisa wisata ke Singapura balik hari, untuk warga kita yang mau ke sana," jelas Surya yang juga merupakan Direktur Utama PT Cakra Bramastra Internasional ini.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Batam Tourism and Promotion Board, Edi Sutrisno.

Ia menilai rencana pemerintah ini merupakan lompatan besar, yang mana sebelumnya wacana masuknya orang asing ke Batam, Kepri, dilakukan melalui jalur Travel Corridor Arrangement (TCA), setelah itu, diberlakukan jalu Travel Bubble Nongsa dan Lagoi, dan kini, gelembung wisata itu sudah diperluas.

"Ini sebuah lompatan besar yang patut diapresiasi. Sekarang mudah-mudahan semua bisa back to normal," komentar Edi.

Namun, ada dua hal yang menurutnya harus diperhatikan oleh pemerintah agar pembukaan pintu masuk pelabuhan ini dibuka semua.

Pertama, trayek pelayaran harus segera ditambah sesuai dengan permintaan dan potensi meningkatnya jumlah penumpang kapal.

Untuk merealisasikan penambahan trayek Batam - Singapura, tentu perlu koordinasi antar kedua negara. Koordinasi ini juga harus dilaksanakan dalam rangka membahas usulan terkait penghapusan kuota masuk ke negara Singapura yang saat ini masih berlaku 350 orang per minggu.

Menurutnya, kuota ini masih dinilai terbatas, mengingat potensi kebutuhan (demand) akan wisata bagi kedua negara akan semakin besar jika border dibuka.

Ia pun mendorong pemerintah daerah untuk mendorong adanya diskusi dan koordinasi antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Negara Singapura, agar regulasi ini segera diperbarui.

"Kalau betul-betul dibuka semua, perlu kuota lebih banyak. Kami mendorong ini sesegera mungkin dibicarakan," ujar Edi.

Sebagai pelaku pariwisata, pihaknya sudah menyiapkan berbagai event untuk menggaet wisman maupun wisatawan nusantara dan lokal tahun ini. Ada berbagai event dan destinasi wisata yang sudah dipersiapkan untuk kembali menampung wisatawan.

Edi menilai, jika pintu masuk kedua negara sudah dibuka seluruhnya, otomatis jangkauan pengunjung untuk event-event di Batam dan Kepri akan lebih luas. Pengunjung event tidak hanya mengandalkan wisnus dan wisatawan lokal, tetapi juga wisman Singapura dan negara lainnya.

Dalam rangka mempromosikan pariwisata, Batam Tourism and Promotion Board bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam juga akan menggelar Familirization Trip (Fam Trip) bagi para travel agent dan media asal Singapura.

Kegiatan Fam Trip ini bertujuan untuk memperkenalkan situasi dan kondisi pariwisata di Batam. Para travel agent dan media asal Singapura ini nantinya dapat memberikan informasi terkait kesiapan Batam sebagai destinasi wisata pilihan bagi wisman. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan wisman untuk berwisata ke Batam.

"Rencana Fam Trip ini masih kami godok, dan akan kami realisasikan dalam waktu dekat ini," tambah Edi. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved