LINGGA TERKINI

Stand MTQ Ini Jual Aneka Makanan Khas Melayu Lingga, Ada 1000 Ketupat di Malam Penutupan

Aneka keunikan ditunjukkan stand bazar di perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id/FEBRIYUANDA
Stand bazar Tuah Anta Permana di perhelatan MTQ Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Stand ini menampilkan konsep Melayu tempo dulu 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Aneka keunikan ditunjukkan stand bazar di perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Salah satunya, Stand Tuah Anta Permana yang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan stand bazar Kafilah lainnya.

Sesuai dengan penampilannya, stand ini menggambarkan suasana perkampungan masyarakat Melayu tempo dulu.

Hal ini menjadi daya tarik bagi masyarakat yang mengunjunginya, karena mengingatkan kehidupan masa kecil mereka khususnya para orang tua.

Sementara, stand ini juga memberikan pengetahuan kepada generasi muda, atas gambaran kehidupan masyarakat Melayu sebelum masuknya zaman yang serba modern.

Ketua Komunitas Tuah Anta Permana, Desgi Prayoga menjelaskan bahwa konsep ini mereka ambil saat masyarakat Melayu tempo dulu merayakan Lebaran.

Hal itu lah yang menjadikan ketupat, sebagai makanan untuk menjamu tamu.

Baca juga: Pengunjung Ramai, Pedagang Kecipratan Rezeki saat Perhelatan MTQ Lingga 2022 Digelar

Baca juga: Harga Tiket Kapal Roro KMP Paray Terbaru Rute Jagoh Lingga ke Penarik, Berlaku Besok

Selain itu kue mue di dalam toples juga menjadi pelengkap stand itu.

Sementara di depan stand mereka, didirikan meja dan kursi panjang untuk tempat duduk para tamu yang berkunjung.

"Memang masyarakat Melayu dulu hingga sekarang, saat mereka menyambut tamu, mereka menjamu atau menyuguhkan tamu dengan makanan yang dimasukkan ke dalam talam.

Biasanya di dalam talam ada tiga atau empat macam lauk pauk yang dihidangkan dan satu piring kue," jelas pria yang disapa Yoga ini kepada TribunBatam.id.

Selain itu, Talam kecil atau lebih dikenal dengan sebutan cipe oleh masyarakat di sini, digunakan untuk meletakkan minuman bersamaan dengan talam besar.

Stand ini juga menyediakan berbagai makanan khas Melayu Kabupaten Lingga untuk dijual.

Biasanya mereka menjualnya pada sore hingga malam hari.

Beberapa makanan khas itu, di antaranya laksa, bubur lambok, lendot, deram-deram.

Selain itu ada tepung bungkus, Alue nio (kelapa), haji serban, penganan bakar ditambah air sepang.

Untuk di ketahui Air Sepang merupakan minuman panas, yang sudah jarang sekali ditemukan.

Makanan khas ini dimasak, untuk mereka yang sudah mengetahui resepnya.

Salah satunya Rina, wanita yang memasak makanan laksa di sini.

Dia memberikan keunikan berbeda dari makanan laksa yang dia buat.

Biasanya, laksa dibuat dan dimakan dengan digoreng dan kuah santan.

Namun, Rina memasaknya dipadu dengan kuah berwarna bening.

"Ini namanya laksa sop. Memang banyak yang tidak tau," kata Rina kepada TribunBatam.id, Rabu (23/3/2022).

Rasanya pun memiliki keunikan sendiri, sehingga bisa merasakan sensasi berbeda saat orang mencicipinya.

Selain itu Stand ini kabarnya akan menyediakan 1000 ketupat untuk para tamu pada malam penutupan MTQ nanti 

Mereka menyediakan ketupat ini untuk para tamu yang diundang, dengan makan dalam bentuk Talam Sehidang.

Sementara ketupat ini juga mereka jual, untuk para pengunjung yang datang.

"Malam pembukaan kemarin banyak yang mau beli, jadi malam penutupan ini kami jual banyak untuk pengunjung. Dan menyuguhkan untuk para tamu," kata Yoga.  (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)


Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved