BATAM TERKINI
Keluhan PPLN Singapura di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Antre 3 Jam untuk Tes PCR
Pelaku perjalanan asal Singapura mengeluhkan lambatnya pelayanan tes PCR di Pelabuhan Internasional Batam Centre. Mereka bahkan harus antre 3 jam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Keluhan akan pelayanan di pelabuhan datang dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) asal Singapura.
Mereka mengeluhkan lamanya waktu pengambil swab Polymare Chain Reaction (PCR) di Pelabuhan Intenasional Batam Centre.
Mereka bahkan harus menunggu 3 jam lamanya untuk mendapat pelayanan itu.
Puncaknya, antrean panjang tampak ketika kedatangan mereka pada Jumat (1/4/2022) sore.
Penyebabnya karena petugas pengambilan swab test di dermaga kedatangan hanya dilakukan oleh satu orang saja.
Para PPLN ini sebelumnya sudah mendapat PCR di Singapura dengan masa berlaku 1x24 jam.
Otoritas Singapura sebelumnya melonggarkan PPLN yang hendak ke negaranya.
Baca juga: Warga Batam Antusias, Singapura dan Malaysia Longgarkan Syarat Masuk Negaranya Hari Ini
Baca juga: MULAI Hari Ini, Jumat 1 April 2022, Kapal Rute Batam Singapura Berlayar Setiap Hari, Cek Jadwalnya!
Salah satunya tak memberlakukan lagi karantina jika telah mendapat vaksinasi lengkap.
Singapura dilaporkan tidak mewajibkan tes PCR dan bisa memilih tes antigen.
Seorang penumpang kapal asal Singapura yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), Bakti mempertanyakan aturan mengenai wajib PCR ketika di Pelabuhan.
Bahkan jadwal kapal mereka dari Singapura ke Batam mengalami penundaan, yang awalnya dijadwalkan pukul 12.40 waktu Singapura.
Namun ditunda hingga 14.40 waktu Singapura.
“Kalau di Singapura, saya cukup kasih hasil antigen, malah lebih simpel. “Sudahlah ditunda, malah tiba di Batam masih tetap antre,” ujarnya.
Pelaku perjalanan luar negeri lainnya, Ahmad Samsuri juga mengaku kecewa dengan pelayanan PCR di Pelabuhan Internasional Batam Center.
Dirinya sudah menunggu 3 jam sejak turun dari kapal untuk tes PCR.
“Saya sudah menunggu lama, hampir 3 jam,” ujar seorang Warga Negara Singapura, Ahmad Samsuri.
Baca juga: Border Dibuka, Kuota Kunjungan Wisman Singapura ke Indonesia Dihapus
Baca juga: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ribuan Minuman Keras Asal Singapura Total Rp 10,4 Miliar
Sebelum ke Batam, Ia menyampaikan harus melaksanakan tes PCR sebagai syarat perjalanan. Dan ketika di Batam, Ia harus melaksanakan tes PCR.
“Jadi untuk apa saya tes PCR di Singapura,” katanya.
Padahal untuk tes PCR di Singapura, Ia harus membayar sebesar Rp 1,8 juta.
Begitu tiba di Batam, juga tetap membayar sebesar Rp 300 ribu untuk tes PCR.
“Sudah penat menunggu, telat makan juga,” katanya.
Sementara itu, Manajer Operasional PT Synergy Tharada sebagai Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga mengatakan sudah memperingatkan petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) agar mempersiapkan kedatangan para penumpang dari Singapura sejak pagi.
Sayangnya menurut Nika, hal tersebut kurang diindahkan KKP.
“Itu turis yang datang mengeluhkan, masa hanya 1 orang petugas saja. Alasan kepalanya di sini sudah lapor ke pusat tapi solusinya tak ada,” ujar Nika dengan suara meninggi.
Baca juga: Singapura Resmi Lepas Masker di Luar Ruangan, tapi Warga Pilih Pakai Masker
Baca juga: Kronologi BC Kepri Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 14 Miliar ke Singapura
Menurutnya pola pemeriksaan atau pengambilan swab PCR dirubah polanya tidak lagi menggunakan pola yang lama karena jumlah penumpang yang datang cukup banyak dibandingkan sebelumnya.
“Tadi pagi saya sudah sampaikan, tapi tidak ada diubah, ini yang membuat turis jadi malas ke sini,” katanya.
Pantauan TribunBatam.id, parkiran di Pelabuhan Internasional Batam Center mulai tampak terisi walaupun tidak penuh.
Baik sepeda motor ataupun mobil.
Lampu-lampu di lantai 2 juga sudah dinyalakan.
Bahkan di ruang ticketing, kendati belum seluruh konter tiket beroperasional.
ANTUSIASME Warga Batam
Warga Batam sejumlah daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelumnya antusias dengan kebijakan dua negara jiran, Malaysia dan Singapura Pemerintah Singapura dan Malaysia membuka perbatasannya untuk para wisatawan yang telah vaksinasi penuh pasca pandemi covid-19.
Pembukaan perbatasan ini dimulai hari ini, Jumat (1/4/2022).
Otoritas Singapura sebelumnya melonggarkan aturan kunjungan wisatawan.
Turis yang sudah divaksin lengkap bisa masuk ke Singapura tanpa karantina.
Singapura sekaligus menghapus Singapura juga akan menghapus semua jalur khusus untuk yang divaksinasi tanpa karantina (VTL)
Negeri Jiran tersebut kini bertransisi ke Vaccinated Travel Framework yang baru.
Sementara Malaysia juga melonggarkan pintu perbatasannya untuk pelaku perjalanan luar negeri.
Sejumlah syarat diperlonggar untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang masuk ke Malaysia.
Tidak terbatas yang masuk melalui akses bandara, melainkan juga pelabuhan.
Meski demikian wisatawan yang berkunjung ke Malaysia wajib mengunduh dan menggunakan aplikasi MySejahtera yang fungsinya hampir sama dengan aplikasi PeduliLindungi milik Indonesia.
Per hari ini, 1 April 2022, pemerintah Malaysia membuka seluruh akses wisatawan yang ingin berlibur kesana, baik lewat jalur udara, laut, dan darat.
Pantauan TribunBatam.id, konter tiket Kapal di Pelabuhan Internasional Batam Center mulai dipadati warga Kota Batam.
Baca juga: Bea Cukai Kepulauan Riau Sergap Penyelundupan Benih Lobster Rp 14 Miliar ke Singapura
Baca juga: Cerita WNI saat Pulang Liburan dari Singapura, Keluhkan Aturan Masuk Indonesia Memberatkan
Konter ini melayani tiket PP ke Singapura dan Malaysia.
Walaupun belum semua konter tiket kapal yang buka, namun ada beberapa konter yang melayani tiket kapal internasional ini.
Tiket dari Batam ke Malaysia dan sebaliknya dijual dengan harga Rp 250 ribu sementara tiket PP Rp 500 ribu.
Untuk harga tiket Batam ke Singapura atau sebaliknya dijual dengan harga Rp 400 ribu.
Untuk tiket PP dijual dengan harga sebesar Rp 800 ribu.
Manajer Operasional PT Synergy Tharada, Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga mencatat, ada 277 orang yang boarding tujuan Singapura dan Malaysia.
Sementara yang cancel Boarding sebanyak 105 orang.
"Jadi total yang berangkat 171 orang," katanya.
Sementara untuk jumlah kapal yang stanby terdiri dari Kapal Sindo 2 kapal, Batam Fast 2 kapal dan Majestic 4 kapal.
Kapal ini disiapkan untuk antisipasi adanya jumlah penumpang.
Baca juga: Komentar Kim Pan-gon Setelah Timnas Malaysia Dikalahkan Singapura, Ikhsan Fandi 2 Gol
Baca juga: VIEW Singapura, Pantai Tanjung Pinggir Batam Ramai Dikunjungi Warga
"Kalau penumpangnya dikit bisa saja dicancel. Operasinya kapal ini melihat jumlah penumpang," ucapnya.
Diakuinya, hari ini keberangkatan pertama setelah dihantam covid-19.
Sementara jumlah penumpang yang chek-in hingga pukul 15.00 WIB sebanyak 15 orang tujuan Singapura.
Salah satu operator kapal, Sindo Ferry telah melayani pelayaran untuk satu kali trip pada pukul 10.45 WIB.
Untuk satu trip itu saja, Kapal Sindo Ferry telah membawa 77 orang penumpang.
Sementara itu, operator kapal lainnya yaitu Majestic Fast Ferry melayani beberapa kali trip.
Di antaranya pukul 08.20, 10.50, 12.50 dan 15.50 WIB.
Mengenai persyaratan untuk memasuki wilayah Singapura, wajib telah vaksin lengkap dengan bukti vaksinasi ditunjukkan sebelum boarding di Batam dan imigrasi.
Telah melaksanakan tes PCR atau Rapid Antigen 2x24 jam sebelum keberangkatan.
Laporan hasil tes tidak boleh tulis tangan dan wajib dalam bahasa Inggris.
Salah seorang penumpang, Erlina Maramis mengaku senang dengan dibukanya perbatasan Singapura.
Karena momentum ini sudah dinantikannya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Baca juga: Singapura Malaysia Buka Perbatasan, Pelaku Pariwisata Batam Bersiap Tangkap Momen
Baca juga: Kuota ke Singapura Dihapus, Seluruh Transportasi Dibuka Mulai 1 April 2022
Ia menuju ke Singapura pada pukul 12.50 WIB untuk mengunjungi suaminya yang merupakan warga negara Singapura.
“Senang sekali, mudah-mudahan tidak ada lagi penutupan perbatasan,” ujar wanita 64 tahun ini.
Penumpang lainnya, Yatno mengaku senang bisa berangkat kembali ke Singapura. Berangkat menggunakan Kapal Majestic pukul 15.50 WIB.
"Persyaratannya saya sudah PCR dan kartu vaksin, tiket PP. Mau 4 hari di singapura," kata Pria berkemeja biru ini.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam