LINGGA TERKINI

Disinggung Gubernur, Dinkes Ungkap Pemicu Capaian Vaksinasi Booster di Lingga Rendah

Dinkes Lingga, Kepri mengungkap alasan kenapa capaian vaksinasi booster di kabupaten ini masih sangat rendah sehingga disinggung Gubernur Kepri.

Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id/FEBRIYUANDA
Vaksin jenis Moderna di gerai vaksin Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Baru-baru ini Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengatakan, pencapaian vaksinasi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Lingga masih sangat rendah.

Hal itu terkhusus vaksinasi ke tiga atau booster.

Menurutnya, Pemerintah Daerah kurang upaya dalam menggencarkan target vaksinasi.

Sementara itu, Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Lingga, Melyanti mengakui hal itu.

Pasalnya, menurutnya masyarakat masih menganggap vaksin hanya sebagai pelengkap administrasi, bukan sebagai peningkatan imunitas pada tubuh.

Dia menuturkan, yang menjadi kendala terbesar saat ini dalam mencapai vaksin booster ialah mengubah pola pikir masyarakat.

"Karena kurangnya minat masyarakat sehingga mereka beralasan vaksin bukan untuk meningkatkan imunitas melainkan hanya untuk administrasi," kata Melyanti saat diwawancarai TRIBUNBATAM.id.

Baca juga: Plt Bupati Bintan Ingatkan Kalangan Muda di Bintan, Roby : Hindari Perusak Iman!

Baca juga: JADWAL Safari Ramadhan Terbatas Bupati dan Wabup Karimun, Dimulai dari Kecamatan Buru

Dia menjelaskan, bahwa Pemerintah Kabupaten Lingga, TNI-Polri terus berjibaku dalam mencapai target vaksin di Kabupaten Lingga.

Langkah-langkah yang telah dilakukan saat ini baik dari TNI-POLRI, Pemkab Lingga dan Puskesmas sudah melakukan berbagai upaya.

"Seperti sweeping door to door ke setiap rumah, hal tersebut sebagai langkah mengejar target vaksinasi di Kabupaten Lingga," jelasnya.

Melyanti menjelaskan, bahwa vaksin booster atau vaksin lanjutan, masyarakat harus mencukupi dosis kedua minimal 3 bulan.

Setelah itu masyarakat bisa melaksanakan booster.

"Kalau diawal juknisnya itu 6 bulan namun sejak dua bulan terakhir juknis sudah berubah minimal 3 bulan sudah bisa booster," jelasnya

"Jadi kemungkinan langkah awalnya kita harus lihat dulu apakah sudah mencukupi bulannya baru kita booster. Tapi kalau bulannya belum mencukupi masih belum bisa kita lakukan booster," jelasnya. (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)

 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved