Saat Kasus Melonjak, China Temukan Sub Varian Covid-19 Baru dari Varian Omicron

China melaporkan sub-varian baru covid-19 dari varian omicron, yang muncul saat kasus covid-19 di negara tersebut sedang melonjak.

Kompas.com
China melaporkan sub-varian baru covid-19 dari varian omicron, yang muncul saat kasus covid-19 di negara tersebut sedang melonjak. Ilustrasi covid varian Omicron 

Dua vaksin China yang menggunakan teknologi messenger RNA, atau mRNA, juga telah disetujui untuk mulai digunakan dalam percobaan klinis.

Vaksin yang lebih efektif dipandang sebagai kunci bagi China untuk kembali normal, tanpa jumlah kematian akibat virus yang tinggi, sebuah kutukan politik bagi pemerintahan Presiden Xi Jinping.

China adalah negara terakhir di dunia yang masih menggunakan strategi nol Covid, setelah tempat-tempat lain yang mengejar eliminasi, termasuk Singapura, Australia dan Selandia Baru, mulai dibuka setelah vaksinasi mencapai tingkat tertentu.

Pengalaman Hong Kong memberikan kisah peringatan bagi pejabat daratan, dengan kota yang beralih dari kisah sukses virus ke tingkat kematian tertinggi di dunia pada satu waktu.

Hong Kong tidak mengunci dan menguji massal populasinya, terlepas dari desakan Beijing.

Kasus-kasus dengan cepat meledak menjadi puluhan ribu dalam beberapa hari, memicu gelombang kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagian besar di antara komunitas lansia yang kurang divaksinasi.

Tingkat vaksinasi lansia di China lebih baik daripada Hong Kong, tetapi masih rendah menurut standar global, terutama di kalangan yang sangat tua. Lebih dari setengah warga yang berusia 80 tahun dan lebih tua divaksinasi penuh terhadap Covid di China, kata para pejabat 18 Maret, sebelum meluncurkan dorongan agar lebih banyak orang tua mendapatkan suntikan. (*)


Sumber : Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved