TADARUS RAMADAN

Ceramah Ramadan, Meraih Keberkahan Dengan Ekonomi Syariah

Ceramah Ramadan bersama MUI Batam, menggapai keberkahan Dengan Ekonomi Syariah. Berkah Ilmu akan menjadikan amal kebaikan menjadi ringan untuk dikerja

TRIBUNBATAM
Dr. Yulfis Wandi, SE.,MM 

Prinsip Halal dan Thaib

Ekonomi dan bisnis syariah sangat memperhatikan aspek kehalalan produk, mulai dari input, proses maupun output. Setiap produk harus yang dihasilkan harusterjaminkehalalannyadarikandunganzat yang diharamkan (lizatihi) maupun haram karena prosesnya (QS Al-Baqarah 173). Misalnya daging babi, khamer, bangkai dan darah serta turunannya. Selain itu dalam bisnis produk yang dihasilkan hendaknya berkualitas (Thayib) dan tidak memberikan mudharat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.

PrinsipTa’awun

Dalam ekonomi islam transaksi harus didasarkan kepada sikap saling tolong menolong atau bekerjasama dalam kebaikan dan ketaqwaan dan menghindari transaksi yang mengandung unsur pelanggaran, berbuat dosa dan permusuhan (QS Maidah;2)

Prinsip Kejujuran

Bisnis hendaknya memperhatikan nilai-nilai kejujuran dalam setiap transaksi, baik kualitas maupun kuantitas. Dalam ekonomi syariah semua transaksi harus berdasarkan prinsip suka sama suka (antara dimminkum) tidak boleh ad aunsur paksaan, tidak boleh ada kecurangan dan penipuan. Tidak dibenarkan mengambil harta orang lain dengan cara yang bathil (QS Annisa ; 29)

Prinsip Keadilan

Keadilan dalam bisnis merupakan salah satu pilar dalam sistem ekonomi Islam. Keadilan akan membuat setiap orang dalam dunia bisnis akan merasa aman, tenang dan terpenuhinya hak setiap orang. Olehnya itu dalam transaksi bisnis semua bentuk transaski yang merusak pilar nilai-nilai keadilan harus dihilangkan dan terlarang misalannya :Transaksi yang mengandung riba, transaksi yang mengandung ketidakpastian (gharar), Transaksi yang bersifat Spekulasi (Maisyir), dan Transaksi dengan usur suap/sogok (Risywah)

Prinsip Ukhuwah

Muamalah dalam Islam bersifat universal berlaku untuk seluruh manusia tanpa membedakan agama karena islam sangat memperhatikan hubungan antara manusia harus tetap terjaga. baik hubungan secara idiologi (iman) maupun hubungan secara kemanusiaan (basyariah). 

Untuk menjaga kelestarian hubungan tersebut maka berbisinis dalam Islam sangat memperhatikan masalah etika bisnis yang baik. Tujuannya untuk memberikan rasa nyaman, aman dan kepuasan (satisfaction).

Prinsip Berjamaah (networking)

Kekuatan dan keberkahan suatu bisnis akan terwujud dengan sistem berjamaah (networking). Rasulullah SAWmenegaskan bahwa siapa yang ingin panjang umur dan memiliki potensi rezeki yang luas dan bisnis yang berkembang hendaklah dia menjaga silaturrahmi atau berjejaring. 

Networking dalam bisnis sangat penting untuk menutupi keterbatasan masing masing, baik keterbatasan sumber bahan baku, modal, SDM maupun manajemen sehingga perlu kerja sama untuk memperoleh manfaat bersama, tidak boleh berlaku zalim terhadap mitra bisnis dalam akad syirkah. (QS Shaad;24).

Wallahua’lam bishawab

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved